cunning hack [part 1]

42 8 0
                                        



        "arght.. dasar, merusak pekerjaanku saja", dumel arfions sambil melangkah dengan setengah berlari.
     Disaat seperti itu, tiba-tiba sebuah panggilan telepon masuk dan membunyikan ponselnya.

"apa?", tanya pemuda itu datar.

      "kau sudah mendapatkannya?",
tanya diego dari seberang telpon.

     "aishh..", arfions memutar bola mata lantas melirik jam tangannya, "baru juga 17 menit", protesnya.

        "oke oke, lanjutkan tugasmu. Hati-hati dan perhatikan trotoar di depan ya",

     Dahi arfions berkerut seketika, darimana dia tahu??,
    "kau memata-mataiku ya??",

   "of course", sahut Diego kecil.

"hmm..", mata arfions bergerak jeli mengamati ke sekeliling.

     "tak usah celingukan, kau tak akan bisa menemukanku", ucap Diego pede.

   "Oi, diego, kalau sampai aku gagal dan ketahuan aku akan menjadi buron negara dong?",

     "kau kan belum mencobanya, siapa tahu kau malah menjadi pahlawan negara",

"kau ini mencurigakan sekali, tolong jelaskan untuk apa semua ini, dasar sialan",

     Diego berdecak kecil, "kau tak perlu tahu itu sekarang, lakukan saja dan akan kuberitahukan padamu kapan-kapan",
    Pemuda itu siap hendak mematikan teleponnya kembali.

   "Hora-hora, eksistensi file-nya yang mana?", tanya arfions mencegah.

    "Hm, Akan kukirimkan padamu setelah ini, incar target dari lantai 6. Kau bisa bertanya beberapa hal yang mungkin akan berguna untuk proses hacking padaku nanti",

    Pats~

      Telepon pun dimatikan secara sepihak oleh Diego. Arfions hanya berdecak kecil sembari mengecek sesuatu di ponselnya.
   "nyenyenye", gumamnya dalam hati, karena tentu saja mengucapkan kalimat itu dengan tambahan dramatisasi bibir bisa menghancurkan image-nya kalau melakukannya sekarang di tempat umum seperti ini.

    Lelaki itu melirik sekilas ke arah gedung defense center di belakangnya,

    Hmm, lantai enam? itu berarti berseberangan tepat dengan lantai~

Arfions mengalihkan tatapan matanya ke arah Gedung sebelah nya.
Lantai tujuh...

Dan~ itu adalah gedung yang sama yang ia gunakan tadi untuk pekerjaan hacking-nya, gedung tempat Jack bekerja.

"hufftt... menyusahkan saja...", pria bertopi itu segera mempercepat langkah kakinya.

.....

"hngg?",
seseorang menatap heran ke arah arfions tatkala lelaki itu tengah menyusuri karpet lebar di koridor utama gedung.
"kau bilang ada pekerjaan mendadak tadi??", tanya Jack.

"memang",

"lalu kenapa balik ke sini lagi?",

"ada barangku yang tertinggal, sudahlah urus saja pekerjaanmu sendiri",
Ucap arfions tanpa menoleh dan langsung menghilang di balik sebuah pintu besar begitu saja.

"nyeh... terserah lah",
Jack mengedikkan pundaknya dan kembali melanjutkan langkahnya, "dia aneh sekali hari ini, ah yaa.. lebih tepatnya seperti hari biasa kelakuannya memang sama anehnya begitu",

Disisi lain arfions terlihat begitu tak sabaran menunggu di depan pintu lift yang bergerak lambat. Ia melihat kearah angka lantai berapa yang ditunjukkan oleh lift itu diatasnya.

INVADEROnde histórias criam vida. Descubra agora