03. KESEDIHAN AYRA

9.7K 588 12
                                    

"Ayra, saya tidak akan membiarkanmu berjalan sendiri didunia ini, saya akan berada disampingmu".
~Faiz Al-Ghassan Ghafarullah~

*****

Hari ini pukul 02.00 dini hari. bunyi suara ambulance masih belum hilang dari pendengaran gus faiz. Ambulance yang dikawal oleh semua anggota Airlangga, dan juga keluarga gus faiz. Sesak rasanya. ketika ia baru saja bertemu dengan pak athar dan bersedia menjadi suami dari anaknya. Sesak rasa didadanya pun bertambah ketika melihat sang istri yang rapuh, wajahnya sangat pucat dan bahkan sekarang ia tidak sadarkan diri.

"Ya rabb terimalah amal ibadah pak athar, ampunilah dosanya".

"Ya rabb kuatkanlah istri hamba, hamba tidak kuat melihatnya rapuh". Batin gus faiz yang terus memanjatkan doa untuk almarhum mertunya serta untuk sang istri.

*****

Kini ambulance sudah sampai di kediaman kyai ghafar. Tidak ada suara ambulance karna kyai ghafar menyuruh untuk mematikannya, takut menganggu santri santrinya.

Lantunan surat yasin yang dipimpin oleh kyai ghafar dan diikuti oleh semua anggota airlangga termasuk gus faiz mulai terdengar.

Ayra mulai membuka matanya. Ia sekarang berada dikamar gus faiz.
"Papah. Hikss papa jahat. Papa tega ninggalin ayra sendiri ".teriak ayra sambil berantakin senua isi kamar gus faiz.

GEDEBUK GEDEBUK

Suara benda yang dijatuhkan ayra terdengar sampai ruang keluarga. Gus faiz yang paham akan itu, iya berenti sejenak dan langsung berjalan menuju kamarnya. Ia takut ayra kenapa napa.

"Assalamu'alaikum ayra kamu kenapa?".

Tidak ada jawaban dari dalam. Gus faiz mau gak mau harus tetap masuk untuk melihat keadaan sang istri.

"Ay, aku masuk yaa".

Ia mulai membuka pintunya. Shock, Kaget, bingung semua jadi satu. Ketika gus faiz melihat semua benda didalamnya berantakan termasuk kitab kitabnya.

Ia mulai berjalan kearah kitab kitabnya yang sudah tergeletak di bawah. Ia langsung merapihkan ditempat semula. "Astaghfirullah ay, ini berantakan banget. Ay kamu boleh berantakin semuanya tapi jangan kitab kitab ini ay. Ga sopan".

"Maaf, gue capek, capek sama semuanya gue pengen nyusul bunda sama papa aja".

"Astaghfirullah, ay sini. Ay gak sebaiknya kita terlarut dalam masalah dunia kaya gini". Ucap gus faiz seraya memeluk ayra. Jantungnya berdegup lebih kencang ia benar benar gugup. Tapi ia harus melakukanya agar ayra tenang.

"Saya tau ayra, kamu pasti sedih, putus asa, capek saya juga merasakan itu. Tapi inget kita masih punya Allah. Allahlah yang bakal nyembuhin luka ini. Jadi tenang yaa, aku bakal kembaliin semangat hidup kamu". perlahan ia mulai mengusap puncak kepala ayra. duhh masya Allah sungguh indah pacaran setelah nikah. Astaghfirullah ia lupa kalo tidak boleh berlebihan, takut ayra curiga.

"Kok lu meluk gue si, kan bukan mahrom". Walaupun sifatnya yang jutek tapi ia paham akan ilmu agama.

"Eh iya, astaghfirullah. Maaf". Gus faiz langsung menarik tangannya yang ada di puncak kepala ayra.

TAKDIR SANG GUS Where stories live. Discover now