CHP 12

71 4 0
                                    

•BEBY SITER•||•BL•

CHP 12

Langit membuka matanya perlahan, ia mengerjap kan matanya beberapa kali. Hal pertama yang ia lihat adalah seorang gadis berpakaian seperti perawat. "Anda sudah bangun? " tanya gadis itu.

Langit menduduk kan tubuhnya dan bersender pada kepala ranjang, "a-aku dimana? " tanya langit.

"Anda di rumah sakit. " langit memegeng kepala nya mencoba mengingat apa yang terjadi. "Apa kepala Anda sakit? Kalo memang saya akan panggil dokter.. " saat perawat itu ingin keluar, lengannya di tahan oleh langit. "Gak usah... "

Perawat itu hanya mengangguk dan kembali lagi duduk di samping ranjang langit, "oh iya. Ini ada makanan dari temen Anda. " uncap perawat itu, langit menerima kotak yang di berikan oleh perawat itu. "Jika anda membutuhkan apa apa, pencet saja tombol di sana. Saya pamit iya... " ucap perawat itu dan langsung meninggal langit.

Langit membuka kotak itu, ia melihat pizza pertopik buah-buahan, dan ada kertas di atas pizza itu. Langit membuka isi kertas itu dan mulai membaca nya.

'Nih pizza topik buah-buahan buat anak bandel'

Langit yakin ini pasti dari yuta, tanpa sadar cairan bening keluar dari kelopak mata langit. Entah mengapa ia jadi merasa bersalah karena sudah menyakiti yuta. Padahal maksud yuta adalah baik, ia hanya ingin melindungi nya, menyelamatkan nya, sampai-sampai yuta pun terluka karena nya. Tapai, ia malah menampar yuta, bukan berterima kasih.







Setelah sehari  langit di rumah sakit, sekarang ia sudah bisa pulang dan pergi ke sekolah.

Langit sekarang sedang ada di UKS, karena ia tersenter bola basket saat latihan, dan ia pun berakhir di sini. "Dih, lu baru aja sembuh! Udah masuk UKS aja lu! " omel reja sambil mengobati dahi langit.

"Iya maap.. " ucap langit lesu, entah mengapa ia jadi tak bersemangat hidup saat ia mengetahui kalo yuta pulang lagi ke rumah aslinya, iya itu japan.

Di tambah, daddy nya bilang kalo yuta marah sama dia karena kejadian ia menampar nya. Ia jadi merasa bersalah dan menyesal. Reja menatap langit, ni bocah ngapa dah! Batin reja.

"Lu ngapa ngit?" langit mendongak menatap reja. "Gak papa.. "

Reja mentap langit curiga, "gak. Lu pasti bohong. Kalo ada Masalah cerita aja sama guee... " langit menghela nafas nya, apakah ia harus menceritakan semua nya? Atau tidak?

"I-" belom sempat langit bicara Bima dan Rizka sudah datang sambil ketawa ketiwi. "Ihh angit cenapa? Kox cedih? " tanya Rizka sambil memegang pipi langit.

Sedang kan langit hanya pasrah mau di apain, biasanya ia bakalan ngomel kalo di giniin. Bima menatap reja dan menonjuk langit dengan dagu nya.
Seolah ia bertanya 'si langit kenapa?'

Reja mengkat kedua bahu nya. "Langit lu kenapaa? " tanya Bima, langit tak menjawab.

"Dia tadi mau cerita. Tapai gajadi. Karena kalian tiba-tiba dateng. " jelas reja, Bima dan Rizka kompakan meng oh. "Iya udah. Lanjut aja ceritanya langit. Kita siap dengar kox... "Rizka langsung duduk di samping langit dan menunggu temen nya membuka suara.

" ini soal yuta... Gue... "





Setelah menceritakan gejadian ia menampar yuta, entah mengapa ia jadi sedih sendiri. Bima, reja, dan Rizka manatap langit sendu.

"Iya udah kali langit... Kan lu gak kehilangan semua... Masih ada si bonyok.... Masih ada kita... " ucap reja sambil merentangkan kedua tangan nya.

Langit menghapus air matanya dan tersenyum. "Iya... " langit bangkit dari duduk nya dan langit memeluk reja, dan di ikuti oleh Bima dan Rizka.






.

BEBY SITER BL {END}√ hak cipta | @sena_hoshizora Where stories live. Discover now