cunning hack [part 2]

30 6 0
                                        

 

         Diego terdiam untuk beberapa lama, sepertinya ia mengecek sesuatu.

    "benar kan? ", tanya arfions lagi.

  "it seems like..", jawab Diego.

      Arfions melihat dengan cermat orang misterius di lantai 6 gedung defense center tersebut. Sepertinya pria tersebut mulai beraksi.

    "Heh.. mencurigakan, untung aku sudah berhasil mendapatkan akses super di komputer target melalui analiser komputerku yang lain", ucap arfions cepat.
    "Oke, lakukan tugasmu dan akan kulakukan tugasku, sampai nanti diego",

     Tanpa basa-basi pemuda itu langsung meletakkan ponsel dan kembali fokus berkutat dengan alat elektronik di depannya, pertarungan perebutan file penting tersebut pun resmi dimulai.

    Beberapa bulir keringat mulai membasahi dahi dan pelipis arfions, jari-jari tangan panjang yang kekar milik pemuda itu hampir tak beristirahat sama sekali. Arfions terus berusaha mencari keberadaan file dan memonitori penyusupannya agar tidak terdeteksi.

      Akhirnya kerja kerasnya membuahkan hasil, ia berhasil mendapatkan sebuah folder tersembunyi dengan ekstensi file yang dikatakan diego sebelumnya dan berisi puluhan file didalamnya.

    "of course-of course, a little bit more", gumamnya.

     Jari tangan kanannya bergerak mengatur jalannya mouse dan men-scroll layar dengan cepat untuk mengeblok semua file yang ada, karena ia tak mau ambil pusing untuk meneliti mana file yang benar jadi sekalian saja.
    Mata pemuda itu berpendar cepat saat kursor bergerak menggulir ke bawah untuk penandaan copy sementara ia juga menghitung cepat berapa jumlah file disana.

sssrrr... srrrrrrrrrr..

   "1...9...17....28....35...",

  "Huh, semuanya ada 41 file",

     0,5 detik tombol ctrl dan huruf c ia tekan, namun tiba-tiba semua nya menghilang dalam sekejap. Ia kalah cepat.

" THIS FOLDER IS EMPTY "

     "cih",
  Pemuda itu menggenggam tangannya erat dan memukulkannya ke meja.
    "Sialan, aku kalah cepat",

    Arfions tampak sedikit geram, ia sudah terbiasa gagal namun kegagalan kali ini rasanya lebih menjengkelkan. Pemuda itu meraih teropong ditangannya dan menelisik kearah pelaku yang masih berada di ruangan target.

"tunggu..",

Sorot tajam arfions memperhatikan tingkah laku si pelaku. Ia memutar ujung teropongnya untuk men-zoom ukuran teropong.
Lelaki itu berhasil membaca nama pelaku di name tag pegawai,
"hm, Robert .C. Lyorden~?", gumamnya berbisik.

Terlihat robert masih mengotak-atik sebuah benda di depannya, setelah beberapa menit berlalu ia langsung pergi meninggalkan ruangan tersebut.

"apa?", alis arfions berkerut, "orang itu tidak mencabut atau memasukkan sesuatu ke dalam sakunya, itu berarti..",

Arfions bergerak memutar kursinya kembali kearah kedua laptopnya dan mengetikkan sebuah command line disana.

kalau pelaku tidak mengambil data data itu melalui DVD, stik USB, flash disk atau sejenisnya..

"berarti ia mengirimkannya ke suatu komputer sebelum itu",

Melalui sebuah program di robot mini komputer nya, ia melakukan sebuah scanner terhadap alamat IP target untuk mengetahui lalu lintas data yang terjadi dan mengendus kemana data yang dikirimkan.

INVADERWhere stories live. Discover now