03. MPLS; Masa PDKT di Lingkungan Sekolah

247 34 2
                                    

"Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh, selamat pagi semuanya..."

Sambutan seseorang dengan almamater OSIS di depan sana dibalas sahutan kompak dari anak-anak kelas 10.

"Baik, sebagaimana yang sudah diberitahukan kemaren, hari ini adalah hari pembukaan MPLS alias Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah. Saya, Haidar Rifai, selaku ketua MPLS akan membacakan susunan acara untuk 4 hari kedepan,"

Haidar, siswa senior yang aslinya menjabat sebagai ketua keamanan OSIS namun kini merangkap sebagai ketua MPLS juga, ia menjeda sebentar pidatonya untuk mengambil nafas dan berdehem,

"Sebelumnya, untuk kelompok sudah dapat semua?"

"Sudaah kak!"

"Bagus. Kalau begitu langsung saja, berikut urutan acara MPLS..."

Jian dan Nindi saling lirik dari jarak yang tidak terlalu jauh tepat saat mendengar susunan acara itu persis seperti yang diberitahu Winda semalam.

"Baik, acara yang pertama; kata sambutan dari kepala sekolah. Kepada pak Jamal, saya persilahkan,"

Hari pertama MPLS banyak diisi dengan sambutan dan pembacaan teknis MPLS, makanya sekarang kebanyakan siswa kelas 10 itu mulai bosan.




"Mana yang namanya Jian?" Bisik seorang gadis yang duduk di barisan paling depan pada barisan Jian,

Kebetulan di dengar oleh Mahesa, lalu anak itu menyenggol Jian yang hampir tertidur di sebelahnya itu,

"Hah? Kenapa?" Tanya Jian bingung setelah tersentak kaget,

Mahesa menunjuk gadis di depan tadi dengan dagunya, membuat Jian akhirnya ikut memandang kesana. Lantaran masih linglung, Jian kini menatap sekitar yang ternyata sudah mulai wara-wiri,

"Lah? Sambutannya udah selesai, Hes?"

Mahesa senyum paksa,"Udah men,"

"Eh, kenapa tadi?" Jian mengulang,

"Itu dicariin Bu Ketu," Kata Mahesa,

Maksudnya ketua kelompok.

Lalu pandangan Jian kembali ke perempuan dengan rambut sebahu dan poni tipis yang kini sedang menatapnya. Kemarin mereka sudah berkenalan, dan seingat Jian, nama gadis itu adalah Lu'lu,

"Jiandara kan?" Tanyanya,

Jian mengangguk,

"Tadi malem, lo ngechat di grup dan bilang buat nyiapin kardus akua 1?"

Jian mengangguk lagi,"Kenapa emangnya?"

Lu'lu menggeleng sambil tersenyum,"Bagus deh. Karena lo kasih aba-aba semalem, jadinya kita gak harus nyiapin masing-masing orang satu kardus karena ternyata name-tag yang gede itu cuma buat nama kelompok, anggotanya mah pakai name-tag kecil-kecil aja,"

Jian tersenyum bangga, hasil jerih payah mencari bocoran dari tetehnya sangat berguna untuk hari ini. Kelompok lain baru sibuk mencari-cari kardus karena mau membuat name tag, tapi kelompok dia dan kelompok satu yang duduk melingkar di sudut lapangan sudah bawa bahan dari rumah sebelum berangkat.

"Lo juga yang ngusulin buat siap-siap nyari nama kelompok dari perkakas dapur," Celetuk Saka, teman satu kelompoknya yang lain,

Senyum Jian belum pupus, ia jadi membayangkan bagaimana reaksi mereka jika tahu kalau semalam Jian habis mengorek informasi dari anggota OSIS,

"Okay, nama kelompok kan udah dirembukin semalam. Jadinya mau panci atau serbet?" Tanya Lu'lu,

"Panci aja sih. Kayaknya gak ada kelompok yang pake itu buat nama kelompok, dan gue punya ide bagus buat bikin name-tag kelompok kalo pake nama panci," Sahut Citra,

CEREBRAL PALSY ; Jisung x Ningning ✔️Where stories live. Discover now