24» Dua pria

218 7 0
                                    


"Gue tidur sama lo ya."

"Apaan?!!"

"Ish! Penging bego." Rayna mengusap telinganya.

"Ya lagian lo enteng banget ngomong begitu. Yang ada gue disangka selingkuhan sama tunangan lo."

Rayna langsung terduduk. "Lo tau gue udah tunangan."

"Ye bego. Ya taulah! Walaupun baru tau semalem. Itupun nyokap lo yang ngasih tau makanya gue dibolehin nginep disini asal gue ngasih laporan ke tante tentang lo berduaㅡ" Sehun refleks menutup mulutnya yang terlalu lancar berbicara sampai tak sengaja membeberkan misi rahasianya.

"Kaaan!!!" Rayna memukul bahu Sehun berkali-kali. "Gue bilang juga apa!! Mamah nggak mungkin ngebiarin gitu aja!"

"Aws! Ya! Sakit bego! Udah!" Sehun mencoba menghindari pukulan Rayna tapi sia-sia karena sepupunya itu menahan kausnya.

"Nggak! Lo udah jadi mata-mata mamah gue! Nggak akan gue biarin kecuali." Rayna berhenti memukuli Sehun saat ide brilian muncul dibenaknya. Dia menatap Sehun dengan seringainya.

"Apa? Jangan nakutin gue sama muka jelek lo itㅡaws!"

"Kecuali lo sekongkol sama gue." Ucapnya tersenyum manis.

"Sekongkol?" Rayna mengangguk menarik leher Sehun untuk membisikkan sesuatu ditelinganya.

"Batalin pertunangan ini."

💋💋💋

Kaivan tak menghiraukan pasal mobil asing yang terparkir di garasi, ia mengira mungkin itu mobil dari sahabat Rayna. Dia langsung menuju kamar dan mandi lalu turun kembali ke bawah untuk memasak makan malam. Ia bermaksud untuk menelfon Rayna yang mungkin saja seperti kebiasaan gadis itu yang suka menghabiskan waktu di perpustakaan pribadi yang ada di ujung lantai dua, bagaimana dia bisa tau? Karena diam-diam ia sering mendapati Rayna tengah membaca buku disofa jendela sembari menikmati tehnya.

Nada dering ke dua panggilan ditolak lalu setelah itu suara Rayna membuat perhatian Kaivan teralihkan ke arah tangga. Alisnya terpaut nampak terkejut sekaligus, kesal? Saat mendapati seorang pria turun bersama Rayna.

"Pokoknya aku mau makan steak yang di lounge hotel Cix itu." Tutur Rayna menggaet lengan Sehun erat.

"Iya.. kita lanjut ke bar habis makan malam."

"Ide bagus." Ucap Rayna terkekeh dan keduanya melanjutkan jalan ke arah pintu namun segera berhenti saat Kaivan menegurnya.

"Rayna." Panggil Kaivan menghampiri Rayna masih dengan celemek yang melekat di tubuhnya. "Mau kemana kamu?" Tanyanya lalu beralih menatap Sehun. "Dia siapa?"

"Oh, ini Sehun. Dia bakalan tinggal disini sementara waktu." Jawab Rayna mengenalkan Sehun, sepupunya itu tersenyum dan mengulurkan tangannya pada Kaivan. Tapi pria itu malah mengabaikannya dan kembali menatap Rayna.

"Tinggal disini?" Tanya Kaivan lagi yang diangguki Rayna.

"Iya. Nggak tau sampai kapan, tapi mamah udah ngijinin. Iya kan beb?" Tanyanya pada Sehun dengan genit. Sehun nampak terkejut menatap Rayna dan Kaivan bergantian sebelum menjawab dengan sedikit tergagu.

"I-iya. Mamah udah ngijinin." Sehun membasahi bibirnya sebelum mendorong Rayna lembut. "Ayok katanya mau makan malam, nanti kamu keburu kelaperan."

Rayna terkekeh sok imut. "Ututuuu perhatian banget bebebkuh." Ia menoleh pada Kaivan. "Om, saya pergi makan malam dulu."

Kaivan hanya memandang keduanya kehabisan kata-kata. Apa lagi sekarang? Siapa pria barusan? Kenapa Rayna memanggilnya bebeb? terlebih ibu Rayna mengijinkan pria itu tinggal di sini?

Troublesome fianceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang