Chapter 13 : Get Well Soon

1.2K 106 1
                                    

Melihat Jaemin telanjang di kasurku adalah satu hal yang cukupmengerikan, aku sempat berpikir hal bodoh apa yang baru saja kulakukan padanya disaat aku tengah mabuk? Aku terbangun dengan berpakaian lengkap yang dimana hal tersebut membuatku cukup yakin bahwa aku sama sekali tak menyentuh tubuhnya, tapi melihat bagaimana sekujur tubuh yang putih polos itu penuh dengan goresan luka lebam seketika membuatku takut.

Aku tak ingin jika itu adalah akibat dari rasa keinginan balas dendam yang berada diluar kendaliku hingga tangan ini jadi melakukan sesuatu yang lebih mengerikan dari apa yang kubayangkan.

"Na Jaemin apa yang telah kulakukan pada tubuhmu?"

Tubuh kurusnya bahkan terlihat sangat jelas setiap goresan yang terlukis disana begitu menyiksa kedua mataku. Aku memandang kedua tanganku sendiri dengan perasaan gugup.

"Benarkah tangan ini melakukannya?"

Tubuh ini bergetar hebat, rasanya aku ingin segera melarikan diri dan pergi dari hadapan muka Na Jaemin. Rasa bersalah ini tiba-tiba masuk ke dalam batinku yang perlahan semakin terasa membunuhku. Tapi—Bukankah seharusnya aku puas terhadap siksaan dari hasil yang kulakukan pada tubuh indahnya?

"Apa yang terjadi padamu Lee Jeno? Kenapa kamu malah seperti ini? Lihatlah! Kamu berhasil menyakiti Na Jaemin dengan kedua tanganmu sendiri, bukankah saat ini kau seharusnya berbangga diri?"

Aku malah terus berperang batin dan melupakan setiap ringisan Na Jaemin yang keluar dari mulutnya, atensiku kemudian teralih pada lelaki yang tengah meringkuk dihadapanku.

"Jeen...tolong aku!" Jaemin memegang perutnya yang sakit, secara reflek aku mendekat dan merangkulnya.

"Nana!"

Jaemin terlihat menggigit bibirnya terus menahan sakit yang sedang diderita.

"Bagian mana yang terasa sakit?" tanyaku.

Perlahan kelopak matanya terbuka, dia menatap pada mataku.

Bibirnya seperti sudah tak sanggup lagi mengeluarkan kata. "-semu-a-nya." Dia berkata dengan terbata-bata sedangkan aku mulai berdebar semakin takut.

Pikiranku sudah kalut, tak ada jalan lagi selain segera membawanya ke rumah sakit. lantas aku segera menyelimuti tubuh Na Jaemin dan langsung menggendongnya ke dalam mobilku.

Menancap gas karena ingin segera memberikan pertolongan secepat mungkin untuknya.

"Nana kumohon bertahanlah!"

Tak membutuhkan waktu lama kami pun sampai di tempat tujuan dan instalasi gawat darurat segera menangani Jaemin. Aku mondar-mandir di depan ruangan selagi Jaemin ditangani, tapi semakin aneh rasanya saat aku malah mengkhawatirinya seperti ini. Apa aku takut pada kemungkinan buruk yang akan terjadi akibat dari penganiayaan yang berhasil kulakukan?

Ya kusadari bahwa perasaan yang membingungkan ini terasa semakin mencekik dan menyiksaku.

Aku menempelkan dahi pada pintu yang tertutup didepanku.

Rasa campur aduk ini begitu mengganggu.

"Dan kenapa perasaan seperti ini selalu muncul jika semua itu adalah tentangmu Na Jaemin?"

***********

Kini aku berhadapan dengan seorang Dokter yang ternyata adalah seseorang yang  kukenal dia adalah temanku dulu saat di sekolah menengah atas dia adalah Choi Soobin dan pernah menjadi rivalku saat di kelas.

Dia hanya terdiam dibangkunya sambil memandangku dan menelisik tajam pada kedua mataku aku bahkan memalingkan muka darinya.

"Anak itu— siapa dia?" tanyanya.

Rainbow in the Rain : NoMinWhere stories live. Discover now