9. Selanjutnya?

4 2 0
                                    

•[VR Game]•

Ni-ki membuka matanya dengan perlahan, bernafas sedikit lega saat mendapati bahwa ia kini berada di dalam studio game, mereka berhasil kembali.

Dengan segera Ni-ki membuka peralatan VR yang ia pakai, ia dapat melihat Hyonhee pun baru melepaskannya. Tatapannya keduanya langsung tertuju ke belakang, tempat dimana Heeseung berada.

Keduanya tersenyum lebar saat melihat Heeseung yang tampak tertidur lelap, dengan wajah yang kembali segar seperti sedia kala tidak pucat seperti sebelumnya, dan tampak Heeseung yang terlihat baik baik saja.

"Kita berhasil" Girang Hyonhee senang, membuat Ni-ki ikut senang, namun sayangnya ini baru awal.

"Heeseung kita tinggal disini aja?" Tanya Hyonhee yang di angguki oleh Ni-ki, studio ini tempat satu satunya yang aman dan tidak menimbulkan rasa curiga orang orang jika Heeseung tetap didalam studio.

"Sekarang ayo ke ruangan Jungwon sama Sunoo Hyung" Usul Ni-ki membuat Hyonhee sedikit terdiam, langsung sekarang?

"Gapapa yuk.." Lanjut Ni-ki menggenggam tangan Hyonhee berpindah dari studio ke studio tempat Jungwon dan Sunoo berada.

Saat mereka masuk, mereka dapat melihat Jungwon dan Sunoo yang lagi lagi tampak sedang fokus bermain, keduanya telah mencapai level yang cukup tinggi ternyata.

Crats!!

| You Die |

Brugh!

"Jungwon Hyung!" Panik Ni-ki saat Jungwon yang tiba tiba terjatuh diikuti dengan tampilan dilayar bahwa Jungwon baru saja dibunuh oleh salah satu hantu pria yang tampak membawa senjata tajam.

Hyonhee memundurkan langkahnya perlahan karena takut, ia benar benar takut sekarang.

"Hyo ayo" Usul Ni-ki mengambil perlengkapan VR yang Jungwon kenakan, dapat dilihat Jungwon yang tampak tak sadar dengan wajah yang cukup pucat, tapi tidak sepucat Heeseung tadi.

Tampak Ni-ki mulai memakai perlengkapan VR itu, berbeda dengan Hyonhee yang masih berdiam diri, ia dapat melihat Ni-ki yang sudah mulai masuk didalam game dan mulai melakukan aksinya.

Dengan tangan yang gemetar dan perlahan Hyonhee berjalan keluar studio, namun langkahnya terhenti saat dirinya bersitatap dengan pemuda yang selama ini ia rindukan, Jay.

Tampak pemuda itu sangat acuh berjalan pergi tanpa memperdulikan keberadaan nya, Hyonhee terdiam sejenak hingga ia akhirnya masuk kembali kedalam studio dan mulai mengambil alih permainan Sunoo, ia melakukan ini untuk membebaskan kekasih nya.

Loading...

Berbeda dengan Hyonhee yang baru memulai permainan, berbeda dengan Ni-ki yang tampak sudah berjalan cukup jauh.

Kini Ni-ki sedang berada di sebuah ruangan dengan sarang laba laba dimana mana, mengacak lemari mencari barang barang untuk memenuhi misi nya.

Nafas nya tiba tiba terhenti sesaat, dikala mendengar sebuah langkah kaki. Dengan kepanikan yang melanda Ni-ki melihat sekitar mencari tempat persembunyian beruntung ia menemukan sebuah lemari besi besar.

Dengan terburu-buru Ni-ki segera masuk ke dalam lemari dan bersembunyi didalamnya, menahan nafas dengan jantung yang berdetak kencang.

Kedua netra nya menutup rapat saat mendengar suara pintu yang terbuka, belum lagi dengan suara suara beberapa lemari dan laci yang dibuka satu persatu membuat Ni-ki semakin menegang.

Nafas Ni-ki semakin tercekat disaat ia dapat melihat knop lemari di depannya yang tampak bergerak hendak terbuka.

"KYA!!!"

Bukan, itu bukan Ni-ki. Tetapi Ni-ki dapat mendengar bahwa itu adalah suara seorang wanita.

Entah harus bersyukur atau tidak, seperti nya hantu pria itu lebih tertarik mendatangi ke tempat suara itu berasal hingga meninggalkan lemari tempat Ni-ki bersembunyi.

Akhirnya Ni-ki dapat bernafas lega dan keluar dari dalam lemari itu secara berhati hati, dan kembali mencari beberapa barang yang dia butuhkan.

Ni-ki tampak memeriksa keadaan saat ia keluar dari ruangan itu, dengan hati hati berjalan pergi kearah lain, ia harus berterimakasih kepada wanita yang berteriak tadi karena telah menyelamatkan, tunggu? Wanita?

"Hyo?" Panik Ni-ki ketika menyadarinya, ia segera mempercepat langkah nya berjalan tak tentu arah berharap bisa menemukan Hyonhee. Namun sayangnya gedung ini layaknya lorong labirin tanpa ujung, sedari tadi ia memutar setiap lorong terasa sama saja bagaimana ia bisa menemukan Hyonhee dalam keadaan seperti ini.

"Aduh gimana dong Hyo" Panik Ni-ki ketika ternyata ia kembali ke tempat tadi, padahal rasanya ia sudah berbelok kearah lain tadi.

Hendak melanjutkan pencarian nya, langkah nya terhenti saat melihat pintu terbuka dengan sebuah peti yang mencurigakan, Ni-ki mengedarkan pandangannya dan berjalan masuk ke dalam ruangan itu memberanikan diri membuka peti itu.

Matanya membulat senang saat mendapatkan sebuah kunci, kunci untuk menuju keluar. Tentu Ni-ki merasa senang, tapi disisi lain bagaimana dengan Hyonhee?

Ni-ki dengan segera mengantongi kunci itu dengan hati hati, berjalan keluar ruangan berniat mencari Hyonhee namun yang aneh kini dia sudah berada disebuah pintu kaca dengan gembok, terdapat layar Hologram tepat di samping pintu itu, diiringi dengan kunci yang berada di saku nya menyala.

Buka gembok ini menggunakan kunci untuk keluar

"Gak, gak, gw harus cari Hyo" Tekad Ni-ki berbalik arah, kembali berjalan menyusuri jalannya tadi untuk mencari Hyonhee.

"What?" Lagi lagi Ni-ki dibuat kebingungan ketika kini ia berada di depan pintu keluar lagi, padahal tadi dia berjalan cukup jauh ke belakang namun ia kembali kesana.

Dengan rasa penasaran ia kembali berjalan ke belakang, namun lagi lagi ia berakhir berada di depan pintu keluar. Mungkin saja ini adalah pengaturan permainan, dimana jika ia sudah menemukan kunci nya ia tidak bisa kembali ke tempat awal.

Begitupun sebaliknya, jika ia belum menemukan kunci nya gedung tersebut akan seperti sebuah labirin tanpa ujung. Ia tidak akan bisa menemukan pintu keluarnya.

Ni-ki semakin dibuat bimbang, kenapa ia bisa berpisah dengan Hyonhee, maka ini lah yang terjadi. Dengan segala kebingungan ia memutuskan untuk mendudukkan diri dilantai berusaha menunggu Hyonhee di pintu keluar.

Ni-ki seketika menegang saat mendengar sebuah langkah mendekat, langkah yang ia dengar tadi, hati nya semakin bimbang apa yang harus ia lakukan.

Tubuhnya semakin menegang saat netra nya bersitatap dengan netra pria mengerikan di depannya, tatapan mengerikan, haus darah, dan juga penuh dendam, pria itu mulai berjalan menuju Ni-ki dengan pisau yang mengacung tinggi hendak melemparkan nya kepada Ni-ki.

Dengan langkah nya yang terburu-buru, dan juga jantung yang berdebar kencang. Ni-ki segera mengambil kunci yang berada disaku nya dengan tangan gemetar, secara tergesa gesa berusaha membuka gembok di hadapannya, berburu waktu dengan langkah di belakang nya yang semakin cepat melaju ke arah nya.

"Akh!!"

•[VR Game]•

VR GameWhere stories live. Discover now