1. What?

690 63 0
                                    

Soobin masuk dengan lesu ke area kampusnya. Sungguh dia sangat malas sekali karena dosennya yang tiba-tiba menggeser jadwal yang seharusnya sore menjadi malam.

Soobin malas saja karena malam itu adalah waktu yang sangat nikmat untuk istirahat. Dia bahkan membatalkan rencana nya untuk maraton film.

Untung saja kakaknya berbaik hati untuk mengantarkannya ke kampus biarpun baru selesai bekerja.

Saat tiba di kelas, ternyata kelasnya sudah ramai saja. Soobin segera mengambil tempat duduk yang berada di pojok paling belakang, karena kalau dia duduk di depan anak kelasnya pada protes karena badan Soobin nutupin.

Tidak lama kemudian dosen pun datang lalu meng absen mereka satu persatu.

"Lee Nagyung kemana?" tanya dosennya karena hanya Nagyung yang tidak ada dikelas.

"Gak tau pak, tadi katanya dia ke kampus kok." jawab salah satu anak cewek yang merupakan teman Nagyung.

Dosennya hanya menggelengkan kepala, paling bolos kelas.

Setelah beberapa jam berlalu, akhirnya kelas pun berakhir. Soobin segera berjalan pulang karena dia sudah sangat mengantuk sekali.

Saat sedang berjalan, mata Soobin malah melihat sesuatu yang aneh yang tergeletak di koridor. Dengan badan yang gemetar, Soobin memberanikan diri untuk mendekat.

Sontak Soobin berteriak ketika melihat tubuh seorang wanita yang tergeletak tidak bernyawa dengan darah di sekelilingnya.

Anak kelas yang mendengarkan teriakan Soobin pun menghampiri Soobin yang sudah terduduk di lantai.

"Kenapa ini?" tanya salah satu dari mereka.

Soobin menunjuk ke arah depannya, mereka menoleh lalu ikut berteriak.

Dosen yang baru saja keluar langsung menghampiri mereka karena mendengar suara teriakan mereka.

"Hey ngapain kalian teriak malam-malam begini?" 

"I-itu pak ada mayat!" tunjuk salah satu anak kelas. Beberapa dari anak kelas juga sudah menelpon polisi.

Dosennya pun mendekati mayat wanita itu. Di leher wanita itu terdapat luka sayatan yang sangat besar hingga lehernya hampir putus, dan beberapa luka tusukan di perutnya.

Soobin semakin bergetar dan menangis saat tau wanita itu adalah Lee Nagyung, yang sempat menyatakan cintanya pada Soobin. Soobin bahkan belum memberikan jawabannya dan wanita itu sudah tewas terlebih dahulu.

Setelah mayat yang ada di koridor di evakuasi oleh polisi. Soobin pun disuruh dosennya agar segela pulang, kebetulan juga kakaknya sudah menunggunya di depan kampus.

"Kamu kenapa kaya ketakutan gitu?" tanya kakaknya saat Soobin masuk ke dalam mobilnya.

"T-tadi anak kelas Soobin ada yang terbunuh kak di koridor."

Kakaknya hanya menganggukkan kepala lalu menjalankan mobilnya.

"Soobin takut kak kenapa orang orang yang coba dekatin aku malah selalu berakhir seperti ini." ucap Soobin sambil terisak.

"Sttt udah jangan nangis, itu bukan salah kamu, itu takdir mereka aja yang jelek." jawab kakaknya.

Soobin mencoba menutup matanya dan melupakan kejadian barusan.

Esok harinya Soobin hanya menelungkupkan kepalanya di atas meja kantin sambil menunggu pesanannya. Ia masih terbayang dengan kejadian tadi malam. Polisi mencoba menyelidiki kasus ini, namun sulit karena pelaku sama sekali tidak meninggalkan bukti, alias pelaku melakukannya dengan rapi. CCTV kampus bahkan tidak berfungsi saat kejadian berlangsung, seperti sudah diatur oleh seseorang.

"Hey kamu gak papa? Masih kebayang yang tadi malam?"

Soobin menoleh kearah orang di depannya.

"Felix kamu gak takut temenan sama aku?" bukannya menjawab, Soobin malah balik bertanya.

Felix menggeleng.

"Enggak lah, ngapain takut? Lagian itu mereka mati ya gara-gara mereka aja yang lagi sial." Soobin menggeleng.

"Bahkan anak kampus ini aja pada ngecap aku anak sial." ucap Soobin murung.

"Heh gak ada yang namanya anak sial ya. Lagian kalo kamu anak sial, pasti sekarang aku juga udah kena sial kaya yang lain, tapi buktinya aku masih baik baik aja tuh."

Soobin hanya tersenyum. Anak kampus ini memang rata-rata menjauhi dirinya, karena setiap orang yang dekat dengannya pasti akan mati secara misterius entah itu cewek atau cowok. Tidak ada yang mau berteman dengannya selain Felix, dia hanya takut ucapan anak kampus ini memang benar kalo dia anak sial.

"Lagian mereka aja yang lebay, kali aja nanti mereka yang mati kena sial."

Soobin mengernyitkan dahi mendengar ucapan Felix.

"Maksudmu?"

Felix sadar lalu gelagapan sendiri.

"Eh! Anu itu... Ah ya katanya kak Moobin ngajak kamu pulang bareng ya?"

Soobin mengangguk.

"Iya dia bilangnya sih gitu kemarin, lumayan sih dapat tumpangan."

Felix lega karena Soobin sudah lupa bahasannya tadi.

"Oke deh hati-hati ya!"

Setelah kelas terakhirnya selesai hari ini, Soobin segera berjalan ke luar pagar.

"Hai kak! Udah lama nunggu ya?"

Moonbin yang berada di atas motornya menoleh lalu tersenyum.

"Ah enggak kok, kakak rela kok nunggu kamu berjam jam juga gapapa." Soobin hanya balas tersenyum.

Moonbin langsung memberikan helm nya kepada Soobin. Soobin naik ke motor itu, Moonbin langsung menjalankan motornya menjauhi area kampus.

"Soobin kamu sudah makan? Gimana kalo kita mampir ke restoran dulu?"

"Ah enggak kak terimakasih, langsung pulang aja, soalnya kakak aku pasti sudah nungguin." tolak Soobin halus.

Setelah beberapa menit, merekapun sampai di rumah Soobin.

"Makasih ya kak udah repot nganterin aku."

Moonbin tersenyum lalu menepuk pelan kepala Soobin.

"Gak masalah kok, nanti kalo mau pulang bareng lagi bilang aja ya."

Soobin mengangguk lalu melambaikan tangannya pelan ketika Moonbin mulai meninggalkan pekarangan rumahnya.

"Kak!"

Taehyung yang sedang tiduran di sofa seketika membuka matanya. Kakaknya itu masih menggunakan pakaian kerjanya, sepertinya baru pulang.

"Oh udah pulang ya, pulang naik apa tadi?" tanyanya seraya bangun dari tidurannya

"Tadi diantar sama kakak kelas aku."

"Siapa? Pacar kamu?"

Soobin menggeleng sambil tersenyum malu.

"Ih enggak lah, temen aja."

"Oh gitu, yaudah sana mandi lalu turun makan malam." Taehyung lalu kembali berbaring di sofa.

Soobin mengangguk lalu mulai menaiki tangga rumahnya untuk ke kamarnya.

Sebenarnya dulu Soobin tidak terlalu akrab dengan Taehyung yang merupakan kakak angkatnya itu, tapi setelah orang tua mereka meninggal saat Soobin baru saja masuk SMA. Soobin harus membiasakan dirinya tinggal berdua dengan kakak angkatnya itu di rumah yang lumayan besar ini. Lagian selama ini kakaknya yang membiayai hidupnya, jadi Soobin harus berusaha akrab dengan kakak angkatnya itu.






»»————>𝓢𝓽𝓻𝓪𝓷𝓰𝓮 𝓣𝓱𝓲𝓷𝓰<————««






Hai
Aduh maaf ya kalo masih kurang, aku gak jago bikin cerita tentang mystery gini 😭
Btw Yeonjun bakal nongol di part depan ok
Bye

Strange Thing (Yeonbin)✔Where stories live. Discover now