Part 13

53 0 0
                                    

"Bukan, Andela...."
Sebelum gue ngomong ke Hafizh dipotong sama Clara sama Frans. "Ohya elo semua disini kan? Gue sama Clara mau cabut dulu, gue mau ngomong penting sama Clara" kata Frans dan langsung menggandeng tangan calon kekasihnya. "Iya deh sono, jangan lupa PJ nya yaa" kata Adeline sama Icha ketawa.
"Mending kita ngomong tempat lain aja ya" ajak Hafizh ke gue. "Terserah elo aja fizh" jawab gue. Langsung Hafizh menggandeng tangan gue dan membawa gue entah kemana. "Eh san fizh jangan lupa PJ nya juga ahayyy" kata Icha sama Monika. Gue dan Hafizh gak meduliin kata-kata mereka. "Terus kita ngapain donk?" tanya Iksan. "Main dokar-dokaran aja elo san" jawab Agung dan Fatah. "Elo kan kesukaannya tentang dokar" lanjut anak 2 itu. "Hahahaha" kata Monika, Adeline, dan Icha. "Bener binggooo" lanjut Icha. Tapi mereka berlima belum puas berhenti tertawa karna ulah Fatah dan Agung ledekin Iksan. "Ehhh elo jangan gitu nanti gue bilangin Santi sama Hafizh lhoo" kata Iksan menahan marahnya dari 5 temannya itu. "Iyadeh iya san iksan" kata 5 temannya itu dan mereka berlima langsung meninggalkan tempat ia makan

~●~

*kita intip yang lagi berduaan di lantai 4 yukk*
(At Cinema 21)
"Elo mau ngapain ajakin gue ke bioskop?" tanya gadis berambut panjang terurai sebut saja namanya Clara. "Ya gue mau ajakin nonton sama elo" jawab seorang laki gak seberapa tinggi, keren, rambutnya berduri-duri sebut saja Frans. "Kita kan belum kayak Monika & Agung kan?" tanya Clara. "Ya sekarang Clara my baby" jawab Frans. "Gue tuh sekrang mau nembak elo" lanjut Frans. "Yaampun Frans" kaget Clara. Kemudian Frans mengeluarkan sebuah bunga mawar merah dan pink dan diberikan kepada Clara tersayangnya. "Gue pertama kali ketemu elo ngrasain sesuatu yg beda pas kita pertama bertemu. Pas itu gue mau nembak tapi gak jadi mulu. Sekarang gue lagi nembak elo. Elo mau nggak jadi pacar gue? Permaisuri gue? Ratu gue yang cewcan alias cewek cantik?" tanya Frans. "Hmm elo kenapa gak berlutut?" tanya Clara. "Guee..... ya gimana lagi clar gakpapa yaaa" jawab Frans. "Yaudah deh gue mau jadi pacar elo" jawab Clara dan langsung menerima bunga mawar pemberian pangeran idamannya. "Thanks Clara my queen. Sekrang gue ajakin elo nonton bareng, terserah elo mau nonton apa elo mau popcorn gue bayarin pokoknya" kata Frans. Akhirnya duo cewcan and cogan menggandeng tangan yaiyalah mereka dah pacaran barusan.

~●~

*kita intip yang lagi berduaan di lantai 3*
"Elo mau ajakin gue kemana fizh?" tanya seorang gadis berambut panjang memakai bando sebut saja gue. "Elo disini aja jawabinnya kalo elo gugup" jawab seorang laki tinggi, keren, pake kemeja jeans, celana panjang jeans, segalanya sebut saja Hafizh. "Lanjut kata-kata elo tadi" lanjut Hafizh. "Sebenernya gue tuh tadi ditelpon sama nyokap elo kalo....." jawab gue. "Apa plisss jangan berhenti gitu?" kata Hafizh bertanya ke gue. "Kalo Andela tuh hamil elo suaminya, jadinya elo sama Andela udah jadi suami istri gituu" jawab gue. "APAAAAAAAAAAAA????????????? ANDELA HAMILLL??????" tanya Hafizh. "Gak gak mungkin itu pasti akal-akalannya Andela, nggak mungkin. Gue tuh pacar elo kalo gue dewasa gue malahan nikahin elo kebanding Andela" kata Hafizh yang masih tetep bilang gak mungkin alias gak percaya. "Yaudah tanya nyokap elo aja" kata gue. "Gue harus nelpon nyokap" kata Hafizh. "Gak usah sekarang mending elo tuh ngomong di rumah daripada disini" kata gue dan langsung menghentikan Hafizh yang mau nelpon nyokapnya. "Eloo memangnya percaya??" tanya Hafizh ke gue. "Ya gimana ya? Dibuktiin dulu aja bener apa nggak?!" jawab gue tapi masih seberapa gak percaya atas kata-kata nyokapnya Hafizh.
Dipojok Andela nemuin gue sama Hafizh, lalu ia menuju tempat gue sama Hafizh. "Fizh gue hamil fizh gimana nih???" tanya Andela dan langsung memeluk Hafizh. Sementara gue 1000% cemburu liat peluk-pelukan. "Elo tuh apaan sih, lepasin nggak??!!" jawab Hafizh berusaha melepaskan pelukan Andela. "Elo gak usah berbuat aneh-aneh gue gak bakalan percaya sama elo ndel. Pacar gue, ratu gue, istri gue tuh Santi bukan elo. Ngerti!! Sekali lagi elo ndeketin hubungan gue sama Santi, gue bakalan bilang ke ortu elo suruh elo balik ke London" jawabb Hafizh panjang lebar sambil menunjuk-nunjuk jari ke wajah Andela. Sementara itu gue berusaha melepas tangan Hafizh, tapi gak bisa lagi. Tangannya Hafizh terlalu kuat menggenggam tangan gue. "Fizhh tungguin nih gimana?" tanya Andela. Hafizh gak meduliin lalu Hafizh bilang "pokoknya gue percaya sama elo ndel. San ayok cabut" kata Hafizh sambil menarik tangan gue meninggalkan Andela sendirian. "Fizh kalo elo gak percaya gue hamil? kalo bayinya udah keluar elo baru percaya" jawab Andela sedih gak karuan. Andela langsung bergegas pulang kembali ke rumah sakit dengan perasaan sedih. Sedihnya gak boongan tapi sedih beneran kayak udah habis dikhianati orang.

~●~

(At lobby)
"Kemana sih 4 anak itu kagak kembali-kembali?" tanya Agung. "Gaktau tuh" jawab Monika, Adeline, Icha, sama Fatah. "Eh tuh Clara sama Frans pegangan tangan minta pjnya yukk" kata Fatah sambil nunjuk-nunjuk kearah yang dimaksud. "Cieeee pjnya donk" kata Adeline. "Hahaha gue bakalan kasih kalian pj kok kecuali Iksan" jawab Frans sambil ledek Iksan lagi. "Ehh elo jangan gitu donk, wahh kalian gak bff gue nih" kata Iksan hampir nangis. "Ya jangan nangis gitu donkk Adeline ikutan nangis" kata Monika nunjuk Adeline. "Ehhh apaaan sih gak bakalanlah gue nangis ikutan sama dokar" jawab Adeline ketawa ngakak. Sementara Agung, Fatah, Icha, Clara, Frans, dan Monika sama-sama ngetawain Iksan. Iksan mendengus kesal. "Eh elo gak ketemu sama Santi sama Hafizh gak?" tanya Fatah. "Ya gaklah kita kan lagi nonton kan say" jawab Clara. "Iya donk" lanjut Frans.
Tiba-tiba,, "Fizh lepasin donk" kata seorang gadis yaitu gue. "San gue gak bakalan percaya sama apa yang dibilangin sama Andela. Percayain gue" jawab Hafizh sambil ngejar gue sampe ke lobby. "Ehh ehhh elo berdua bertengkar mulu apaan sih?" tanya Iksan. "Gaktau nih tiba-tiba mendadak kayak begini" jawab Monika sama Adeline. "Elo berdua tadi udah minta maaf kok malah bertengkar lagi? Ceritain donk" jawab Agung dan Monika serempak. "Ini Santi gak percaya sama gue" kata Hafizh. "Apanya yg gak percaya itu?" tanya Fatah. "Andela tuh hamil guysss, berarti kan Hafizh jadi suaminya Andela, serta gue jadi temen jauhnya Hafizh" jawab gue. "Apaaa???? Andela hamil kok bisa????" tanya 8 temen gue. "Itu tadi katanya nyokapnya Hafizh habis gitu Andela" kata gue sedih. "Kok bisa sih itu pasti akal-akalnya Andela aja Santiiiii" jawab Icha. "Gaktau nih" jawab Hafizh. "Yaudah yuk pulang" kata 8 temen gue lagi. Sementara "gue tanya dulu aja lagi ke ortu gue ya, elo jangan sedih" kata Hafizh sambilmemegang pundak gue.

Apa yang erjadi selanjutnyaaaaa?????

Famous & Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang