19. Why?

217 32 6
                                    

Saat ini Soobin sedang menunggu taksi online yang datang menjemputnya di depan rumah.

Tadinya dia mau minta antar kakaknya tapi batal karena ini sudah larut malam dan mungkin saja kakaknya sedang tidur setelah lelah bekerja.

Akhirnya taksi yang Soobin tunggu pun sampai, dia langsung saja masuk ke dalam.

Soobin menatap keluar jendela untuk melihat keramaian kota sambil berpikir, memangnya ada apa sih? Changbin sampai menelponnya dengan panik begitu.

Kenapa juga dia harus menelpon dengan nomor Yeonjun? Memangnya pacarnya itu kemana?

Soobin sedikit kaget ketika taksi yang ia tumpangi malah mulai memasuki area pegunungan.

"Pak ini gak salah kan?"

"Gak dek, ini sesuai dengan alamat yang adeknya kasih tadi." jawab supir taksi itu.

Setelah kurang lebih setengah jam di perjalanan Soobin akhirnya sampai di sebuah villa yang ada di puncak.

Soobin menatap sekitaran nya yang benar-benar sepi itu, bagaimana tidak, di sekeliling itu di penuhi oleh pohon-pohon yang besar.

Baru saja Soobin mau masuk ke dalam villa itu, tiba-tiba ada kain yang menutup mulutnya dan dia pun seketika pingsan.

Soobin membuka matanya ketika mendengar seseorang yang meneriaki namanya, dia merasakan kepalanya sangat sakit saat ini.

"Soobin sadarlah!"

Soobin terduduk dan menoleh kearah tangan dan kakinya yang terikat lalu menoleh kearah kanannya.

"Kak Changbin?" seru Soobin ketika melihat kondisi Changbin yang terikat juga sepertinya.

Namun kondisi Changbin lebih parah karena luka memar memenuhi tubuhnya, dan jangan lupakan darah disudut bibirnya.

"Kamu sudah sadar Soobin? Baguslah."

Soobin menoleh kearah depannya dan kaget ketika melihat seseorang yang berdiri di hadapannya.

"Kak Taehyung..." lirih Soobin.

Soobin bingung kenapa ada kakaknya di sini, dan apa yang terjadi?

"Hai adik kecilku." sapa Taehyung lalu tersenyum manis ke Soobin.

"Apa yang telah kakak lakukan?" tanya Soobin dengan takut, kakaknya itu terlihat berbeda saat ini.

"Aku melakukan hal yang benar adikku." Taehyung berjongkok di hadapan Soobin lalu mengangkat dagu adiknya itu.

"J-jangan berani kau sentuh d-dia." Taehyung menoleh kearah Changbin yang menatap marah kearahnya.

Taehyung tertawa kecil lalu berdiri dan berjalan kearah Changbin.

"Kamu tau Soobin? Terkadang menyingkirkan hama yang mengganggu itu perlu." Taehyung mengambil sebuah tongkat besi yang ada disana.

"Jangan kak!" tanpa mendengarkan ucapan Soobin, Taehyung langsung mengarahkan tongkat di tangannya kearah Changbin.

Soobin menangis ketika melihat Changbin yang kesakitan ketika kakinya barusan dipukul oleh kakak angkatnya sendiri.

"Hentikan kak kumohon." mohon Soobin dengan air mata yang terus mengalir.

Taehyung menaruh kembali tongkat besinya itu lalu menghampiri Soobin.

"Adikku sayang kenapa kamu menangis? Harusnya kamu senang karena kakakmu ini sudah menyingkirkan hama-hama yang mengganggu kita selama ini." Soobin menggeleng lalu menatap tajam kakaknya.

Strange Thing (Yeonbin)✔Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin