"Kakak jadi ikut?" tanya Jane.

"Jadi, soalnya aku juga udah lapar habis olahraga," jelas Ares, keduanya tampak berjalan menuju warung bakso tersebut.

Sesampainya disana, tampak Kanaya sudah duduk anteng menikmati es teh manis sambil menunggu pesanannya.

"Tadi Naya udah pesan punya kak Jean jadi duduk aja," ajak Kanaya.

Jane kemudian duduk diikuti oleh Ares "Bapak ngapain disitu merusak pemandangan banget deh," gerutu Naya.

Plak...

Ares menyentil kening Kanaya yang berada didepannya "kalau ngomong pedas banget sih, masih marah gara gara tadi siang," ujar Ares.

Kanaya mengusap keningnya sehabis disentil oleh Ares "abisnya Bapak nyebelin,"

"Iya saya nyebelin, saya minta maaf okay?" tanya Ares, selalu begitu di setiap dirinya dan Kanaya berantam siapapun yang salah yang minta maaf duluan wajib Ares.
Jangan berharap Kanaya mau meminta maaf lebih dulu.

Kanaya mendengus"yaudah Naya maafin tapi Pak Ares traktir ya,"

Kali ini Ares yang mendengus "udah saya yang minta maaf saya juga yang traktir, ck"

Tampak Jane dan Kanaya tertawa, apalagi Jane sangat puas melihat tingkah sejoli ini.
Kemudian tampak pesanan ketiganya sampai.

"Cabe Nya dikit aja Nay," tegur Ares saat Kanaya sudah menuangkan sendok ke-3 cabe.

"Enggak enak Pak kalau enggak makan cabe," sangkal Kanaya berniat memasukan cabe keempat kedalam mangkoknya.

Namun dengan sigap Ares menarik mangkok cabe ditangan Kanaya membuat Kanaya kesal.

"Kamu sakit perut nanti, seringnya juga gitu abis makan cabe nanti masuk rumah sakit lagi," jelas Ares menyinggung soal kejadian sebulan yang lalu karena keras kepala Kanaya yang memakan bakso dengan kuah yang dicampur cabe yang banyak besoknya dirinya dilarikan kerumah sakit.

Kanaya mencebik tak ayal kemudian mulai menikmati baksonya, begitu juga dengan Jean dan Ares.














______000_______
















Pagi ini weekend, Kanaya libur dan berniat hibernasi di kamarnya. Namun sepertinya rencananya hanya menjadi angan karena suara berisik Jane memaksa Kanaya keluar dari mimpinya.

"Kenapa sih Kak Jane," gerutu Kanaya dengan suara masih serak khas baru bangun tidur.

Jane yang sudah tampak memakai baju untuk olahraga tampak menarik lagi selimut yang baru saja dipakai Kanaya untuk kembali tidur.

"Bangun lo! ayok olahraga semalam yang bilang mau joging bukannya elo!" omel Jane.

"Naya berubah pikiran, mata Naya enggak bisa terbuka. Kak Jane aja yang joging," seloroh Kanaya yang masih setengah tersadar dari tidurnya.

Jane berdecak kesal, padahal semalam Kanaya yang mencetuskan ide joging bersama bahkan menerornya agar cepat bangun besok tapi lihatlah kenyataannya malah dirinya yang masih tidur.

"Enak aja, bangun lo Nay! gue hitung sampai tiga kalau belum siap siap gue siram pakai air," ancam Jane tidak mendapatkan respons dari Kanaya.

"Oke, Satu ... Dua ... gue enggak main main ya Nay. Jangan nangis kalau gue siram pakai air tig ... A," sebelum Jane menyelesaikan hitungannya tampak Kanaya turun dari ranjang dan masuk kedalam kamar mandi.

Jane tersenyum puas "jangan lama Nay, gue tunggu dimeja makan,"

"Iya bawel!" seru Kanaya dengan nada jengkel yang hanya ditanggapi kekehan oleh Jane.














"Kok Bapak di sini!" Kanaya tampak tidak suka melihat Ares yang baru saja keluar dari rumahnya hendak joging.

Ares mendelik "ya ini rumah saya,"

Kanaya mencebik "maksudnya kenapa niru niru joging kayak kita," protes Kanaya.

Jane mendesah ayolah, sudah pernah Jane katakan bahwa dua orang yang saat ini bersamanya itu jelmaan kucing dan tikus tiada hari tanpa berantam.

"Suka suka saya dong, ini weekend seringnya saya joging kok," sangkal Ares.

Kanaya memicingkan matanya menatap Ares meneliti, "udah deh, kalau joging tinggal joging ribet amat pake berantam segala," lerai Jane.

Kanaya mendelik tidak suka kemudian berlari mendahului Jane dan Ares. Namun pada dasarnya Kanaya yang jarang olahraga baru beberapa menit berlari sudah tampak tersengal sengal.

"Lemah banget kamu," ejek Ares saat sudah berada didepan Kanaya yang berhenti berlari sedangkan Jane sepertinya memilih berolahraga sendiri tidak ingin menjadi penonton perdebatan kesekian antara Kanaya dan Ares.

"Berisik banget deh Pak," ujar Kanaya kesal.

"Ye kan emang fakta kamu tuh lemah," sepertinya Ares tidak akan melewatkan kesempatan apapun untuk mengejek gadis yang hampir 4 tahun lebih muda darinya itu.

Kanaya yang kesal tanpa permisi menginjak sepatu Ares hingga membuatnya meringis.

"Lemahan Bapak lah, masa diinjak cewek kesakitan blwee.." ejek Kanaya menjulurkan lidahnya lalu berlari meninggalkan Ares.

Ares mendengus kemudian menyusul Kanaya, "kamu gunain kekerasan mulu, mau saya laporin!"

"Laporin aja, nanti Naya ngadu sama Bunda biar Pak Ares dikeluarin dari KK,"

skatmat.

Percayalah perkataan Kanaya bukan omong kosong karena pada dasarnya Bundanya itu lebih sayang sama gadis berisik disebelahnya ini dari pada putra kandungnya sendiri.

"Iya iya, saya minta maaf jangan aduin Bunda," ujar Ares mengibarkan bendera putih untuk menyerah karena akan selalu begitu setiap keduanya berdebat Ares yang akan selalu meminta maaf.

"Karena Naya cantik baik dan tidak sombong Naya maafin Pak Ares ," balas Kanaya tersenyum manis namun percayalah dimata Ares itu senyuman menyebalkan.

















Okay semuanya, terimakasih udah baca ini story dan vote serta coment maaf banget karena baru bisa update setelah berabad-abad hehehehe.

Pokoknya stay terus ya gaes y:)

Oh iya boleh banget kalau mau ngobrol bareng aku, silahkan masuk ke grup WhatsApp khusus cerita aku yang linknya ada diberanda akun aku, mau mutualan Instagram juga boleh @destarini_lase01
Boleh banget ya.

Jangan lupa follow akun author biar enggak ketinggalan upadate cerita cerita author:)

Bye bye

Makasih

Sampai Jumpa di part selanjutnya👋


Sarangeo Pak Dosen (On Going)Where stories live. Discover now