3. kado katanya?

244 28 0
                                    

sorry for typo(s)
happy reading-!

____________________

ici tersenyum menatap pantulan dirinya di cermin, dress yang ia kenakan sangat indah dan cocok di tubuhnya. setelah mengolesi sedikit lipcream di bibirnya ia beranjak keluar dari kamarnya.

dia menuruni tangga sambil tersenyum ke arah elo yang sedang menatapnya sambil tersenyum.

"udah lama?" tanya ici.

elo tersenyum, "baru aja sampai," jawabnya.

"by the way, gue degdegkan banget, gue udah cantik kan? udah rapih? make upnya udah bagus kan?" tanya ici bertubi-tubi.

elo tersenyum gemas, "enggak, lo jelek banget malam ini," jawabnya yang sudah pasti berbohong.

ici menggembungkan kedua pipinya, "jahat banget ih, eh kado gue mana?"

"ada, tuh di mobil," jawab elo. "ayo cepet, ntar kita telat lagi," lanjutnya.

_____________________

katakan lah radit itu anak sultan. iya, kedua orangtuanya pebisnis sukses dan dia adalah anak tunggal, sudah jelas dia akan mewarisi semua warisan orangtuanya.

malam ini yang membuat pesta ulang tahun ici sebesar ini dan di hotel berbintang adalah radit. dia mengundang seluruh mahasiswa/i di kampus mereka untuk datang ke pesta ulang tahun ici.

ici tersenyum menghampiri radit yang sedang duduk di sofa, sedangkan elo yang mengekori ici memasang wajah datar.

"aku telat ya?" tanya ici.

radit mengangkat satu alisnya, "ga lah, kan lo yang punya acara," jawabnya ketus.

ici terkekeh, "iya-iya, aku cuman becanda aja kok. aku boleh duduk di sini?"

"duduk aja! emang ada tulisan di larang dudui di sini?!" jawab radit ketus.

elo yang melihat itu berusaha menahan emosinya, "lo bisa santai ga sih ngobrol sama ici?!"

radit menyeringai, "enggak, enggak bisa."

"udah dong, jangan berantem!" lerai ici kemudian duduk di samping radit.

pesta pun di mulai, singkat cerita sekarang adalah puncaknya. cake ulang tahun yang bertingkat sangat tinggi di dorong oleh pelayan hotel ke depan ici.

"make wish princess!" seru elo sambil tersenyum, ici mengangguk sambil tersenyum bahagia di sampingnya ada radit yang memasang wajah datar.

ici menoleh kesamping sambil tersenyum menatap radit yang sama sekali tidak menatapnya dan hanya menatap lurus ke depan dengan tatapan dingin khas miliknya. ici pun menutup matanya dan mengatakan keinginannya di dalam hati, "gue ingin bahagia, bersama radit, di dunia dan akhirat.", ici membuka matanya dan meniup lilin kemudian diikuti dengan suara tepuk tangan yang meriah oleh seluruh tamu yang hadir.

ici memotong cakenya, "potongan pertama buat radit," ucapnya kemudian memberikan piring berisi potongan cake kepada radit, jangan lupakan ekspresi bahagianya.

radit memgambilnya, namun tidak memakannya. radit meletakan piring itu di atas meja dan beranjak. ici menahan tangannya, "mau ke mana, dit?" tanya ici.

radit menoleh ke belakang menatap datar ici, "mau ngambil kado buat lo."

ici tersenyum dan melepas tangan radit. ici sangat bahagia dan menerka-nerka, kado apa yang akan radit berikan untuknya.

senyum ici pudar, terganti dengan wajah bingung ketika melihat radit kembali sambil menggandeng seorang gadis yang entah siapa dan raut wajah radit berubah; dia tersenyum hangat, tidak seperti beberapa saat yang lalu.

"kenalin, ini tunangan gue, namanya ica."

kata-kata yang keluar dari mulut radit barusan, sukses membuat harapan ici runtuh dan menimbulkan sakit hati yang lebih mendalam dari sebelumnya.

"kado katanya?" batin ici.

_____________________

DON'T LET ME GO, wangice ✓Where stories live. Discover now