19. New case?

6 2 0
                                    


-HAPPY READING-

"Life's tough, but it's tougher when you're stupid." - John Wayne

"Hidup itu sulit, tapi lebih sulit bila Anda bodoh."

•••

Seperti biasa, jadwal wisuda mereka harus tetap sama. Jurusan nya sama dong? Pasti wisuda nya juga harus sama, jadwal wisuda mereka satu minggul lagi. Berhubung kedua nya tidak ada lagi kerjaan untuk kampus, sekarang Abyan menyuruh mereka untuk memfokuskan ke caffe saja dulu.

Namun, kehadiran mereka di caffe disambut dengan kabar berita yang tidak mengenakan. Bagaimana tidak? Waters nya mengkhianati kepercayaan mereka.

Entah apa ini, Nayla sendiri tidak tau. Kini caffe ditutup seawal mungkin. Mereka berkumpul di halaman belakang yang digunakan untuk area bersantap.

Bagian ini beratapkan skylight, yang bertujuan untuk mendapatkan ruang yang luas dengan plafon yang tinggi dan siraman alami cahaya matahari.

Nayla sudah menyuruh mereka untuk duduk, supaya tenang untuk mengobrol. Namun, hanya ada Nayra yang menemani nya duduk, mereka semua berdiri.

"Je-las-kan!" Tekan Nayra emosi. "Ngak habis pikir aku, maksud nya apa nih?"

"Tapi mereka ngak ada bukti." Seseorang itu menjawab dengan lantang nya. "Main nuduh nuduh, aja." Lanjut nya berkata sinis.

"Siapa bilang," ucap seseorang lagi dan menyenggol salah satu waters disamping nya. "Bilang! Kita punya bukti."

"I-yah ... Ki-Kita punya bukti." Jawab nya gugup.

Jawaban gugup itu membuat Nayla menaikkan alisnya, ia memperhatikan interaksi antara para waters nya. "Kenapa gugup? Thal?"

"Um?" Thalia sedikit bergumam. "Ngak kok, mbak."

"Thalia! tunjukin dong!?" Meisya dibuat geram saat lagi lagi thalia gugup.

Anita, Hana, mika dan Sisil adalah para waters baru. Mereka tidak tau menau akan hal ini, ke empat nya hanya diam tak tau, dan tak ingin menau.

Sementara mbak Nita sudah geram sama hal nya dengan Meisya, mbak Nita juga sudah melihat rekaman cctv-nya. Rekaman cctv-nya yang sudah dihack.

Nita keluar dari sana, tanpa sepengetahuan semua. Lalu ia menuju ruang Nayla dan Nayra, mengambil laptop tanpa persetujuan nya. Lalu kembali ke tempat semula.

Semua nya masih diam, bisa Nita liat sekarang. Nayra dengan emosi tak tertahan nya dan Nayla dengan ekspresi kalem nya. Kalem? Yah kalem. Namun, Nita ngeri saja melihat nya.

Nita meletakkan laptop nya, Meisya sempat menanyakan laptop siapa? Tapi Nita abaikan. Dia memasukkan flesdi ke laptop.

"Laptop aku, ya?"

Nita mendongak menatap Nayra, ya ini laptop Nayra. Sebelum kembali menunduk dia meringis kecil melihat wajah merah padam Nayra.

"Mau apa sih, Nit?"

Nita kembali mendongak lalu memutar arah layar laptop ke hadapan mereka, ke hadapan para bos bos nya.

SEPERTIGA MALAM (TAMAT)Where stories live. Discover now