5 Oktober 2023—14:30
"Aku pulang!" kataku dengan riang sambil memasuki rumah.
Namun, ada yang sedikit janggal, mengapa rumah begitu gelap seperti tidak ada orang? Padahal, mobil masih terparkir di luar. Apakah Bu Erin sedang tidur? Mengapa firasatku buruk?
Kucoba menyalakan lampu dan tiba-tiba sesuatu menghantam kepalaku dari belakang.
BUAK!!!
Aku pun terjatuh dan tak tersadarkan diri seketika.
5 Oktober 2023—19:25
Aku perlahan mengumpulkan kesadaran. Kepalaku sakit sekali dan pusing rasanya, mungkin karena selain pendarahan di belakang kepala, sepertinya aku juga dibius.
Kuamati sekitar, aku saat ini berada... di dalam kamar tidurku!? Kedua tangan dan kakiku terikat kuat pada sebuah kursi.
Saat aku masih berusaha memahami apa yang terjadi, pandanganku tertuju pada pemandangan yang sangat mengerikan. Aku tidak bisa mempercayai apa yang kulihat, aku berharap ini hanyalah sebuah mimpi buruk belaka: tampak potongan kepala Bu Erin di hadapanku!!
Aku spontan teriak, tapi nggak bisa! Ternyata mulutku juga sedang dilakban! Air mata langsung membanjiri wajahku.
"Sudah bangun kau, jalang?" tampak lah Papa, sedang memegang gergaji berlumuran darah. "Kau pikir bisa menahan Papa di penjara? Sudah kubilang Papa akan membunuhmu, kan?"
Segera kulihat pemandangan mengerikan itu secara utuh. Aku melihat potongan demi potongan lain tubuh Bu Erin berserakan di mana-mana. Dari tangan, kaki, juga bagian tubuh lainnya.
"Oh, makin tinggi dan cantik ya anakku tercinta!" ujar si biadab itu sambil menghampiriku.
Kemudian, mimpi buruk yang sangat mengerikan terjadi. Pria biadab itu memperkosaku dalam keadaan terikat, di depan potongan-potongan tubuh Bu Erin.
Lakban di wajahku juga tidak dilepas, tentunya supaya aku tidak bisa berteriak. Namun, aku terus berusaha berteriak sebisanya. Papa sangat emosi tiap kali aku meronta-ronta, berulang kali dia menghajarku dengan sangat ganas.
Parahnya lagi, dia mengambil potongan jari tangan Bu Erin, membuka lakban di mulutku, memasukkan daging tersebut ke dalamnya, lalu kembali menyegel bibirku dengan lakban.
Kini, potongan jari itu berada dalam mulutku, rasa darah dan pahit mencemari lidahku. Lalu, selama hampir sejam, pria biadab ini menikmati tubuhku. Aku hanya bisa pasrah dan menangis.
Hingga tiba-tiba, datanglah polisi yang entah bagaimana berhasil mengetahui peristiwa ini dan mencoba menghentikan Papa. Namun, Papa terus mencoba melawan dan menyerang para polisi hingga mereka terpaksa menembaknya...
DOR!
DOR!
DOR!
Papa tewas seketika, persis di depan mataku.
⧗⧗⧗
Malam itu, aku dilarikan ke rumah sakit. Kurasa, nalarku belum mampu mencerna seluruh rangkaian insiden mengerikan malam ini: hari di mana aku diperkosa, juga kehilangan ayah kandung beserta ibu angkatku sekaligus. Aku seperti tidak punya harapan hidup lagi.
Besoknya, Tovah dan Larbey menjengukku. Aku belum sanggup menceritakan apapun, aku hanya bisa memeluk mereka sambil menangis sepuasnya. Aku hanya bisa berharap, aku tidak akan pernah kehilangan mereka. Saat ini, hanya tinggal mereka lah harapan hidupku, dan juga Higo.
YOU ARE READING
TIME TRAP (END)
Mystery / ThrillerBanyak sekali kejahatan yang pernah Kron lakukan di hidupnya: berselingkuh, berkhianat, bahkan membunuh orang. Namun segala dosa tersebut dapat dihapuskan dengan mudah, kenapa? Karena Kron bisa mengulang waktu, sesuka hatinya! Inilah kisah Kron Lext...
