17

156 12 13
                                    

REINKARNASI || 17

-17April2023-

.

.

.

Hening.....

Hanya itu yang bisa dideskripsi oleh Michael sambil menatap Jino yang sedang merapikan meja makan bersama adiknya dengan intens.

Entah mengapa, dia merasakan sesuatu yang aneh saat bertemu dengannya.

"H-hai apa kalian disini untuk menjenguk Jina?"

"Ah iya, kami temannya"ucap Michael dengan ragu

"Kalau begitu silahkan masuk, Jina sekarang sedang tidur. Bagaimana kalau makan siang bersama kami?"

"Apakah tidak apa-apa?"

"Tentu saja, aku yakin Jina tidak masalah"

Dia heran, ada perasaan aneh saat melihat Jino. Tapi dia tidak tahu apa perasaan itu. Sedangkan Jino saat ini sedang mengobrol santai dengan Robin.

"Jadi kau sudah kenal dengan Jina sejak kecil?"tanya Robin.

"Iya, bisa dibilang aku teman pertamanya saat itu"jawab Jino sambil tersenyum.

"Teman pertamanya?"tanya Robin dengan heran.

"Ah, anak itu pendiam sekali, aku membutuhkan waktu 1 bulan untuk berhasil membuatnya tersenyum. Kau beruntung karena adanya Kayla. Karena jika tidak dia akan kembali ke sifat lamanya"ucap Jino sambil mengibaskan tangannyasambil tersenyum.

Sontak itu membuat Robin dan Michael terkejut sekaligus heran dengan apa yang dikatakan Jino barusan.

"Sifat lama Jina?"tanya Robin ragu

"Jina adalah orang yang tidak terlalu peduli kepada orang lain, Jina hanya mengobrol dengan kalian karena kalian temannya Kayla"ucap Jino panjang lebar.

"Juga karena Misi" lanjutnya dalam hati

"Apakah dia dari dulu memang begitu?"tanya Michael yang dari tadi mendengar obrolan mereka.

"Tidak juga, malahan saat masih kecil dia terlihat sangat manis dan lucu, aku bahkan dengan iseng mencubit pipinya dan dia merajuk padaku"Ucap Jino sambil tersenyum mengingat masa kecil mereka tanpa menyadari tatapan yang mengarah kepadanya.

Entah mengapa Michael kembali merasakan perasaan aneh  ketika mendengarnya. Mengetahui bahwa pria tersebut mengenal Jin dengan sangat baik.

"Sebaiknya aku membangunkannya , tidak baik untuk tidur terlalu lama. Kalian bisa tunggu sebentar ya!"ucap Jino lalu beranjak ke atas untuk membangunkan Jina, meninggalkan mereka berdua yang sedang memikirkan sesuatu.

Jino hanya menghela nafas melihat Jina yang tidur dengan nyenyak, rambutnya yang sedikit berantakkan. Untungnya dia sudah tidak pucat lagi sehingga kekhawatiran Jino mereda.

"Jina! bangun! tidak baik tidur terlalu lama"Ucap Jino sambil menggoyangkan tubuh Jina dengan pelan. Untungnya Jina akhirnya bangun walaupun dengan terpaksa.

"jino? ini sudah jam berapa?"tanya Jina sambil masih mengumpulkan kembali nyawanya.

"Ini sudah hampir malam, bangunlah. Ada seseorang yang menjengukmu"jawab Jino sambil membantu Jina untuk bangun.

Reinkarnasi (Monkart Fanfic)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora