Rembulan kini duduk termenung ditaman rumah sakit sendirian. Setelah dari apartemen Pelangi ia bergegas menuju kerumah sakit karena tadi pihak rumah sakit meneleponnya dikabarkan kondisi neneknya yang semakin memburuk
Flash back
Rembulan kini tengah berlari dilorong rumah sakit . Ia tidak peduli jika itu mengganggu pasien lain atau tidak karena sekarang yang terpenting adalah neneknya
Bergegas menuju ke ruangan sang nenek. Ia pun langsung masuk kedalam ruangan neneknya ketika melihat dokter yang menangani neneknya keluar dari ruangan itu
"Dokter !" Panggil Rembulan ketika melihat dokter itu hendak pergi dari ruangan neneknya
Dokter itu pun menoleh kearah Rembulan "bagaimana kondisi nenek saya dok ?" Tanya Rembulan ketika sudah dihadapan sang dokter
Dokter pun menghela napas pelan "kondisinya semakin hari semakin memburuk , berdoa saja semoga nenek Supi segera siuman dan melewati masa kritisnya . Kalau begitu saya permisi dulu"ucap sang dokter lalu melenggang pergi meninggalkan Rembulan yang masih termenung disana
Tes
Air mata itu tidak bisa dibendung lagi. Ia segera masuk kedalam ruangan sang nenek. Ia dapat melihat berbagai alat kini terpasang didalam tubuh neneknya , ia tidak tega melihat neneknya terbaring diatas brankar rumah sakit itu. Ia tetap berdoa kepada yang Maha Kuasa agar neneknya cepat siuman dan pulih seperti sedia kala
Rembulan pun duduk dikursi samping kanan brankar nenek Supi. Ia pun diam sejenak menahan rasa sesak didadanya melihat kondisi neneknya , tangis tertahan kini tidak dapat ia Tahan. Mengambil tangan kanan nenek Supi yang sudah keriput dan kini terdapat selang infus yang berada ditangannya ,Rembulan pun menggenggam tangan itu dan menaruh disisi pipi kanannya
"Nek..."panggilnya dengan nada serak
"Nenek kapan bangun?" Lanjutnya seraya menatap wajah damai nenek Supi"Nenek ga rindu Bulan lagi ya ?"tanyanya kepada nenek Supi walaupun nenek Supi tidak merespon
"Nek... Bulan disini selalu nungguin nenek. Bulan berdoa kepad Allah semoga nenek segera siuman dan Pulih ya nek , Rembulan gamau hidup sendirian tanpa nenek" Rembulan pun kini menangis tersedu sedu . Ia tidak kuat untuk tidak menangis
"Yaudah nek ,kalau gitu Bulan pergi dulu ya nek , assalamualaikum " setelah mencium tangan kanan sang nenek , Rembulan pun bergegas pergi meninggalkan ruangan sang nenek
Flash back off
Tujuan Rembulan setelah dari ruangan nenek adalah taman. Menurut nya taman lebih bisa membuat dirinya tenang dibandingkan tempat yang lain
Menenangkan segala pemikiran pemikiran yang kini masih bersarang diotaknya. Rembulan pun duduk termenung sendirian. Menatap orang orang yang tertawa bersama keluarganya ataupun kekasihnya ada pula yang hanya sekedar berjalan jalan sembari mendorong kursi roda keluarganya yang sakit
Walaupun seperti itu Rembulan ingin sekali dapat merasakannya. Momen momen yang ingin ia rasakan sampai saat ini belum terwujudkan , ia hanya berharap suatu saat nanti ia bisa merasakan apa yang belum pernah ia rasakan
Rembulan pun menunduk sbariememgang kalung miliknya yang berbandul inisialnya
"Semoga dengan kalung ini . Aku akan menemukan kebahagiaanku yang sesungguhnya"
_____
"Terus Lo mau kayak gimana Lintang oon?" Baru kali ini seorang Lintang dikatakan oon. Sungguh kejadian yang sangat langka
"Ya gatau gue"jawab Lintang lesu
Memang tadi Lintang menceritakan kejadian yang ada dirumahnya. Niatnya untuk meminta solusi pada kedua bocah itu tapi bukannya dapat solusi melainkan dapat depresi
"Goblok sia" celetuk Kevin yang sedari tadi bermain game
Lintang pun menunduk, ia menghela nafas pasrah akan keadaan. Mungkin bagi orang lain ia terlihat menyedihkan untuk dikasihani namun Lintang sendiri tidak peduli terhadap omongan omongan orang orang yang toxic kepada dirinya
"Lo seharusnya ga lari kayak gini . Gue ga pernah menyalahkan apa yang Lo lakuin dan gue juga ga membenarkan akan hal itu " Kevin pun memberikan sedikit saran yang ada di otaknya
"Gue tau yang gue lakuin itu salah tapi apa gue harus diem aja kalo diperlakukan kayak gitu ? 17 tahun bukan waktu yang singkat Vin"ujar Lintang dengan lirih seraya menunduk
"Tang...harusnya Lo juga ga boleh kayak gitu, mereka tetap orang tua Lo dan juga Pelangi itu adek Lo!"
"Huft , okeh gue akan coba perbaiki hubungan gue sama keluarga gue. Doain aja deh" Ucap Lintang yakin dan pasti
"Tang ! Btw gimana sama ayang beb gue, Lo kok bisa ketemu dia?" Lintang dan Kevin yang mendengar ucapan ngelantur Gala pun hanya menyengit bingung
"Ayang beb?"tanya Lintang seraya menaikan sebelah alis kanannya
"Ck,ituloh yang ketemu dicafe" akhirnya Lintang pun paham siapa ayang beb yang dimaksud Gala
"Namanya Bulan,dodol!" Larat Kevin yang mendengar julukan ayang beb dari Gala
"Nah itu neng Bul Bul "
Pletak
Lintang pun menjitak kepala Gala lantaran seenaknya saja mengatakan Bulan dengan ayang beb dan panggilan sendirinya neng Bul Bul
"Namanya Rembulan. Gausah Lo ganti ganti" Gala pun mengangguk patuh seraya mengusap bekas jitakan Lintang yang tidak main main
"Awal gue ketemu Bulan mungkin agak gak masuk akal dan mungkin kalian berpikir gue sedang kesurupan tapi nyatanya enggak"
"Awalnya gue lagi main basket ditengah derasnya hujan dan ga sengaja ketemu dia tapi yang menarik bukanlah itu. Gue seakan akan menemukan kegelapan yang sama kayak yang gue miliki bedanya doa kelam dan sunyi. Dia sendirian, dia butuh sedikit cahaya untuk membuat kegelapan itu terlihat dan ada apa didalam kegelapan itu "Kevin dan Gala sama sama bungkam mendengar penjelasan dari Lintang. Mereka tau seperti apa sosok Lintang , ia tidak akan begitu saja mempersilahkan seorang perempuan mendapat sedikit saja perhatiannya tapi dengan Rembulan entah kenapa mereka melihat ada sedikit yang berbeda dari Lintang untuk Rembulan
Assalamualaikum gaes
Hi haiGimana kabarnya hari ini ?
Jangan lupa vote and komen
Spam komen gaes"
Btw, temen kalian ada ha nih yang kayak Lintang ? Kalo ada boleh di spill sih hha
Salam dari akuuuu
Banyuwangi,13 April 2023
YOU ARE READING
SEMBAGI ARUTALA
RandomBismillahirrahmanirrahim. Follow dulu yuk "Lin, rumah Segede ini ga ada penghuninya ?" Lintang pun menoleh dengan menyengit bingung menatap Rembulan "Maksud Lo apaan ?" "Emm, rumah ini kan gede ! tapi kok sepi ya ,kaya ga ada orangnya " tanya Rem...