20.

1.2K 120 22
                                    

|||

"Apa kau sudah meletakkan bunganya dimeja rias mommy suratnya juga ?"

"Sudah mama, mommy masih dikamar mandi"

"Apa kau yakin mommy menyukai bunga pilihanmu ?"

"Mommy pasti suka, mama jangan membuat mommy marah terus lain kali aku tidak akan membantu mama untuk berbaikan lagi dengan mommy, mama mengapa nakal sekali"

"Mama hanya pergi sebentar membeli bunga pilihanmu itu"

"Tanpa mengabari mommy, mama itu sudah berjanji jangan lupakan itu mama, ini terakhir aku membantu mama lain kali bujuk mommy sendiri"

"Kau jahat sekali pada mama"

"Mama payah, aku akan mengambil bunga lainnya untuk piana, aku sudah menyiapkannya dikamarku  mama tunggu mommy disini saja, menonton frozen dulu, itu film favorite piana, piana mengatakan mama seperti olaf"

"Dan kau si rusa"

"Aku hans mama, pangeran tampan"

Lisa berdecih melihat tingkah pangeran kecilnya yang begitu percaya diri dengan melipat kedua tangan didada dan dagu yang sedikit terangkat.

"Kasihan mommy dia menjadi kristoff hahaha"

Paris terkekeh sebelum dia pergi meninggalkan lisa disana, tawanya adalah semangat baru untuk lisa.

Bulan ke 9 semenjak piana pergi benar-benar pergi selamanya dan semenjak kecelakaan itu terjadi, seluruh kehidupan menjadi sangat berbeda. Jennie menjadi sosok pribadi sangat amat protektif pada keluarganya pada paris juga lisa. Jennie mengatur ini dan itu bahkan lisa tidak dibiarkan pergi sendiri jika harus berkendara keluar kota, jennie dan paris harus selalu mendampingi lisa, jennie dan paris benar-benar tidak ingin kecelakaan itu berubah menjadi sebuah kenyataan.

"Terima kasih untuk bunga dan catatan kecilnya"

"Kau suka ?"

"Hmm"

"Hanya hmm saja, aku memikirkan kalimat itu sepanjang perjalanan honey, kau sudah tidak marah lagi padaku ?"

Jennie diam dia tidak ingin menjawab lisa sama sekali, nyatanya dia masih akan tetap marah pada istrinya, bagaimana dia tidak kesal saat bangun dari tidur, jennie tidak mendapati lisa disampingnya, paris pun tidak mengetahui kemana lisa pergi dengan mobil barunya, tidak ada pesan ataupun panggilan telfon dari lisa, lisa mengabaikan panggilan jennie, lisa kembali tepat pukul 1 siang, maka dari itu seharian ini jennie masih akan mendiami lisa.

"Jangan marah terus J maafkan aku"

"Bukankah aku sudah mengatakan padamu jangan menyepelekan sebuah kabar lisa ? Apa kau lupa kau sudah berjanji ? Mengapa mengabaikannya, jangan pernah bertingkah menyebalkan kau tidak tahu bagaimana jantungku berdetak risau saat tidak mendapatimu dimanapun, apa kau akan terus mengabaikannya ?"

Lisa hanya menggulum senyum dengan melingkarkan tangannya diperut jennie, merebahkan dagu diatas bahu wanitanya, merajuk memohon maaf seperti biasanya.

"Aku lupa honey maaf, aku janji tidak akan seperti itu lagi"

"Kau masih bisa tertawa lisa ini bahkan bukan lelucon, aku sedang serius lisa, aku marah masih marah jangan bicara denganku dulu, ayo pergi ini bahkan sudah terlambat dan terlalu siang, matahari akan terik kasihan paris"

Itulah jennie, menjadi pribadi yang lebih takut jika terjadi sesuatu pada dua permatanya, 6 bulan lalu adalah waktu terburuknya meski kecelakaan itu tidak melukai lisa namun kewaspadaannya bertambah 100 kali lipat, jennie akan mudah marah pada hal kecil yang bisa membahayakan lisa ataupun paris, itu adalah perubahan termanis yang lisa dapat maka dari itu dia hanya bisa tersenyum ketika kepanikan menyerang jennie, kekasih hatinya.

Tentang Paris Dan Piana JENLISA  GxGWhere stories live. Discover now