Cerita 17 - Mine

21.9K 808 143
                                    

Garage Cafe

Tempat ini sekarang lagi ramai-ramainya pengunjung, beberapa mahasiswa terlihat nongkrong sekedar membeli minum dan duduk berjam-jam untuk menumpang WiFi, bengkel Rony tersebut akhir-akhir ini sedang populer selain karena bengkel yang mengusung tema cafe nongkrong juga karena pemiliknya yang merupakan seorang yang lumayan dikenal di fakultas seni, siapa lagi kalau bukan si asisten dosen mata kuliah Kajian Musik.

Beberapa malah beberapa kali menyewa studio milik Rony di lantai 2 tempat itu untuk penyelesaian beberapa project mahasiswa yang mengharuskan penggunaan studio. Dandi lumayan kerepotan karena hanya dialah yang membantu Rony sementara akhir-akhir ini Rony sudah bekerja di sebuah perusahan label beruntung hari ini Salma mampir bersama Vania untuk membantu Dandi. Jadilah 2 perempuan itu menjadi pelayan di dalam cafe dan Dandi menjadi montir sementara waktu menggantikan Rony.

"Salma...liat tuh pacar gue ganteng banget main sama oli!!" Senggol Vania pada bahu Salma sambil menunjuk ke arah Dandi, Salma hanya tertawa kecil menanggapi Vania. Dia tahu kehadiran Vania di tempat itu tidak lain untuk memantau Dandi bukan hanya sekedar ikut membantu maklumlah mereka lagi rona pink asmara.

"Komen kek lu, lemes amat...kek gak dikasih jatah semalam!!!" Salma menggeplak lengan Vania.

"Eh...eh...lakik Lo tuh datang" Salma langsung menoleh ke arah pintu masuk saat Vania menepuk bahunya, gadis itu langsung tersenyum menyambut Rony yang juga sudah tersenyum kecil ke arahnya. Pria itu beberapa kali mampir menyapa beberapa pengunjung yang dikenalnya, bercengkrama ala kadarnya.

Pria itu berjalan ke arahnya

"Hai...sayang!!!" Sapanya cepat sambil mencium pipi Salma dan membuat perempuan itu malu bagaimana tidak ada banyak orang di sana apalagi Vania yang pura-pura batuk sebelum pamit keluar menemani Dandi.

"Kak...jangan asal cium aja!!" Protes Salma dengan suara berbisik pada Rony yang dibalas dengan kecupan singkat di bibir, sekarang Rony bukanlah seorang Rony yang jadi pacarnya beberapa bulan lalu yang selalu izin setiap kali akan skinship dengannya, pria itu lebih berani sekarang terbukti dia kembali mencium pipi Salma yang satunya lagi beruntung mereka berada di balik meja kasir yang agak sedikit tertutup.

"Terima kasih yah, sudah bantuin Dandi..." Fokus Salma kini kembali lagi mendengar ucapan Rony, dia jadi teringat sesuatu.

"Kak...apa gak sebaiknya cari orang yang bisa bantu ngehandle tempat ini? Cari satu orang pelayan dan kasir kurasa tidak akan rugi..." Katanya setelah seharian membantu Dandi, Rony mengangguk-anggukkan kepalanya lagi pula dia sekarang tak bisa lagi selowong dulu.

"Baiklah kalau kamu yang bilang, aku akan suruh Dandi nyari orang"

"Kak sudah makan?"

"Belum sih...kamu belum makan juga?" Salma menganggukkan kepala dengan bibir melengkung ke bawah.

"Ya udah kita cari makan di luar..."

"Gak usah..." Salma menahan lengan Rony yang ingin menggandengnya.

"Kita makan disini saja tapi tunggu bengkelnya tutup dulu kita bantuin bang Dandi beresin tempatnya...kasian dia sendirian" Rony tersenyum sambil mengangguk meraih jemari Salma yang lentik dan meletakkannya di bahunya.

"Gimana kalau sekalian kita nginap di sini saja..." Salma berpikir sejenak sebelum mengangguk mengiyakan saran Rony.

"Oke...kalau gitu aku ke Dandi dulu, kamu istirahat aja di atas nanti aku nyusul..." Salma mengangguk dan membiarkan Rony keluar, dia kemudian mengajak Vania istirahat tapi temannya itu lebih memilih menunggui Dandi...

STORGE - PRAGMA LOVEМесто, где живут истории. Откройте их для себя