7. pilu

193 26 0
                                    

______________________

hari ini adalah hari dimana radit selalu mendatangi tempat ini setiap tahunnya, hari dimana ia selalu ingin kembali ke 7 tahun lalu, hari dimana seharusnya dia tidak minta tolong kepada alㅡ alfin, sahabatnya. jika diingat-ingat kembali rasanya baru kemarin kejadian mengerikan itu terjadi dan radit tak pernah sedikit pun ingin melupakan kejadian itu, meski itu sangat menyiksanya; namun menurutnya itu adalah hukuman yang harus ia dapatkan.

radit menyusuri lorong setapak yang di sisi kanan dan kirinya adalah gundakan tanah yang berjejer, masing-masing berukuran kurang lebih 2 x 1 meter. langkahnya terhenti dan pertahanannya jatuh tepat di samping makam alfin, air matanya ikut jatuh membasahi pipinya dan hujan saat itu turun begitu derasㅡseperti skenario film yang telah tersusun rapih, membuat suasana hati radit semakin mendung.

"al, harusnya gue gak manggil lo waktu itu...."

"gue minta maaf, al...."

"gue salah...."

"harusnya gue yang mati, bukan lo...."

seseorang memegang bahu dan memayungi radit. radit kemudian berbalik kebelakang; ia melihat sepasang kaki, kemudian dia mendongkak menatap sang pemilik kaki tersebut. ici, dia adalah iciㅡorang yang baru saja memegang bahu dan memayungi radit. radit memeluk kaki ici sambil terisak dan ici juga terisak sambil memayungi dirinya dan juga radit.

meski tidak ada kata dan hanya ada tangisan di dalam pertemuan mereka hari ini, mereka yakin mereka masih saling membutuhkan satu sama lain, bahkan mereka masih saling mencintai. namun, keadaan lah yang membuat mereka harus menajadi asingㅡsebenarnya bukan mereka, melainkan radit sendiri yang merasa bahwa keadaan yang membuat mereka harus menjadi orang asing. sedangkan ici, sampai sekarang dia tidak tahu apa-apa soal 'keadaan' yang membuat mereka asing.

tanpa sepata kata pun radit beranjak kemudian pergi meninggalkan ici sendirian di tempat itu. ici berlutut kemudian memegang batu nisan, air matanya masih berlinang membasahi pipinya. "dek, aku rindu kita, aku rindu kita berempat yang dulu ... sekarang hanya ada aku dan leo, kamu ninggalin aku dan radit juga ninggalin aku. dek, aku minta maaf, karena gak bisa nolongin kamu waktu itu, aku juga nyesel gak pernah bilang ke kamu kalo aku sayang banget sama kamu, aku nyesel dulu gengsian buat bilang aku sayang sama kamu. dek, andaikan kamu masih ada, mungkin sekarang kamu udah marahin radit yang nyuekin aku dan suka marah-marah sama aku."

setelah selesai mencurahkan semua isi hatinya kepada adiknyaㅡyang hanya berbeda beberapa menit lahir setelah dia, ici pun beranjak pergi, namun sebelum itu dia menabur bunga di atas makam adiknya. baru saja ia ingin melangkah, ponselnya berbunyi. ia mengambil ponsel disaku celananya.

"hallo..."

"lo dimana?"

"di makam al, lo lupa hari ini hari apa?"

"astaga iya, ci, gue lupa..."

"tumben, lo gak pernah lupa setiap tahunnya...."

"lo tunggu disitu, gue jemput!"

"enggak usah, gue bisa pulang sendiri kok."

"kalo lo kenapa-kenapa, gimana? mana sekarang lagi hujan."

"gue bukan anak kecil, elo, gue tau jalan pulang."

"enggak, please ... tungguin gue, gue gak lama nyaㅡ"

"jangan maksa! gue kesini sendiri dan pulang sendiri gak ada masalah, kan?!"

"gue minta maaf, ci, gue salah...."

"lo gak salah, mungkin memang udah waktunya buat lo lupa ... people will change, right?"

"enggak gitu, pardon me ... gue kesitㅡ"

"it's okay. see u, bye."

ici memutuskan sambungan telfonnya. hujan yang saat ini sedang turun membuatnya ingin pergi entah kemana. rasanya ia ingin menghilang dari dunia ini, menurutnya di dunia ini tidak ada lagi orang yang selalu ada untuknya, yang menjadi sandarannya disaat sedang merindukan adik kembarannya itu, kini elo sekali pun perlahan melupakan hari penting dan sangat berarti bagi ici.

"semuanya pasti bakalan berubah ici, lo harus bisa terima semua kenyataan yang ada, lo harus mandiri dan lo gak boleh bergantung sama orang lain lagi," monolognya ditengah-tengah makam dan hujan yang deras.

_______________________________

kalian udah dapat clue kenapa radit jauhin ici? :')
ohiya, ici dan alfin kembar ga identik ygy.

alfin

alfin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
DON'T LET ME GO, wangice ✓Where stories live. Discover now