17.

1K 130 56
                                    

|||


"Apa tidak ada kabar jihoon ?"

"Belum ada, dia tidak menghubungi jennie noona, sepertinya tidak ada jaringan, disana masih desa terpencil rosie noona"

"Tapi seharusnya dia sudah pulang, perjalanan hanya 4 jam kurang lebih dari taebaek menuju seoul ini sudah pukul 10 pagi, bukankah dia mengatakan akan kembali kemarin siang atau sore hanya satu hari jihoon, ini sudah terhitung dua hari, nomornya juga tidak aktif"

Keduanya mulai panik berjalan kesana dan kemari dengan gusar, tidak hanya rosie dan jihoon namun sang ibu suzy pun berada disana, dia ikut menginap menjaga paris cucu satu-satunya kini.

Tidak biasanya lisa tidak mengabari, bahkan kini nomornya tidak aktif bukan hanya hari ini namun semenjak kemarin sore lisa sudah tidak dapat dihubungi.

Jennie turun bersama paris selesai mandi mereka bersiap akan pergi mengunjungi makam piana, seharusnya lisa ikut karena dia sudah berjanji namun sampai detik ini dia tidak juga muncul.

"Uncle mengapa mama belum pulang ? Biar aku yang menghubunginya saja"

"Ponselnya tidak aktif sepertinya tidak ada jaringan disana, desanya cukup terpencil paris"

"Huh mama berbohong, mama sudah berjanji akan pergi menemui piana hari ini bersamaku"

"Mungkin pekerjaanya belum selesai paris"

Sela rosie mensejajarkan tubuhnya dengan paris, merapikan sedikit pakaian berusaha menenangkan paris yang kesal karena lisa tidak kunjung muncul.

Sementara jennie dia tidak bereaksi apapun, disela kepanikan yang lainnya mengkhawatirkan kondisi lisa namun dia begitu tenang, benar-benar mengabaikannya.

"Kita pergi sekarang dia tidak akan datang"

"Noona kau tidak menghubunginya ? Apa dia tidak menelfonmu atau mengirim pesan ?"

"Tidak ada maka aku tidak perlu menghubunginya mungkin pekerjaanya masih banyak, ayo pergi"

"Tapi seharusnya lisa noona sudah kembali dari kemarin"

Jennie menghela nafasnya kasar, rasa kesalnya mulai hadir saat jihoon terus saja membahas lisa. Jennie bahkan tidak memikirkan apapun tentang lisa, yang dia pikirkan hanya pergi mengunjungi persemayaman terakhir piana tidak ada yang lain.

"Jika kau tidak akan ikut maka silahkan tunggu dia, ayo paris kita pergi"

"Jennie"

"Apa lagi mommy, jika kalian tidak ingin maka diam saja disini tunggu dia pulang, aku tidak memaksa kalian untuk ikut, aku bahkan tidak meminta kalian untuk menginap menjagaku dan paris, lisa saja yang sangat berlebihan"

"Maksud mommy apa kau tidak mengkhawatirkan lisa, dia tidak memberi kabar ponselnya tidak aktif, dia tidak pernah seperti ini bukan"

"Lalu aku harus apa ? Harus menyusulnya kesana, mungkin saja pekerjaanya belum selesai, tidak perlu berlebihan dia sudah dewasa, 5 menit kalian tidak masuk kedalam mobil, maka aku pergi bersama paris"

Jennie pergi begitu saja menarik tangan paris dengan satu buket bunga favorite piana, ketiganya masih hanya diam dengan helaan nafas panjang, jennie yang semakin tidak memperdulikan keadaan lisa. Jennie tidak mengetahui jika ketiganya memiliki perasaan buruk saat ini.

Tidak lama ponsel rosie berdering nomor tidak dikenal menghubunginya, dia mengabaikannya dan kembali memasukan ponsel kedalam sling bag, ketiganya hanya bisa menuruti jennie pergi tanpa menunggu lisa meskipun dalam keadaan resah.

Tentang Paris Dan Piana JENLISA  GxGWhere stories live. Discover now