BAB VIII

178 33 12
                                    

Easy Artemis, easy. Ia menghembuskan nafas perlahan dan berkata dengan lembut, "Tidak apa Tom. Aku kemari untuk mengadopsi mu." Melihat anak itu tidak menjadi lebih baik, ia melanjutkan, "Hal aneh terjadi pada ku juga, dan aku juga bisa berbicara dengan ular."

Serena keluar dari saku baju Artemis, dan berkata, "Dia benar."

Tom terkejut. Matanya berkedip-kedip menatap Artemis dan ular kecil itu.

Tom akhirnya mengajukan pertanyaan normal. "Apa kita berbeda?" Ia menatap wajah cantik Artemis dengan tatapan ingin tahu. Artemis berterima kasih kepada Serena dalam hati.

"Kami berbeda." Dia berkata. "Kamu tidak seharusnya berada disini Tom. Jika kamu ingin menjadi anakku, aku akan membesarkan mu dengan baik."

Tom menatapnya dengan antisipasi dan harapan, lalu ia mengangguk.

"Kalau begitu berkemas lah, aku akan menunggumu di bawah." Kata Artemis.

Mrs. Cole memberikan surat sah pernyataan adopsi Tom ke Artemis. Wanita tua itu bekerja dengan cepat dan efesien. Damar akan datang nanti untuk mengambil sertifikat. Mata Mr. Cole telah kembali normal, ia akan berpikir bahwa ia melakukan hal yang tepat. Ramuan ciptaan Artemis yang bisa membuat siapapun mengikuti perkataannya, sangat berguna. Itu mirip kutukan imperio tetapi lebih jinak dan tidak meninggalkan jejak.

Mereka keluar dari kantor. Dan Tom sudah menunggu di samping pintu keluar, ia hanya memegang satu tas kecil di tangannya. Bocah itu terlihat tidak peduli mendapat berbagai macam tatapan dari anak-anak lain.

***

Artemis membawa Tom keluar dari sana. Saat mereka telah berjalan agak jauh, ia menggendong Tom. "Pegang aku sebentar Tom, maaf mungkin kamu akan agak pusing."

Tom yang terkejut dengan perlakuannya yang tiba-tiba, dengan patuh melingkarkan tangannya di leher Artemis.

Merasa bahwa Tom siap, ia ber-apparition ke depan Manor. Setelah mereka sampai, Artemis langsung berjongkok dan melihat keadaan Tom. "Apakah kamu baik?" Ia bertanya.

Tom hanya mengangguk, dan tatapannya menangkap halaman yang penuh dengan salju. "Dimana kita?"

"Jika kita berjalan ke depan, kita akan sampai ke rumah ." Katanya. Ia tersenyum melihat Tom yang terus celingak-celinguk melirik sekitar.

Mereka berjalan sampai depan manor, dan Tom ternganga melihat bangunan besar itu. "Ms, kau tinggal di istana?"

Artemis tertawa mendengar itu. "Yah rumahku, istanaku." Tom memiringkan kepalanya, tidak mengerti apa maksudnya.

Mereka tiba di depan pintu masuk dan disambut oleh Damar. Tom mungkin agak takut dengannya, karena penampilan Damar memang mengerikan. Wajahnya selalu datar tanpa ekspresi dan bekas luka bakar dari dahi ke rahang sampai leher di sebelah kiri wajahnya lumayan mengerikan. Tapi yang mengejutkan, Tom seperti tidak terganggu.

Artemis memperkenalkan mereka. "Damar, ini Tom. Tom ini Damar."

Damar agak kecewa dengan perkenalan singkat itu. Ia melihat calon the dark lord masa depan yang masih kecil, dan menyapanya, "Halo Tom."

Tom menyapa balik. "Halo juga, sir Damar."

Artemis memegang tangan Tom masuk dengan cepat, takut anak itu akan sakit di hari pertama dia di rumah. Ia membawanya ke kamarnya. Sepanjang jalan, Tom menatap rumah barunya dengan takjub. Damar yang mengikuti mereka dari belakang, memperhatikan bocah itu dengan tatapan elang.

Damar berhenti di depan pintu. "Aku akan mengatur makan siang." Lalu ia pergi.

Artemis mengangguk, ia membawa Tom masuk kedalam. "Ini kamarmu Tom." Kata Artemis.

How To Survive In Grindelwald Era Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin