OL #5

5 2 0
                                    

Malam readers!!
Selamat datang di bab baru cerita Our Light!
Jangan lupa Vote dan coment nya.
Selamat membaca, semoga sukaa..

Selamat membaca, semoga sukaa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🌿🌿🌿

"Haaahh ... gue udah nemuin dia. Tapi, gue bingung buat memulai. Apa dia nggak inget ya sama gue? Dia lupain gue? Nggak mungkin! Kalo dia lupain gue, kenapa dia masih pake gelang pemberian gue?"

"Atau mungkin ... dia lupa sama wajah gue?"

Lex berdiri, melangkahkan kakinya mendekati cermin. Menatap penampilannya dari atas sampai bawah.

"Ada yang beda sama gue?" tanya nya pada dirinya sendiri.

"Denna. Ada apa sama dia? Kheh! Apa dia suka sama gue?"

"Temen pertama gue, suka sama gue? Hehe.." kekeh Lex pelan.

Sungguh. Hanya dengan menemukan teman pertama nya itu, Lex benar-benar merasa bahagia. Beban yang berada di pundak nya terasa sedikit terangkat.

"Lex!"

Baru saja, Lex merasa begitu senang. Namun suara bariton Papi nya, seketika melunturkan senyumnya.

"Ada apa." tanya Lex datar.

"Malam nanti, akan ada acara makan malam bersama sahabat Papi. Kamu harus ikut." kata Ivan mutlak.

"Nggak."

Plak!

Satu tamparan keras dari Ivan meluncur ke pipi kiri Lex, hingga ujung bibirnya sobek dan mengeluarkan darah.

"Itu akibat jika kamu membantah perkataan saya. Bahkan, saya bisa memberi yang lebih dari itu."

"Malam ini, kamu ikut untuk pergi makan malam dengan sahabat saya."

Ivan pergi meninggalkan Lex yang hanya diam, dengan wajah datar nya. Lex masuk ke dalam kamarnya, kemudian mengunci pintu. Mengusap kasar darah yang mengalir dari sudut bibirnya. Kedua tangan Lex terkepal erat, sehingga buku-buku jari nya memutih.

Lex meninju dinding kamarnya dengan kuat, meninjunya berkali-kali. Darah mengalir dari sela-sela jarinya. Tapi Lex tidak peduli, dan terus meninju dinding kamarnya.

"Kenapa takdir gue harus begini?! Kalo boleh milih, mendingan sekarang juga gue mati! Aarrgghh!!"

🌿🌿🌿

Safa melaksanakan tugas dari Rain dengan baik. Mengepel lantai dekat tangga dengan bersih.

"Haaah, selesai juga!" Safa mengelap keringat di dahinya pelan.

Safa membereskan peralatan mengepel nya, lalu mengembalikan semuanya di tempat semula. Di saat yang sama, Denna dan Derra baru pulang.

"Kami pulang!!"

Our LightWhere stories live. Discover now