chapter 10

5.6K 403 1
                                    

10: Kenyataan

Halo semua selamat datang di cerita Nadil!!

Jangan lupa di vote ya semuanya!!

Kalau ga suka skip aja, dan untuk readers lama, Terim masih mensupport Nadil!!

Kalau ga suka skip aja, dan untuk readers lama, Terim masih mensupport Nadil!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


...

Dan aku menyerahkan urusanku kepada Allah
-Q.s 40:44-

Zahra beserta kedua keluaraga nya hari ini kompak mengenakan pakaian berwarna hitam di siang hari ini karena berjanji akan makan siang bersama sekaligus membeli cincin pernikahan Zahra juga Hasbi, for you information mereka sudah bertunangan tiga hari yang lalu itu pun karena Arfan yang meminta agar di percepat dan dengan senang hati Hasbi melakukan nya

Jangan lupa Bahwa Hasbi akan mendaftarkan Zahra di kampus tempat ia menjadi dosen,Zahra sempat menolak namun Hasbi mengatakan bahwa kampus tersebut adalah kampus yang memiliki banyak jurursan religi yang pastinya akan di sukai oleh Zahra dan setelah pikir panjang akhirnya Zahra setuju aneh nya ia mengambil jurusan PAI yang pastinya banyak orang menghindar dan mungkin banyak yang ingin masuk ke dalam jurursan nya,semua tergantung siapa orang nya')

Menempuh perjalanan selama lima belas menit lamanya,akhirnya mereka sampai di sebuah restoran yang sudah di pesan oleh Arfan ralat sudah ada tempat yang di pesan oleh Arfan di dalam restoran nya...

Berbincang-bincang dalam waktu yang cukup lama,kini pelayan sudah menyajikan pesanan yang mereka pesan,namun Zahra di buat kaget oleh siapa yang mengantar pesanan mereka dan pelayan tersebut juga sama kaget nya seperti Zahra

"R-rey"gumam Zahra takut-takut sedangkan yang di sebut namanya malah memasang wajah sok sedih

"Mengapa kamu meninggalkan pesantren Zahra?"Gus Arfan terkejut ketika kedua orang di hadapan nya ini saling mengenal dan terlihat dari tubuh Zahra bahwa ia takut berbeda dengan Rey yang sok polos

"Silahkan keluar"titah Arfan tidak suka dengan kehadiran Rey yang merusak suasana

Rey menghela nafas nya panjang lalu menatap Zahra dengan tatapan yang di buat-buat

"Saya menunggu kamu-"

Brakkk

"Silahkan anda keluar karena Zahra adalah calon istri saya,jangan mengganggu nya"Hasbi menatap Rey dengan tatapan tajam sedangkan yang di tatap malah memandang remeh Hasbi

"Oh,baik karena saya sedang baik hari ini bagaimana jika saya berikan kalian free hari ini? Restoran ini milik kakak saya bagaimana?" Hancur sudah mood makan Zahra yang sedari tadi menahan agar tidak menampar laki-laki yang dulunya hendak menikah dengan nya, Zahra menarik lengan Tiara agar mengerti kode yang Zahra berikan, Tiara memahami kode yang Zahra berikan pun akhirnya menyenggol kaki suami nya agar segera berlalu dari sini

Imam Untuk Ara| Tamat (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang