CHP 5

123 7 0
                                    

•BABY SITER•||•BL•

CHP 5

Di sebuah jalan yang kosong terdapat banyak anak anak remaja yang ingin mengikuti balap liar, atau pun hanya ingin menyaksikan, di situ terdapat langit sedang bersiap di garis star dengan beberapa pembalap liar lainnya.

Langit menoleh ke kanan, lebih tepatnya ke arah ray, orang yang terus menerus merendahkan langit. Dan, akhirnya hari ini tiba juga, dimana langit akan membalas dendam kepada ray.

Seorang gadis cantik dan berpakaian sexy berdiri di tengah-tengah jalan sambil membawa bendera merah putih. Gadis itu mulai menghitung mundur.

"Tiga! "

"Dua! "

"Satu! "

"Mulai! "

Langit dan yang lainnya mulai mengendarai kuda besi kesayangan mereka, langit yang tadinya berada di posisi paling depan tapi saat di tikungan pertama ia di balap oleh ray. Ia akui, ray memang hebat dalam hal balap motor atau mobil. Tapi tetap saja langit tak kan membiarkan ray memenangkan lomba ini.

Di sisi lain yuta nampak sudah selesai memoting rambutnya, iya... Walau tak semua. Yuta hanya memotong hingga sampai bawah kuping saja, karena yuta tak suka jika rambutnya sependek lelaki pada umumnya.

Menurutnya ia tak cocok jika rambut pendek seperti lelaki pada umumnya, jadi ia hanya memotong sampai bawah kuping saja.

Yuta menokeh ke belakang karena tak mendengar suara pergerakan dari bayi nya itu, yuta menyipitkan matanya saat ia tak melihat bayi nya itu.

Yuta memeriksa di kamar mandi, dapur, ruang tamu, taman belakang, kolam renang, tetapi ia tak juga menemukan bayi besar nya.

Apa dia kabur? Batin yuta, Tiba-tiba ada tangan yang mebepok pundak nya, yuta menoleh ke belang dan melihat bunda langit sedang berdiri di belakang nya.

"Kenapa yuta? Kok keliatan bingung? " ucap sang bunda saat melihat ekspresi yuta nampak bingung. "Ini tan, tadi saya lagi potong rambut menghadap ke arah balkon. Pas saya berbalik saya gak ngeliat langit. "

Bunda nampak berfikir. "Mungkin dia kabur, coba kamu cari dia. " jullian mengangguk dan pergi ke kamar langit untuk mengambil kunci mobil nya.

Yuta membunyikan telakson supaya pak satpam membukakan kembang untuk nya, yuta menancap gas nya dan pergi meninggalkan area rumah langit.

Yuta mengambil ponsel nya dan membuka aplikasi pelacak, ia iseng naru pelacak di ponsel nya langit, supaya ia tau tuh bocah ngilang ke mana. Bukan hanya di ponsel, tetapi di gelang langit, langit memakai gelang agak tebal di tangan kirinya.

Dan kebetulan di gelang itu ada liontin kecil di atas, dari yuta pasang saja di atas liontin nya.

Yuta mengerutkan alisnya saat melist kalo langit sedang ada di sebuah jalan, ia pikir langit ke bar. Pasti lagi balapan. Batin jullian saat melihat titik berwarna hijau itu bergerak sangat kencang.











"OOOOOOO!! " suara teriakan para penonton saat langit menyentuh garis finish yang pertama, langit membuka helem nya dan menatap ray dengan tatapan meremehkan.

Bima, Rizka, dan reja mendekat ke arah langit saat melihat Ray mendekati  langit dan menatap wajah langit lekat. "Mungkin kali ini lu yang menang. Tapi-" ucapan ray terpotong saat seseorang menyeret langit.

Langit terkejut dan melihat pelaku yang berani beraninya menyeretnya. Mata langit membulat saat melihat yuta, "yu-ta? "

"Apa?! " langit terlonjak kaget saat mendengar nada bicara yuta, kenyang dia marah deh. Batin langit.

Rizka menarik langit ke belakang tububnya. "Woi!  Yuta! Lu jangan asik main tarik tarik aja dong! Lu gak liat apa? Langit lagi balapan! " yuta memutar matanya malas.

"Udah selesai kan balapan nya? " tanya yuta dengan tatapan dingin nya, Rizka tersenyum kikuk. "Udah sih, hehehe... "

Yuta menyingkirkan tubuh Rizka dan kembali menyeret langit. "Lepassss yutaaaa!! " teriak langit, tapi yuta tak memperdulikan nya.

Yuta memberhentikan labgkahnya saat ray menghalangi jalannya. "Siapa lu? Gue masih ada urusan ya sama tu bocah. " ucap ray sambil menunjuk ke arah langit.

Yuta tak memperdulikan ia menggeser tubuh ray pelan dan pergi dari sana, sebenernya yuta deg-deg-an karena ia berpapasan depan orang yang ia suka, tapi ia sebisa mungkin menyembunyikan  ke gugupan nya,  saat yuta ingin melangkah lengan langit di tarik sama ray membuat yuta menghentikan langkah nya lagi.

Yuta berjalan ke arah ray dan menatap nya ia sedikit mendongak karena tinggi nya tak sama dengan ray,  tapi ia tak melepaskan gengaman tangan nya dari langit. Entah kenapa ia jadi berkeringat dingin ke gini saat bertatapan depan ray. "Ada urusan apa? " ucap yuta dingin.

Ray menatap yuta lekat, tanpa sadar ia tersenyum, membuat langit mentap ray dan  yuta bergantian. Yuta yang melihat senyuman ray jadi salah tingkah sendiri.

Langit menyingkirkan tubuh yuta ke belakang nya dan sekarang langit yang menatap jatam ray, senyum ray luntur saat melihat wajah langit.

"Kenapa lu senyam senyum ha? " ucap langit sambil mendorng tubuh besar ray.

"Bukan urusan lu. " setelah mengatakn itu ray pergi meninggalkan area balap liar itu. Bima, Rizka, dan reja menghampiri yuta dan langit.

"A-" belom sempat reja bicara sudah di potong terlebih dulu oleh yuta. "Tolong bawain motor langit. "

Setelah mengatakan itu yuta kembali menyeret langit ke arah mobil nya. Langit hanya diam, karena kalo ia memberontak percuma.







.

BEBY SITER BL {END}√ hak cipta | @sena_hoshizora Where stories live. Discover now