Part 16

42 0 0
                                    

"apa gue..?" tanya Andela. "Iya" jawab Hafizh sambil tersenyum memandang Andela. "Elo kok jadi gitu sih?" tanya Andela. "Karna elo gadis yang cantik dan elo bisa memimpin genk Pinkers. Bener gak genk Pinker?" tanya Hafizh. "Hmm menurut gue sih..." kata Icha, Clara, dan Monika bingung mau bilang apa. "Kalian nrima gak Andela jadi ketuanya? Gitu aja gak bisa jawab" tanya Hafizh. "Maaf banget fiz bukannya kita gak nrima Andela jadi ketua, kita kan udah kebiasaan sama Santi. Apalagi kita kan gaktau sikapnya Andela kayak gimana?!" jawab Icha. "Santi lagi, dengerin ya gue gak punya hubungan lagi sama Santi" kata Hafizh. "Udahlah terserah kalian, pokoknya gue Andela yang jadi ketuanya" kata Hafizh dan langsung pergi ke kamarnya.

~•~

Keesokkan harinya,
"Anak anak keluarkan ips ada tugaskah kemarin?" tanya bu Naila. "Enggak ada bu" jawab 1 kelas. "Yaudah dimulai pelajarannya ya" kata bu Naila. Tiba-tiba... "Bu Santinya ada di sekolah nggak?" tanya seorang gadis berkemeja putih dan merah membuka pintu kelas dengen keras. "Lho Riris Adeline? Bukannya kamu sama Santi itu ke Amerika yaa?" tanya bu Naila. "Nah makanya itu bu. Tadi pagi-pagi dirumah, Santi nggak ada dikamarnya, terus katanya kak Nathan, Santi juga gak ada di bandara" jawab Adeline. sementara itu Hafizh kaget mendengar ucapan Adeline kalo gue tuh hilang. "Kok bisa?? Terakhirnya ngapain lho?" tanya bu Naila. "Terakhirnya Hafizh itu ke rumah Santi entah ngapain hingga pulangnya Santi nangis" jawab Riris sambil noleh ke Hafizh dengan marah. "Hafizh kata Riris tadi benar?" tanya bu Naila. "Iiya bu" jawab Hafizh gugup. "Ada apa? Kamu bertengkar lagi?" tanya bu Naila. Sebelum Hafizh jawab Riris dan Adeline menuju bangkunya Hafizh. "Elo apain Santi?" tanya Adeline. "Gue.." Jawab Hafizh yang masih bingung harus jawab apa. "JAWAB HAFIZH, ELO YANG BUAT SANTI ITU NANGIS SAMPAI KE JALAN APALAGI DILIAT SAMA ORANG-ORANG. JAWAB!!!!!" bentak Adeline yang langsung memukul meja Hafizh. "Ceritanya panjang gue gak bisa jelasin" jawab Hafizh yang lagi berdiri. "Elo gak bisa jelasin?? Hahh?? Elo gak bisa jelasin?? Elo tuh bisanya nyakitin orang fiz elo tukang nyakiti orang" kata Riris. Lalu, "Ris jaga sikap elo, Hafizh butuh waktu buat njelasin ke elo" kata seorang gadis yang duduk sebangku sama Hafizh. "Elo mau nantang gue, ndel? Hahh? Elo suka kalo elo dipilih Hafizh buat jadi ketua genk Pinkers? Elo suka? Jahat elo ndel" kata Riris. "Bubukan gitu ris.." belum dilanjut bu Ninik masuk ke kelas dan memarahi kelas gue. "Diem ini sekolah bukan pasar" kata bu Ninik yang membuat 1 kelas takut. "Adeline Riris kenapa kamu gak pake seragam?" tanya bu Ninik dengan kemarahannya yang luar biasa. "Saya mau umumin besok genk Pinkers dan genk Boys ikuti lomba mewakili sekolah ya" kata bu Ninik. "Sama lagi kita besok akan kedatangan genk baru dari jakarta. Udah mengerti?" lanjut bu Ninik. "Sudah bu" jawab 1 kelas. "Sudah makasih bu Naila" kata bu Ninik dan langsung meninggalkan kelas.

*kita liat gue ada dimana*
(At jalan Pakuwon)
"Elo kok gitu sih fiz? Elo udah tegain gue" kata gue sambil meneteskan air mata. "Kenapa lo jadi beda gini?" lanjut gue. Sebelum gue melanjutkannya lagi, gue tak sadarkan diri. Tiba-tiba ada mobil dan sepeda motor ingin menyalip tapi mobil itu tidak bisa dan akhirnya....... Gue korban kecelakaannya. Gue ditabarak oleh mobil sedan dengan luka yang sangat serius. Orang-orang pengguna jalan pada menolong gue. Mobil sedan itu maunya kabur, tapi ketangkap polisi. "Semuanya tolong korban ini dibawa ke UGD" kata pak polisi. "Oke pak polisi" kata orang yang bantu gue serta ambulans. "Dek kamu mau dibantu untuk manggil teman?" tanya perawat ambulans. "Panggil Bu.. Na..ila.., Ha..fizh.., A..de..line..., sa...ma.., Ri...ris... Selain itu jangan" jawab gue. "Kamu sekolah dimana?" tanya orang itu. "SMP.... LA..VEN..DER.. BANG...SA..." jawab gue.

(Back to school)
Tiba-tiba,"permisi ini bener bu Naila?" tanya orang yang menolong gue. "Iya bener. Sapa ya?" jawab bu Naila dan langsung bertanya. "Murid anda ada di rumah sakit sekarang di UGD lagi krisis sekali" jawab orang itu. "Saya disuruh gadis ini untuk memanggil anda, kalo nggak salah namanya Hafizh, Riris, sama Adeline" lanjut orang itu. "Beberarti namanya Santi donk?" tanya Hafizh, Riris, n Adeline kompak. "Saya tidak tau namanya, maaf saya tidak tanya" jawab orang itu. Sebelum Riris dan Adeline bertanya direbut sama Hafizh. "Ciri-cirinya gimana?" tanya Hafizh. "Cirinya rambut panjang, pake rok roknya mewah bermotif bunga mawar putih, pake hiasan bando mawar putih juga, dan pake high heels warna keemasan" jawab orang itu. "Prasaan Santi nggak pernah pake bando ataupun high heels" kata Riris menggarukkan kepalanya. "Iya deh" kata Adeline juga. "Sebentar..." kata Hafizh memikirkan ciri-ciri tersebut. "Elo tau fiz?" tanya Icha sama Fatah. "Kalian emang gaktau Santi pake high heels ataupun bando karna itu adalah hadiah gue semuanya" jawab Hafizh teringat ciri-ciri tersebut. "Ceweknya cantik kok pasti itu pacarnya mas Hafizh ya?" tanya orang itu. "Iiya sih" jawab Hafizh bingung. "Diikhlasin aja fiz, itu kata hati elo aja" bisik Andela. Hafizh diem tersenyum. "Yaudah ayo ke rumah sakit" ajak orang itu. "Kalo saya nanti aja gakpapa kan?" tanya bu Naila. "Gakpapa asalkan temannya ikut" jawab orang itu. "Ohiya pak, Hafizh aja itu kan salahnya dia hukumannya" kata Adeline. "Betul betul betul" jawab Riris. "Kok gue aja?" tanya Hafizh. "Elo kan pujaan hatinya Santi ya diharapkan harus mengurusi duluan" jawab Frans menambahkan. "Yaudah Hafizh kamu ikut bareng orang itu. Nanti bu Naila bareng temen kamu aja" kata bu Naila. "Oke bu saya ijin ya" kata Hafizh mengemas bukunya kedalam tas dan menyalim bu Naila dan menuju ke ruumah sakit.

Famous & Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang