SPD 5

61 8 1
                                    

"kadang nyaman membuat kita tidak tahu tentang perasaan kita yang sebenarnya"
















"Udah baikkan sayang?" pertanyaan dari Widya saat Kanaya sudah duduk dimeja makan, disana juga ada Ares yang sudah rapi dengan pakaian kemeja seperti biasa untuk pergi ke kampus.

"Semalam sakit banget Bunda, tapi sekarang udah baikkan kok. makasih ya Pak Ares semalam jagain Kanaya," jawab Kanaya tersenyum manis.

"Hm," Ares menjawab dengan deheman.

"Habis sarapan, Naya sama Ares jemput Momy sama Dady ya," ujar Widya.

"Emangnya Momy sama Dady udah mau balik?" tanya Kanaya terkejut.

"Udah, makanya kamu jangan kebo dari tadi dibangunin," ujar Ares mengejek.

Kanaya mendengus dan menjulurkan lidahnya "dari pada Pak Ares pakai dasi aja enggak bener bener," balas Kanaya melirik lilitan dasi pada leher Ares yang tampak tak rapi.

Ares melotot membuat Kanaya tertawa kemenangan, sedangkan Ares menjeda sarapannya dan merapikan kembali dasinya. Memang hal kecil seperti itu tidak mahir dilakukan oleh seorang Ares.

Widya hanya geleng-geleng kepala dengan tingkah keduanya yang kadang akur kadang berantam seperti saat ini.

"Sudah sudah, cepat selesai sarapan kalian. Takutnya nanti Momy sama Dady Naya keburu nyampai loh," peringatan Widya membuat Kanaya dengan cepat menghabiskan sarapannya diikuti oleh Ares.















________000__________
















Kanaya tampak menatap bandara yang ramai menunggu kedua orangtuanya ditemani Ares disebelahnya.

"Pak Ares, Momy sama Dady lama banget ya. Kanaya capek nunggunya," keluh Kanaya.

"Lemah kamu, masa baru nunggu 2 menit udah capek," ejek Ares membuat Naya melotot, namun tak ayal Ares mengajak Kanaya duduk di tempat tersedia di bandara.

"Tunggu disini, saya mau beli minum dulu buat kamu," ujar Ares yang dijawab anggukan oleh Kanaya.

Tak sampai 5 menit, Ares membawa satu bungkus berisi 2 botol air mineral dan beberapa Snack.
Lalu menyodorkannya pada Kanaya yang tentu saja Kanaya menerimanya dengan penuh semangat dan bahagia.

"Makasih loh Pak," ucap Kanaya setelahnya tenggelam dalam makanan yang dibawa Ares tanpa perlu repot-repot menunggu jawaban Ares.

Ares hanya menggeleng gemas kemudian menatap arlojinya , sekitar kurang 20 menit lagi mungkin kedua orang tua Kanaya sampai.







_______000_______












"Momy! Dady!" seruan semangat Kanaya menyambut kedua orangtuanya yang baru saja turun dari pesawat dengan membawa koper.

Langsung saja Kanaya memeluk kedua orangtuanya itu yang memang kadang selalu keluar negeri untuk urusan perusahaan.

Begitu juga dengan Ares yang menyalim sepasang suami istri paruh baya itu yang sudah dirinya anggap sebagai orang tuanya sendiri mengingat Ares hanya punya Bundanya karena sang ayahanda tercinta sudah berpulang 10 tahun lalu.

Sarangeo Pak Dosen (On Going)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ