05. Knabo

1 1 0
                                    


Selamat membaca~


---   ---


Dua hari telah berlalu sejak keberangkatan penghuni Sapphirus menuju Frosmos. Kalau tidak salah, perjalanan Frosmos-Sapphirus memakan waktu 1 setengah hari. Ya, itu pun hasil perkiraanku mengingat sewaktu tahun pertama aku menghabiskan sebagian besar waktuku dengan tidur di sepanjang perjalanan dari Frosmos menuju Sapphirus.

Itu membuatku bertanya-tanya, apakah mereka telah tiba di Frosmos? Jika sudah, maka itu berarti mereka semua telah berhasil melewati Hutan Joshje yang penuh tipuan itu dan Sungai Mirazh yang juga penuh ilusi. Oh, dan tentu saja untuk benar-benar tiba di Frosmos mereka harus memecahkan teka-teki penuh misteri di Hutan Dustwood—hutan yang mengelilingi Frosmos. Sebab, hanya mereka yang bisa menyelesaikan teka-tekinyalah yang akan diberi penanda masuk. Jelas penanda ini tidaklah sembarangan mengingat Frosmos sendiri dilindungi sihir yang amat kuat sehingga tidak dapat dilihat oleh orang yang tidak diberi penanda masuk tersebut.

Sulit? Tentu saja, menyusahkan malah. Namun, Hana bilang itulah yang menjadi 'pelindung' Heleaes, pulau yang terlihat tenang dari luar dan menyiksa di dalam. Jelas tidak bisa sembarang orang masuk ke pulau ini. Itu pula sebenarnya alasan mengapa kami para murid harus mendapatkan izin dari sekolah terlebih dahulu jika ada urusan keluar wilayah sekolah.

Kami diberi penanda yang berfungsi sebagai jaminan keselamatan selagi masih berada di dalam rute yang telah ditentukan. Tidak masalah sebenarnya apabila ingin keluar wilayah sekolah tanpa penanda tersebut, tetapi selain berbahaya dan harus bertahan hidup dengan kemampuan sendiri, tentu saja kami juga akan dikenakan poin pelanggaran serta hukuman yang tidak main-main.

Singkatnya, Heleaes adalah tempat yang istimewa. Hanya untuk mereka yang terpilih.

Dan kata yang cukup sensitif di telingaku belakangan ini pun kembali membuatku berpikir. Apakah aku memang benar-benar terpilih? Mengapa bakatku masih belum tampak sampai sekarang? Kalau begini caranya meski aku masih dapat bertahan hidup tapi aku tidak akan pernah bisa lulus dari Frosmos! Aih, malaka!

BUUUGGHHH

"Siapa di sana!?"

Sebuah suara yang cukup keras itu menginterupsi lamunanku. Aku yakin 'sesuatu' telah jatuh tidak jauh dari tempatku berada. Omong-omong, aku sedang berada di taman air mancur yang letaknya persis di depan gedung asramaku—terpisah sedikit oleh taman dalam dan juga koridor pembatas. Dan serius, aku sangat yakin ada seseorang di balik pilar besar yang menopang koridor di belakangku ini. Namun, ini cukup aneh mengingat seharusnya hanya akulah murid yang tersisa di sini, bukan?

"Kuulangi, siapa di sana!? Kau sudah tertangkap basah, jadi tidak perlu lagi bersembunyi!" Kali ini, aku memberanikan diriku untuk berjalan mendekat, mengendap-endap layaknya pencuri seraya memasang posisi kuda-kuda.

Jangan tanya seperti apa posisiku saat ini. Aku bahkan tidak tahu apakah posisi kuda-kudaku ini sudah tepat untuk standar bela diri atau tidak. Sebab ya... Kalian tahu sendiri, 'kan?

Dsssttt... dsssttt...

Semakin dekat, semakin jelas pula suara itu. Kali ini dia seperti sedang... membersihkan dirinya? Tapi... dari apa?

Dengan gerakan cepat tanpa suara, aku segera bergerak ke sebalik salah satu pilar besar yang kucurigai itu. Baru saja hendak mengancamnya sekali lagi, tetapi semua itu terhenti.

Tidak, otakku benar-benar berhenti begitu saja.

Ba—bagaimana bisa!?

Sosok itu membalikkan badannya sembari masih tampak membersihkan dirinya dari sesuatu yang tidak aku tahu. Akan tetapi itu terlihat seperti...

Lady Of The MythOnde histórias criam vida. Descubra agora