MY 2

20 6 0
                                    

"senja adalah waktu ketika langit menjadi kanvas dan matahari adalah pelukis yang hebat"

Happy reading
.
.
.
.
.

Akhirnya bel tanda waktunya pulang berbunyi, Ellyn menunggu beberapa saat agar tidak berdesak-desakan di pintu kelas

Ellyn berjalan keluar dari kelas saat melihat pintu kelas sudah sepi, Ellyn berjalan dengan cepat menuju parkiran dan bertemu dengan Vero, Claudya dan Gisshel dipersimpangan. Mereka berjalan menuju parkiran bersama sama dan diiringi dengan Candaan renyah dari Gisshel

Sesampainya diparkiran, dapat mereka lihat keadaan sepeda yang biasa Ellyn pakai dalam keadaan tidak baik baik saja. Ban yang penyok, rangka sepeda yang patah, keranjang sepeda yang dijadikan tempat sampah dll.

"SIALAN, SIAPA YANG MELAKUKAN INI??" Tanya Gisshel berteriak marah membuat beberapa siswa memandang Gisshel ngeri.

"Gisshel sudah tidak apa apa" ujar Ellyn menenangkan Gisshel

"Apanya yang tidak apa apa? Ini adalah sepeda satu satunya milikmu" ujar Vero kesal

"Itu artinya aku harus membeli sepeda baru, lagi pula sepeda ini sudah lama dan sudah layak diganti" ujar Ellyn sabar membuat ia dipandang tak percaya oleh para sahabatnya dan beberapa siswa Siswi.

"Membeli sepeda? Kayaknya lu harus jual diri dulu baru mampu beli sepeda, bener gak?" Tanya Allbara terkekeh sinis

"Bener tuh wkwk"

"Sama gw aja sini, gw beliin sepeda baru deh. Tapi, dengan syarat jadi jalang gw wkwkwk"

"Bener tuh, jadi jalang dia aja kan lumayan tuh"

Semakin hari ucapan siswa siswi KHS semakin membuat Hati Ellyn terasa sakit. Apalagi ucapan Phoenix (kenan) yang semakin tajam dan menyayat Hati.

Ellyn hanya dapat mengelus dadanya sabar. Dan berdoa dalam hati.

"SIALAN-" teriakan Vero terhenti akibat Ucapan Ellyn

"Sudahlah, Kita pulang saja" ujar Ellyn mengelus tangan Vero

"Tapi-" ucapa Vero kembali terhenti saat melihat gelengan Kepala Ellyn.

"Hah..., kalau begitu ayo kita pulang. Kau ikut bersamaku saja" ajak Vero

"Tidak perlu, aku tak ingin menyusahkan kalian. Lebih baik aku jalan saja, hitung hitung sebagai olahraga" ujar Ellyn

"Baiklah terserah mu saja, kalau gitu kami duluan, supir udah jemput di gerbang" ujar Gisshel Melambaikan tangannya dan dibalas lambaian tangan oleh Ellyn

"Hati-hati " ujar Claudya sambil mengelus kepala Ellyn lalu berjalan pergi meninggalkan Ellyn yang masih berada di lapangan parkiran.

"Bye bye Ellyn" pamit Kenan melewati Ellyn diikuti oleh Anggota Phoenix yang lain

Ellyn hanya menatap mereka sendu. Dan mulai berjalan menuju gerbang sekolah. Namun, saat melewati kubangan air yang tercipta akibat hujan deras semalam, tiba tiba sebuah motor melaju dengan kencang dan menabrak kubangan air itu hingga mengenai Ellyn. Tak lama motor-motor lain juga melaju kencang dan dengan sengaja menabrak kubangan Air itu membuat Ellyn semakin basah kuyub.

Ellyn mengetahui motor siapa itu dan siapa yang mengendarainya dan tentunya itu adalah anggota Phoenix. Kecuali kenan karena rumah kenan berada di arah yang sebaliknya.

Ellyn menghela nafas perlahan, dia berhenti sejenak di pinggir jalan. Ia membuka tasnya pelan dan mengambil tisu yang ada di tas nya ia membersihkan Bagian yang basah. Walaupun tak sepenuhnya dapat ia keringkan.

STORY OF MY LIFEWhere stories live. Discover now