"Ah Shani mah aku kan pengen juga ke kamar kamu" ucap Gracia menggoda Shani.

"Dasar gila" umpat Shani meninggalkan Gracia, ia sedikit berlari agar Gracia tak mudah mengikutinya.

"Aku pastiin kamu bakal jadi milik ku Shan" batin Gracia.

****

"Shani!! main yok" teriak Gracia saat dirinya memasuki rumah Shani tanpa ijin dari pemilik rumah.

"Eh Gracia" ucap Veranda Mamanya Shani.

"Mama" ucap Gracia memeluk tubuh Ve.

"Mama kok lama amat di luar kotanya" tanya Gracia.

"Pekerjaan Mama banyak sayang" ucap Ve.

"Kamu mau ketemu Shani ya" tanya Ve, lalu Gracia mengangguk.

"Shani masih tidur, gih kamu bangunin" suruh Ve melepaskan pelukannya.

"Nggak pa pa nih Ma" tanya Gracia memastikan.

"Nggak pa pa sayang " ucap Ve lembut dan tanpa banyak kata lagi Gracia segera pergi ke kamar Shani.

Setelah Gracia sampai ia dapat melihat Shani yang masih tertidur dengan posisi terlentang. Beberapa ide muncul di kepala Gracia perlahan ia mendekat, menatap wajah Shani lalu memajukan bibirnya untuk menyentuh bibir Shani. Gracia mencium kening, kedua mata Shani dan terakhir bibir Shani sedikit melumatnya lalu melepaskannya.

Gracia menatap Shani tersenyum lalu.

Bruk

Gracia menjatuhkan tubuhnya di badan Shani lalu memeluknya, ia menindih tubuh Shani dan memberi beberapa kecupan di wajah Shani.

"Lo, kenapa lo di kamar gue" kaget Shani dirinya langsung mendorong Gracia sampai terjatuh dari atas kasur.

"Aws, ih Shani sakit tau" ucap Gracia.

"Siapa suruh lo di atas gue, gue keberatan badan lo nggak ringan tau" umpat Shani dirinya langsung berdiri tanpa memperdulikan Gracia.

"Ihh Shani tunggu ih" kesal Gracia mengejar Shani.

"Eh! Berhenti di situ lo mau kemana" tanya Shani.

"Mau ngikut kamu"jawab Garcia.

"Nggak, nggak ada gue mau ke kamar mandi" ucap Shani.

"Ya terus" bingung Gracia.

"Gue mau mandi ege" kesal Shani.

" Ya tetap gue mau ikut" ucap Gracia.

"Nggak ya lo nggak malu apa" tanya Shani.

"Lah ngapain malu, barang kita kan sama" ucap Gracia menaik-turunkan alisnya.

"Ya tetap aja" ucap Shani.

"Bilang aja kamu takut kegoda dengan tubuhku" ucap Gracia menatap Shani dengan senyum menyebalkan.

"Najis" umpat Shani meninggalkan Gracia lalu menutup pintu kamar mandi.

****

"Shani" teriak Gracia, entah apa lagi kali ini yang membuat Gracia berteriak.

"Apasih Gre" ucap Shani jengah karena setiap hari Gracia selalu saja mengganggu nya.

"Hehehehe nggak ada sih" kekeh Gracia.

GRESHANWhere stories live. Discover now