20. Don't Go

232 30 0
                                    

Soobin terbangun di sebuah ruangan serba putih, dirinya mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan itu.

Ternyata dia saat ini sedang berada di rumah sakit.

Soobin bangun dari tidurannya, dia langsung merasakan kepalanya yang sakit saat ini.

Di ruangan itu hanya ada dia sendirian, Soobin malah kepikiran dengan Yeonjun, bagaimana keadaan pacarnya itu? Dia harus melihat Yeonjun sekarang.

Baru saja dia mau beranjak, Soobin menoleh kearah pintu ruangannya yang tiba-tiba terbuka itu.

Dan disana ada Yeonjun yang perlahan masuk dan tersenyum kearahnya.

"Kak..."

Yeonjun menghampiri Soobin yang sedang terpaku di sana, Soobin yang melihat itu langsung memegang tangan pacarnya dengan erat.

"Soobin kamu harus kuat ya." ucap Yeonjun lalu mengusap kepala Soobin dengan lembut.

"Apa maksud kakak?" tanya Soobin dengan air mata yang mulai mengalir.

Yeonjun tersenyum lalu mengusap lembut air mata Soobin dengan jarinya.

"Jangan menangis sayang, aku gak mau kamu menangis saat aku pergi." Soobin menggeleng cepat.

"Gak kakak gak akan pergi, kakak harus tetap disini bersamaku."

Yeonjun menangkup kedua pipi Soobin dengan tangannya.

"Tidak bisa sayang aku harus pergi, sampai jumpa."

Soobin semakin menangis ketika melihat Yeonjun yang perlahan pergi, dia mau bangkit tapi tidak bisa.

"Tidak kak! Kakak jangan pergi!" teriak Soobin.

Yeonjun melambaikan tangannya lalu mulai menghilang.
.
.
.
.
.
.
.
"Soobin heyyyy! Bangun Soobin."

Soobin langsung terbangun saat itu juga.

Di sana ada Yeonhee yang akhirnya bernapas lega, dia panik ketika melihat temannya itu tiba-tiba menangis dan terus memanggil nama Yeonjun.

"Syukurlah kau bangun."

"Dimana kak Yeonjun?" tanya Soobin langsung.

Yeonhee menggeleng pelan.

Soobin melihat ke sekeliling ruangannya, ini sama persis seperti di dalam mimpinya.

"Dia di-, tunggu Soobin kamu mau kemana?!" Yeonhee panik ketika Soobin mulai turun dari ranjang.

Yeonhee langsung menahan tangan Soobin.

"Jangan kemana-mana, kamu belum makan."

"Lepas! Aku mau melihat kak Yeonjun." bentak Soobin lalu melepaskan tangan Yeonhee dengan kasar.

Felix yang baru saja datang dengan membawa tiga kotak makanan itu kaget ketika Soobin membentak Yeonhee.

"Soobin tenang oke? Kak Yeonjun baik-baik saja." ucap Felix menenangkan Soobin.

"Tapi aku mau melihat kak Yeonjun sekarang." pinta Soobin.

"Oke baiklah kita akan kesana, tapi kamu tenang dulu ya." Felix meletakkan kotak makanan di tangannya ke atas meja.

Mereka saat ini berjalan ke ruangan tempat Yeonjun di rawat.

Saat sampai di depan ruangan Yeonjun, Soobin langsung masuk ke dalam.

Yeonhee dan Felix langsung bertatapan sambil menggeleng, ya sudah biarkan saja teman mereka itu masuk ke dalam sana.

Di sana Soobin melihat Yeonjun yang terbaring lemah, jangan lupakan ada banyak alat yang terpasang di tubuhnya.

Soobin langsung berlari kesana dan menggenggam dengan erat tangan Yeonjun dengan kedua tangannya.

"Kak kumohon jangan pergi, jangan tinggalkan aku kak." ucap Soobin lirih lalu mulai terisak.

"Maafkan aku karena aku kakak jadi seperti ini, maaf seharusnya aku dulu tidak menuduh kakak, kumohon bangun kak." pinta Soobin, tidak ada jawaban tentunya.

"Aku berjanji akan selalu ada di samping kakak, aku sangat mencintai kakak." Soobin langsung mencium tangan Yeonjun, jangan lupakan air matanya yang terus mengalir dengan deras.

Perawat yang ingin masuk untuk mengecek keadaan Yeonjun seketika tidak jadi masuk ketika melihat Soobin yang sedang menangis di sana.

Pintu ruangan itu kembali terbuka, disana ada Yena dan kedua orang tua Yeonjun yang datang.

"Soobin." panggil Yena pelan.

Soobin menoleh lalu berjalan kearah mereka.

Di sana Soobin langsung bersimpuh di hadapan kedua orang tua Yeonjun.

"Maafkan aku om tante, karena sudah membuat anak kalian menjadi seperti ini." mereka kaget tentunya dengan apa yang dilakukan oleh Soobin.

"Berdiri nak jangan seperti ini." ucap mama Yeonjun yang ikut terduduk di depan Soobin.

"Tapi Soobin harus melakukan ini tante, Soobin sangat merasa bersalah karena membuat kak Yeonjun seperti ini." mama Yeonjun menggeleng lalu menangkup kedua pipi Soobin.

Yeonhee dan Felix yang baru saja masuk di sana menatap sedih kearah teman mereka.

"Gak sayang ini bukan salahmu, ini semua salah kakakmu, kamu gak perlu merasa bersalah begini, Yeonjun pasti akan sedih melihatmu seperti ini." pinta mama Yeonjun lalu mengusap air mata Soobin yang terus mengalir itu.

"Kami tau kamu anak yang baik, Yeonjun menceritakan semuanya, kamu hanya terjebak dengan kakakmu yang jahat itu." lanjut mama Yeonjun.

"Tapi Soobin merasa bersalah tante, kalian boleh menghukum Soobin bila ingin." jawab Soobin lirih.

"Gak kamu gak salah, sekarang ayo berdiri, kami sudah memaafkan mu." ucap papa Yeonjun yang dari tadi diam.

Mama Yeonjun langsung menuntun Soobin untuk berdiri lalu memeluknya, Soobin membalas pelukan hangat dari mama pacarnya itu.

"Sekarang kamu pulang dulu ya sayang, kamu bersihkan dirimu dan makan, kamu bisa kembali lagi ke sini nanti." ucap mama Yeonjun lembut.

"Sekali lagi maaf tante."

"Sudahlah ini bukan salahmu, jadi berhentilah minta maaf."

Soobin mengangguk lalu tersenyum.

"Aku sangat berterima kasih tante." mama Yeonjun balas tersenyum.

"Iya sayang mulai sekarang jangan panggil om dan tante lagi ya, panggil saja mama dan papa." pinta mama Yeonjun, Soobin mengangguk.

"Baik mama, Soobin pamit pulang." Soobin langsung mengajak kedua temannya untuk pergi.

Felix dan Yeonhee langsung pamit juga dan berjalan mengikuti Soobin keluar.

»»————>𝓢𝓽𝓻𝓪𝓷𝓰𝓮 𝓣𝓱𝓲𝓷𝓰<————««






















Hai
Jadi guys buat kalian yang masih bingung sama alurnya bisa tanya aja ke aku langsung ya biar di jelaskan
See you di part terakhit

Strange Thing (Yeonbin)✔Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon