6» jamu

452 12 0
                                    


Setelah melewati hari yang berat karena jadi bahan gunjingan sekantor dengan judul gosip 'karyawan baru diajak makan siang CEO perusahaan'.

Kemarin, Sepulangnya ke kantor dari makan siang, tiba-tiba banyak karyawan sok kenal dengan Rayna yang menanyakan punya hubungan apa dengan pak Kaivan sampai diajak makan bareng. Dia memilih acuh, tapi Rayna lupa kalau salah satu rekan kerja di divisinya adalah biang gosip perusahaan. Bayu, pria itu terus menerus memberikan pertanyaan persis seperti mc acara gosip di televisi. Untung Rio menyelamatkannya.

Oke, masalah kemarin kita lupakan saja dulu, biarkan Rayna untuk menikmati weekend pertamanya setelah mengalami pekan yang amat melelahkan. Dia butuh penyegaran!

Rayna merapikan selimutnya sebelum bangun dari tempat tidur, sekarang sudah pukul sembilan. Dia sengaja bangun siang, toh memang itu salah satu daftar rencananya dihari libur ini. Ia meraih ponselnya di nakas memeriksa beberapa pesan masuk dari sahabatnya dan membalas seadanya.

Sembari memainkan ponselnya, Rayna keluar kamar menuju lantai satu, tepatnya ke dapur. Ia haus, mau minum dan kebetulan air minum di teko kamarnya sudah habis.

Saat sampai di dapur, dia tidak menemukan siapapun disana. Mbok imah juga sepertinya sudah pulang, tapi kenapa belum ada sarapan dimeja? Biasanya bi imah akan menyiapkan sarapan dan membersihkan rumah sebelum pulang kan?

Rayna mengangkat panggilan masuk sambil duduk di kursi meja makan.

"Iya, jadi." Jawabnya setelah meneguk air putihnya. "Iya, nanti gue shareloc. Kita ketemuan disana."

Rayna terkejut saat seseorang tiba-tiba meraih gelas yang ia genggam dan langsung meminum air yang masih tersisa. Dia mengerutkan keningnya, menatap kaivan yang tengah menatapnya,,,,, jengkel?

Entahlah, tapi tatapan matanya terlihat demikian. Dan Rayna baru menyadari kalau sepertinya kaivan baru selesai joging, penampilannya menjelaskan semuanya. Handuk kecil yang tersampir dibahunya, badan yang terbaluri keringat dan juga rambutnya yang setengah basah. Oh lagi, kaus sedikit basah yang menempel dibagian dada membuat Rayna sedikit terkagum, dada yang kokoh.

Tak!

Rayna segera tersadar dari lamunannya saat kaivan meletakkan gelasnya sedikit kasar. Ia memilih untuk kembali fokus dengan panggilan dari ponselnya.

"Iya, gue denger. Gue mandi dulu." "Oke."

Rayna mematikan panggilan lalu menengok ke samping, Kaivan masih berdiri disana.

"Apa?" Tanya Rayna karena Kaivan terus menatapnya seperti pengawas ujian yang tengah memergoki siswanya yang mencontek. Rayna pernah merasakannya.

Kaivan tidak menjawab, hanya menatap Rayna dengan tatapan mengawasi selama beberapa saat sebelum memilih berbalik menuju lantai atas.

"Dih, aneh." Gumam Rayna menatap punggung Kaivan yang menaiki tangga.

💋💋💋

"Iyaaa bawell." Rayna keluar dari kamarnya setelah selesai bersiap dan masih menggenggam ponselnya dengan panggilan yang masih terhubung.

"Ya udah, nanti ketemu di cafe aja. Iya, yang kemarin kita kesana." Rayna mematikan panggilan lalu merogoh tasnya untuk mengambil kunci mobil sembari menuruni tangga.

"Mau kemana?" Rayna hampir tergelincir tangga jika Kaivan tidak menahan lengannya.

"Ngagetin tau nggak!" Rayna melepaskan tangannya lalu lanjut menuruni tangga dengan Kaivan yang berjalan dibelakangnya.

Troublesome fianceWhere stories live. Discover now