Chapter 23 - Senjata Ego

5 2 0
                                    


"... Ayo kita kejar wanita itu." Noban menatap tajam ke suatu arah, "keberadaan mereka masih dapat dirasakan." Ia berbicara lirih sebelum akhirnya pergi dengan kapak raksasanya.


Sementara itu Aoron hanya bisa menghela nafas, sebelum ini terjadi ia sangat bersikeras untuk mengemasi barang-barangnya namun saat ini? "Hahh, sebaiknya kalian segera pergi dari sini ketempat yang lebih aman dan segera antar kan semua barang itu, oke."


"Serahkan tugas ini pada kami." Keempatnya menunjukan wajah percaya diri.


"Kalau begitu pergilah." Tepat pada saat yang sama Aoron mulai bergerak dengan kecepatan tinggi menuju ke arah yang Noban tuju.


Pada titik ini keempatnya merasa tidak percaya bahwa mereka telah memasuki situasi yang sangat berbahaya dan ini masih berlaku juga selama mereka masih menjalankan quest yang kedua orang itu berikan.


Fredrick yang bersikeras untuk mengikuti quest ini untuk keuntungan yang lebih besar. Raus yang bertujuan untuk merekrut semua rookie hebat untuk guild yang akan ia bangun. Rein yang melakukan ini demi keluarganya. Serta, Art yang bertujuan menggali lebih dalam tentang keberadaan Demon yang memberikan ia kekuatan Demonic Swordmaster.


Tujuan mereka berempat memang berbeda namun langkah pertama yang akan mereka ambil secara kebetulan merupakan hal yang sama. Kali ini kelompok 26 akan bersama untuk waktu yang sedikit lebih lama.

Pada saat yang sama di suatu tempat di distrik kumuh bagian timur. Pertarungan antara Carl dan Fan melawan demon misterius berhenti sejenak. Cakrawala yang dipenuhi oleh awan hitam dengan ukuran luar biasa yang siap menjatuhkan ratusan bahkan ribuan juta tetes air, sesekali juga terjadi gesekan antara mereka yang menyebabkan suara guntur yang memekakkan telinga.


Saat itu Zerof yang dipenuhi dengan niat membunuh yang sangat gila merinding ketakutan.


"Dia memulainya?!!" Zerof berbicara dengan nada yang tidak dapat didengar.


Carl yang dari jauh siap untuk keadaan apapun melantunkan mantra dengan suara yang kecil sebelum akhirnya tiga bola petir terbang ke arah Zerof yang sedang berdiri tanpa penjagaan, ketiga bola petir itu mengenai Zerof namun itu hanya menjadi luka ringan untuknya.


"Apakah itu layak disebut sihir? Itu bahkan tidak cukup untuk membunuh anjing."


Wajah Carl penuh kemarahan, ia secara tidak sengaja menunjukan kemarahannya lewat ekspresi wajahnya.


"Apa kau tersinggung? Lalu, buktikanlah bahwa kau bisa mengalahkannya." Pada waktu yang bersamaan udara di sebelah Zerof mulai terdistorsi sebelum akhirnya menampilkan robekan yang memperlihatkan kegelapan tanpa batas, dari sana keluar seekor mahkluk raksasa yang menyerupai anjing yang memiliki kulit pucat, setidaknya ukurannya setengah kali lebih besar dari sapi.


"Rudy, aku memberi dua manusia ini untukmu." Zerof menyeringai, di sisi lain anjing raksasa yang dipanggil Rudy oleh Zerof menunjukan taring-taring raksasanya sebelum akhirnya berlari ke arah mereka berdua dengan kecepatan tinggi.

Glorious Destiny - Book 1Where stories live. Discover now