PART 3 💫

98 46 2
                                    

"Mamah sama papa kecelakaan de," beritahu Devano dengan suara lirih.

"HA? KENAPA BISA?! TERUS MAMAH SAMA PAPA GA KENAPA-KENAPA, KAN, KAK?

"Gapapa sayang, sekarang Mamah sama Papa lagi di rawat di rumah sakit. Lebih baik kita kesana sekarang."

"Sebentar Echa ganti baju dulu" Dengan cepat Echa menganti pakai dan segera berangkat menuju Rumah Sakit.

Setibanya di rumah sakit Echa tetap menangis karena tahu orangtuanya mengalami luka parah dalam kecelakaan tersebut.

"Sstt.. Dek gausah nangis ya? ada Kakak disini." Devano menangi Echa.

"Kakak.. Mamah sama Papa ga akan kenapa-kenapa kan? Echa khawatir sama mereka," cemas Echa.

"Engga sayang mereka sekarang sudah ditangani oleh Dokter, jadi lukanya sudah tidak terlalu parah," balas Devano masih berusaha menenangkan Echa.

"Sebentar ya, Kaka mau telepon temen Kaka dulu. Kamu duduk di kursi aja jangan berdiri terus kasian kaki kamu."

Echa menuruti perkataan sang Kakak.

Devano menghubungi teman lamanya, Randy. Devano berencana ingin menitipkan Echa. Sebab menurutnya Randy paling bisa dipercaya.

Terlebih saat Devano mengetahui kalau Randy menyukai Echa adiknya.

Devano menelepon Randy. Namun, panggilan itu ditolak oleh Randy. Tidak mau menyerah sampai disitu, Devano kembali menelepon Randy.

Hingga beberapa menit kemudian Randy  mengangkat pangilan tersebut.

"Ada apa calon Kakak Iparku? butuh bantuan kah? Calon adik ipar mu ini siap membantu," sahut Randy dari seberang telepon.

"Ran, gua butuh bantuan lo sebentar, tolong temenin Adek gua di rumah sakit"

"Wih dengan senang hati itu mah"

"Tapi lo jangan seneng dulu, gua minta tolong begini bukan berarti ngerestuin sikap lo yang mau ngedeketin Adek gua," ucap Devano.

"Lo ga kasian apa sama gua? Dari dulu gue tuh selalu aja ditolak sama lo. Padahal kan gua sukanya sama Adek lo bukan sama lo nya, bleguk!"

"Rewel, udah mending lo sekarang ke Rumah sakit! Temenin Adek gua bentar,  gua ada urusan yang gabisa  ditinggal karna pekerjaan bokap gua. Jadi gua minta tolong buat jagain adek gua. Awas lo kalau sampe kenapa-kenapa!" peringat Devano.

"Iya iya Kaka ipar, buset galak bener. Dengan senang hati Adik ipar mu ini ngejagain Echa siap 24 jam kalo bisa," balas Randy.

"Gua tunggu sekarang."

"iya gua otw jalan, Dev."

Setelah Devano menelepon Randy untuk datang ke rumah sakit. Cowok itu kembali menghampiri Echa.

"Kakak dari mana si? lama banget, aku udah laper. Oh iya Kak, Mamah sama papa gimana ya di dalem? ko dokter nya dari tadi belum keluar - keluar si??" tanya  Echa yang sudah gundah menunggu.

"Sebentar lagi pasti keluar dokter nya,  sabar ya hmm?" jawab Devano dengan nada lembut.

Selang beberapa menit kemudian, Randy pun datang membawa makanan lengkap dengan buah-buahan sebagai buah tangan.

"Oi Dev, gua dateng nih bawain makanan juga buat Echa," sapa Randy.

"Kebetulan lo bawain makanan, nih Ade gua udah laper dari tadi kasian"

"Calon adik iparmu ini siap melayani Echa dengan baik" ucap Randy dengan nada meledek nya.

"Yaudah gua titip Ade gua dulu ke lo, awas aja ade gua kenapa kenapa lo yang gua salahin"

"Iya iya bang, tenang aja aman sama gua mah"

Devano pun pamit dengan Echa dan menjelaskan kalau dia tidak bisa menemani, dikarenakan ada pekerjaan yang tadi belum sempat diselesaikan.

"Dek Kakak pergi dulu ya nanti Kaka langsung kesini lagi. Sekarang ada Randy yang temenin kamu okey?" ucap Devano sambil mengelus kepala sang adik.

"Iyaa Kak, hati-hati dijalan." Echa menjawab.

Setelah Devano pergi sekarang hanya ada Echa dan Randy. Gadis itu  merasa canggung dan bingung  harus memulai pembicaraan yang seperti apa. Alhasil Echa hanya diam, hingga pada akhirnha Randy pun membuka topik pembicaraan.

"Hmm, Cha lo udah makan?" tanya Randy.

"Belum tadi gue ga sempet makan dirumah"

"Kebetulan Cha, gue bawain lo makanan nih terus sama buah-buahan buat nyokap sama bokap lo juga kalo lo mau buah, nih udah gue bawain. Hehe..."

"Makasih Randy."

"Iya sama sama sayang"

Betapa terkejutnya Echa saat mendengar Randy dengan santai mengatakan hal yang jauh di luar nalar.

Pasalnya baru kali ini Randy berani memanggil Echa dengan sebutan sayang.

Buru-buru Echa langsung mengalihkan tatapannya. Ia menunduk sebisa mungkin untuk sekadar menyembunyikan gurat wajahnya yang memerah.

Di satu sisi cewek itu masih belum bisa merasa tenang, karena terus memikirkan keadaan orangtuanya di dalam.

"Cha, lo kenapa? Ada yang lo pikirin? apa gue tadi salah ngoming ya?"  Randy bertanya sedikit takut.

"Nggak ko, Ran. Gue cuma khwatir aja sama orangtua gue yang ada di dalem. Gue gatau mereka gimana keadaan nya, gue takut kehilangan mereka," beritahu Echa melirih. 

Tidak ada angin, tidak ada hujan, Randy menarik Echa ke dalam dekapannya. Dielus olehnya puncak kepala Echa.

"Ssttt ... udah lo gausah khawatir mereka pasti baik baik aja.  Dengerin aja apa kata gue, lo gausah berpikiran kalau mereka bakal pergi ninggalin lo, Cha," jelas Randy menenangi  Echa.

"Mending lo makan dulu gue udah bawain makanan sayang ga dimakan nanti."

"Iya, nanti gue makan"

"Sekarang, Cha. Jangan tunggu nanti-nanti."

Echa menuruti perkataan Randy. Cewek itu langsung diarahkan Randy untuk duduk agar bisa menyantap makanan yang sudah dibawa.

Selang beberapa waktu kemudian ketika Echa selesai  makan dan ia pun kembali ke ruangan dimana orang tua nya dirawat disitu.

Beberapa menit kemudian dokter pun keluar dari ruangan oprasi, dan Echa pun langsung bangun dan bertanya kepada dokter.

"Dok gimana keadaan mamah papah saya?"

"Saya sudah semaksimal mungkin untuk menolong kesehatan orang tua kamu, tapi tuhan berkehendak lain waktu mereka sisa dikit lagi jadi mereka tidak punya banyak waktu, sebaiknya kalian boleh masuk saya ingin mengoperasi pasien lain nya."

"baik terimakasih dokter" Ucap Randy karna Echa yang mendengar ucapan sang dokter pun kaget, ia tidak mau kehilangan orang yang dia sayangi.

"Ran mamah sama papa.."

"Sstt udah, Tuhan punya rencana lain mamah papah lo pasti sembuh lo harus yakin"

"Ran gue takut gue gamau kehilangan mamah papah..." Echa semakin nangis seg seg an dipelukan Randy dan Randy pun membantu menenangkan Echa.

"Iya echa gue tau udah jangan nangis nanti cantik nya nambah" Ucap Randy Dengan sengaja ia sedikit mengombal untuk Echa.

"Ga lucu, gombalan lo udah basi"

"Salah lagi"

"Emang, kan cowo selalu salah"

" Iya iya seterah apa katalo aja dah, yaudah ayo masuk temuin mamah papa lo cha"

Dan mereka pun masuk keruangan tersebut, setelah Echa memasuki ruangan itu ia pun memeluk sang mamah dan menangis di pelukan nya.

"Mamah ayo bangun, Aku kangen mamah hikss" Echa pun yang disitu menangis sampai mata nya pun sembab.

THANKS, HAPPY READING BABE !!

sorry for cerita diatas sedikit tidak nyambung but saya akan perbaiki nanti.karna saya juga baru pertama kali up cerita ini jadi mian nee.

16.05.2023

YOUNG MARRIAGE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang