Hai kamu. Iyaaa kamu
Udah makan belum hari ini?
Kalo udah, yukk lanjut baca ceritaku
Janlup sama voment nya, terimakasiiiAnd enjoyy
💃
🌿🌿🌿
.
.
.
"Tunggu!" Safa berteriak, untuk menghentikan Mobil yang menjemput Denna dan Derra. Tapi, Mobil itu tak berhenti. Malah semakin cepat.
"Lah kok nggak berhenti, sih?" gumam Safa.
Apa Safa memang tidak boleh, berangkat dan pulang menggunakan Mobil yang sama dengan kedua kakak nya? Pikir Safa.
"Udahlah, Safa pesen taksi aja."
Derra menoleh kebelakang, melihat Safa.
"Ini berhenti, atau tidak Non?" tanya supir.
"Nggak usah, jalan aja." jawab Denna.
"Udah, biarin." ucap Denna pada Derra.
Derra pun berhenti memperhatikan Safa dan duduk diam nan manis di kursi penumpang belakang bersama Denna.
Setelah memesan taksi, Safa dengan sabar menunggu di kursi khusus murid yang menunggu jemputan. Safa menunggu, sembari melamun.
"Woy, jalan raya!" biasa, Olyn memanggil Safa dengan suaranya yang menggelegar.
Sehingga, Safa tersentak dan keluar dari dunia lamunan nya.
"Olyn! Kamu ngagetin aja, deh."
Olyn memberikan cengirannya, "Hihi.. Mau pulang bareng gue?"
"Nggak, aku udah pesen taksi." jawab Safa.
"Bareng gue, aja." ajak Frissa, yang sama-sama menaiki motor.
Zei juga menaiki motor. Mereka bertiga memang sangat suka naik motor, dari pada naik Mobil. Apalagi mereka paling tidak suka kalau naik Mobil diantar supir. Katanya lebih seru naik motor.
"Nggak usah, Frissa. Aku udah pesen taksi." tolak Safa.
"Cancel, lah." ucap Zei.
"Nggak. Kalian duluan aja."
"Bener, nih? Kita duluan loh." tanya Olyn.
YOU ARE READING
Our Light
Teen FictionTentang Safraya.. Gadis cantik, polos, lembut, nan baik hati. Ini tentang Safraya.. Yang berusaha bertahan dalam keluarga yang membencinya. Juga tentang Safraya.. Yang dipaksa menyerah dengan keadaan, namun ingin bertahan dengan kenyataan. "Kamu it...