chapter 1

9.7K 510 3
                                    

Part 1: Gadis kecil ayah

Halo semua selamat datang di cerita Nadil!!

Jangan lupa di vote ya semuanya!!

Kalau ga suka skip aja, dan untuk readers lama, Terim masih mensupport Nadil!!

Sepi, ayah gadis kecil mu kesepian dan kedinginan, dimana figur dirimu ayah?-05 April 2023-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepi, ayah gadis kecil mu kesepian dan kedinginan, dimana figur dirimu ayah?
-05 April 2023-

Sepuluh tahun kemudian... Disha atau nama yang sering di sebut orang-orang adalah Zahra, Az-Zahra habibati altair itu namanya, sepuluh tahun tinggal di pondok dan mendalami ilmu agama membuat amanah dari seorang Razka tidaklah salah karena menitip kan putri nya di pesantren Al-Huda, buktinya di usianya yang ke sepuluh tahun, Zahra sudah berhasil menamatkan 30 juz hafalan Al-quran nya dan kemahiran bahasa Arab nya tidak perlu di ragukan lagi

Sore ini,Zahra ikut bersama Aisyah untuk pergi keluar pondok menuju acara makan malam Aisyah dengan teman lama nya tentu saja dengan izin semua laki-laki di ndalem yang maksudnya kedua putra Aisyah tentu nya karena suaminya sudah meninggal sejak sebelum Zahra datang ke ndalem

"Nek, Ara mau itu" Zahra menunjuk ke arah penjual ice cream membuat Asiyah tidak mampu menolak permintaan cucu nya dengan wajah yang begitu menggemaskan,belum lagi manik mata dan tatapan mata yang selalu membuat Aisyah mengingat keluaraga jauh nya namun tetap saja mereka adalah keluaraga yang paling membantu bagi Aisyah

Aisyah menggandeng lengan cucu nya menuju ke arah penjual ice cream tadi, gamis hitam yang Zara kenakan cukup panjang hingga membuat nya sedikit menaikkan gamis nya, Zahra menunggu Aisyah yang tengah mengantri ke penjual, dengan iseng Zahra menaikkan baju gamis nya melewati batas kaus kaki yang ia kenakan

"Ekhem, aurat perempuan itu dari ujung kaki hingga ujung rambut" sebuah sahutan yang membuat Zahra takut-takut menurunkan gamis nya kembali dan mata nya mencari seseorang yang sudah menegurnya, dari suara nya seperti nya ia laki-laki

"Ara! Ini es kamu" Aisyah memanggil Zahra yang mata nya masih setia mencari keberadaan seseorang tersebut hingga tersentak akibat suara Aisyah

"Afwan nenek, Syukron"ucap Zahra sungguh, segera Aisyah kembali menggandeng lengan cucu nya dan menuju ke arah tempat pertemuan yang sudah ia dan teman-temannya janjikan, tentunya di sepanjang jalan diisi dengan celotehan yang menururt aisyah menggemaskan dari cucu nya itu

Di tempat lain, terlihat seorang pria dengan pakaian jas formal tengah memasang raut wajah khawatir yang teramat dalam, pandangan nya tidak pernah lepas dari seorang pria yang saat ini tengah berjuang antara hidup dan mati dari koma panjang nya juga dua orang remaja yang sama sekali belum membuka mata setelah insiden empat bulan lalu dimana ketiga nya berusaha kembali ke Indonesia lantaran ada keluaraga yang ingin mereka temui, namun naas Mereka di jebak dan rem kendaraan mereka rusak mengakibatkan mobil yang mereka Kendarai menabrak pohon besar, mereka hidup namun seolah jiwa mereka tidak ingin kembali ke raga mereka

Imam Untuk Ara| Tamat (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang