chapter 12

5.3K 374 6
                                    

12. Akad

Halo semuanya masih membaca cerita Nadil?

Kita up sampai tembus target ya dan temani Nadil menyelesaikan naskah ini hehe

Bagi yang tidak suka bisa di skip,no plagiat ya!!
Cerita ini murni dari pikiran aku sendiri!!

Selamat membaca!!


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

Begitu aku menjabat tangan ayah mu dan dengan lantang kalimat qabiltu ku ucapkan,detik itu juga kamu menjadi milikku begitu pun sebalik nya
-Muhammad Hasbi Maulana-

Tidak terasa hari ini adalah hari dimana seorang Arazka Altair lagi-lagi harus melepaskan putri nya,jika dulu ia melepaskan putri nya demi keselamatan maka hari ini ia melepaskan putri nya demi kebahagiaan,padahal Razka masih ingin memberikan banyak hal kepada Zahra karena selama ini ia tidak pernah melihat Zahra tumbuh hingga dewasa,ia sibuk di luar negeri tanpa mengingat jika ia masih memiliki keluarga

Razka masuk ke dalam kamar Zahra di susul oleh Arfan dan Tiara yang melihat Zahra di rias wajah nya oleh penata make up,terlihat sangat cantik ingin sekali rasanya Razka mengatakan kenakan cadar karena merasa deja vu di hari pernikahan nya dengan Aya,yang Aya sendiri datang menatap mata nya dengan cadar yang menutupi wajah indah nya,namun sekali lagi Razka sadar bahwa ini adalah pernikahan putri nya semua tergantung kehendak putri nya juga calon menantu nya

Razka mendekati Zahra yang menatap nya dengan tatapan berkaca kaca membuat Razka terkekeh meski hati nya sedikit tidak rela jikalau harus melepas putri semata wayangnya ini

"Anak baba sudah besar saja"lirih Razka mengusap lembut air mata yang ada di pelupuk mata Zahra,Zahra terkekeh namun jauh di dalam hatinya ia masih ingin merasakan di manja oleh seorang ayah

"Baba"panggil Zahra lembut

"Ica mau apa hm?"sahut Razka menatap putri nya

Zahra menggeleng namun merentang kedua tangan nya,Razka masih tidak mengerti hingga Arfan menepuk pundak Razka agar memberi arti maksud dari kode Zahra

"Peluk Raz,Ica minta di peluk"kekeh Arfan membuat Razka paham dan segera memeluk Zahra,Zahra menatap Arfan yang menatap kedua putri dan ayah itu dengan mata berkaca-kaca,Zahra menggerakkan bibirnya menatap Arfan dan mengucapkan 'terimakasih' tanpa suara

"Cium Ica baba, sebelum suami Ica nanti yang cium,Ica belum pernah di cium baba"Zahra mengeratkan pelukannya dengan Razka dengan bulir bening yang mengalir dari matanya tanpa bisa ia hentikan

Imam Untuk Ara| Tamat (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang