6. bertemu lagi

187 26 0
                                    

waktu menunjukan pukul 12:00 yang mana adalah jam istirahat yang biasa dipergunakan untuk beribadah dan makan siang. namun, karena mata kuliah hari ini sudah selesai elo pun langsung pulang. biasanya elo langsung ke fakultas ici, tapi kali ini tidak, kata ici dia hari ini tidak punya mata kuliah.

elo yang merasa lapar langsung menginjak pedal gas mobilnya dengan sedikit lebih dalam menuju food court tempat favoritnya dan ici. sesampainya di food court ia langsung memesan makanan dan minuman. tempat ini sangat ramai dan elo berusaha mencari meja kosong.

"elo?" panggil seseorang, membuat sang pemilik nama menoleh ke sumber suara.

"duduk sini aja, meja udah penuh semua," ajak orang itu.

elo mengangguk kemudian tersenyum dan ia pun duduk di kursi tepat di depan orang itu, "lo sendirian?" tanya elo.

"iya lah, dih gausah memperjelas kalo gue ini jomblo," jawab orang itu.

"bentar, lo jomblo?" tanya elo memastikan.

"terus radit? ica, maksud lo gimana?" tanyanya lagi bertubi-tubi.

ica menceritakan semuanya kepada elo, mulai dari saat pertama kali ia bertemu dengan radit dan radit yang menolongnya kemudian meminta dia agar menjadi tunangannya.

"berarti lo beneran jomblo nih?" tanya elo lagi, kembali memastikan.

ica mengangguk, "emangnya kenapa?"

"ya, enggak," jawab elo singkat. "gue boleh minta kontak lo gak?" sambungnya.

"buat apa?" tanya ica.

"bu-buat, em ... gini kan, biasanya ici sibuk jadi gue gak punya temen nongkrong, nanti gue ajak lo aja, kayanya lo asik juga orangnya," jawab elo panjang lebar.

"em, okayyy...." ucap ica kemudian memberikan kontaknya kepada elo.

________________________________

taman bermain yang sama, namun di waktu yang berbeda dan suasanya pun juga berbeda. jika dulu di taman ini selalu ramai, kali ini beda; karena kejadian beberapa tahun yang lalu, yang mana terjadi kebakaran dan menewaskan salah satu anak yang tidak bisa keluar dari dalam toilet umum.

"seandainya dulu, lo gak nolongin gue," gumam pria itu sambil duduk diatas ayunan yang usang.

"DOR!" seseorang mengagetkannya.

"what the hell, anijir lo ngagetin gue, bantet!"

mata gadis itu berbinar-binar, setelah sekian lama akhirnya dia mendengar pria itu memanggilnya dengan sebutan 'bantet' lagi, "radit, coba ulang, tadi kamu manggil aku apa?"

radit yang tersadar kembali menatap lurus ke depan dan wajahnya kembali datar. sikapnya selalu samaㅡ selalu ingin menghindari gadis itu.

gadis itu duduk di salah satu ayunan tepat di sebelah radit, "radit, kamu ingat gak, dulu kita sering main disini berempat, terus kiㅡ"

radit beranjak dari ayunan, "cukup, ci, cukup! gue gak ingat dan gue udah lupa, gue udah lupain lo, gue udah lupain semua kenangan yang ada di tempat ini! jadi gue minta sama lo, ici, sebaiknya lo gausah ganggu gue lagi!!" pekik radit dengan tatapan marahnya, sambil menatap ici.

"ra-radit, aku tau kamu masih ingat semuanya, aku tau kamu masih ingat, bahkan ingatanmu sangat jelas! radit, sebenarnya kamu kenapa?" ujar ici dan ia tidak bisa membendung air matanya lagi, "kamu kenapa radit? bertahun-tahun aku introspeksi diri, bertahun-tahun aku selalu bertanya-tanya salahku apa? kenapa kamu marah padaku? aku capek!!" sambungnya sambil menangis.

"kalo lo capek, lo harus berhenti, bukannya istirahat dan melanjutkannya lagi ... lo sama gue udah gak bisa diperbaiki lagi," ucap radit dingin, kemudian meninggalkan ici sendirian di taman itu.

ici manatap punggung radit yang perlahan menjauh dan hilang dari pandangannya, "radit, aku gak bisa berhenti, sebelum semuanya jelas ... aku akan berusaha memperbaiki kita."

__________________________

sorry for typo(s), lagi malas edit hehe.

DON'T LET ME GO, wangice ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang