BAB 16: BENDERA KUNING

825 75 0
                                    

Oky melangkahkan kakinya keluar dari bandara Abdul Rachman Saleh, setelah memakan waktu penerbangan selama kurang lebih satu setengah jam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Oky melangkahkan kakinya keluar dari bandara Abdul Rachman Saleh, setelah memakan waktu penerbangan selama kurang lebih satu setengah jam.

berbekal alamat yang di berikan HRD nya, Oky memutuskan untuk menyusul Arfan ke kampung halaman nya.

sebelum berangkat Oky sudah mengajukan cuti dadakan selama 3 hari dan yang Oky tau Arfan juga mengajukan cuti melalui admin produksi. di keterangan yang tercantum, cuti itu Arfan ambil karna urusan keluarga yang tidak bisa di jelaskan secara rinci.

Oky sempat bertanya pada ibu Novi selaku admin produksi yang tidak lain adalah orang yang mengajukan surat cuti Arfan, tapi ibu Novi hanya berkata bahwa Arfan mengambil cuti karna urusan keluarga dan Arfan mengambil semua jatah cuti nya untuk tahun ini.

apa urusan keluarga itu sampai Arfan tidak menghubungi Oky selama berhari-hari?

kembali Oky menatap ponsel yang menampilkan tulisan beralamatkan rumah Arfan, jika dari pencarian di google Oky perlu menempuh perjalanan sekitar 2 jam sebelum sampai ke kampung Arfan.

Oky kemudian membuka aplikasi grab untuk mencari driver yang akan mengantarnya ke alamat yang di tuju, menunggu beberapa saat sebelum akhirnya ada driver yang mengambil order nya.

"mas Oky ya?" seorang driver dengan motor metik bertuliskan beat itu berhenti di depan Oky.

setelah Oky mengangguk, sang driver memberikan helm pada Oky yang langsung di gunakan oleh nya. Oky naik ke jok belakang, dan mereka mulai berjalan.

dalam hati Oky berharap dia bisa bertemu dengan Arfan, semoga semua yang dia lakukan ini tidak sia-sia.

sebenarnya ada rasa takut di hati Oky, dia takut jika ternyata pikiran buruknya benar-benar terjadi. bagaimana jika ternyata Arfan benar-benar di jodohkan?

tidak semua orang tua terbuka mengenai hal yang Oky dan Arfan alami, bisa saja orang tua Arfan tidak bisa menerima jika putranya berpacaran dengan laki-laki juga. tidak seperti keluarga Oky yang sudah bisa ikhlas menerima kekurangan Oky itu, belum tentu keluarga Arfan sama seperti keluarga Oky.

selama perjalanan beberapa kali sang driver bertanya, seperti pertanyaan-pertanyaan basic. apa kesana Oky akan berlibur? atau akan ke rumah sanak saudara?

driver itu juga sempat meminta berhenti di SPBU untuk mengisi bahan bakar, hingga kemudian mereka sampai di alamat yang Oky terapkan di aplikasi grab.

Oky melepaskan helm nya sembari turun dari motor metik itu, helm nya Oky serahkan pada sang driver dan memberi ongkos dari perjalanan itu.

setelah sang driver pergi, Oky berbalik dan menatap rumah yang terlihat ramai. ada beberapa orang yang masuk dan keluar ke rumah yang terlihat sederhana itu.

perlahan Oky mendekat ke rumah tersebut, rumah dengan gerbang kecil tidak sampai batas dadanya.

beberapa orang berbicara dengan bahasa jawanya yang tentu saja Oky tidak tahu apa arti dari pembicaraan itu, namun satu yang pasti menjawab pertanyaan yang mulai mengelilingi pikirannya.

[BL LOKAL] PABRIK CINTA |OKY-ARFAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang