Bab 6 : Hubungan Baru

50 13 18
                                    

Hai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai... Maaf  banget-banget karena cerita ini slow update yaaaa.. 

Makasi yang udah pada sabar nunggu... Ku kasih panjang yaaa, 3800an kata.

Voment yang ramai biar aku tahu kalau cerita ini ditungguin, jadi makin semangat deh nulisnya hehe.. 

☀️❄️

Sudah dua minggu ini Arnav dengan intens menghubungi Sola melalui pesan singkat. Di kampus pun ketika mereka tak sengaja bertemu, berpapasan atau pada saat sesi latihan futsal bersama antar grup futsal putri dan putra, lelaki itu tak segan untuk menyapanya dan mengajaknya berbincang tanpa memperdulikan sorakan teman-teman mereka yang terdengar menggoda keduanya.

Ketika Sola baru saja selesai latihan futsal di rabu sore, Arnav mengirimkan pesan, mengajaknya untuk makan malam bersama. Jari jemari Sola melepaskan tali sepatunya dengan gerak cepat, ia akan mandi terlebih dahulu sebelum bertemu dengan Arnav. Tidak mungkin kan ia bertemu dengan lelaki itu dengan tubuh yang bau keringat?.

Secara tiba-tiba dua buah lengan melingkar di lehernya dari arah belakang, lalu beban berat bertumpu pada punggungnya, "Babykuuuuu!!." Suara melengking Sierra memekakan telinga Sola.

"Si!. Anjrit! Telinga gw langsung berdenging denger suara lo!. Ngga usah teriak-teriak bisa ngga?!." Semprotnya galak. Sierra Mia Halim, satu-satunya sahabat perempuan Sola sejak duduk di bangku SMA. Perempuan itu memiliki tubuh ramping, kulit putih pucat, rambut coklat terang dengan bibir penuh dan mata bulat yang cantik layaknya boneka hidup!. Kepribadian Sola dan Sierra bisa dibilang berbanding terbalik!. Sola itu tomboy, sedang Sierra feminim sekali. Namun perbedaan itu lah yang membuat persahabatan mereka terasa saling melengkapi.

"Uuu.. Galaknya sayangku.. Mau kemana sih? kok buru-buru banget?" ucapnya sambil tetap menemplok di punggung Sola.

"Si! Lepasin ah!. Lo ngga risih apa gw keringetan gini?." Sola berusaha melepaskan kaitan lengan Sierra di lehernya. Ia saja risih dengan tubuhnya yang lengket setelah banjir keringat.

Sierra tertawa pelan, "Bentar lagi gw juga keringetan. Lo mau kemana sih?!." Tanya perempuan itu seraya berjongkok di samping Sola dengan seragam cheerleader yang dikenakannya. Setelah jadwal latihan futsal, area sporthall akan digunakan untuk latihan UKM Cheerleaders, Sierra merupakan anggota UKM yang penuh dengan perempuan-perempuan cantik-cantik itu.

Sola melepaskan deker yang melindungi tulang keringnya dari balik kaos kaki, "Mau makan malem sama Arnav. Buru-buru nih!, dia udah nungguin di parkiran."

Sierra mengatup bibirnya, dengan pandangan menyelidik, "La.. Lo serius mau sama Arnav?"

Sola menoleh sekilas, "Kenapa emangnya?" Tanyanya sembari membereskan perlengkapan futsalnya ke dalam tas.

"Dia kan.. Playboy La.."

"Playboy-nya gara-gara dia bosenan kan?. Bukan yang selingkuh sana sini. Dia kalau udah bosen, milih putus, terus cari lagi." Jelas Sola yang memang sudah mengetahui gosip tersebut dari teman-teman futsalnya. Sejak ia dan Arnav terlihat beberapa kali bertegur sapa, teman-teman tim futsal putri langsung berubah profesi menjadi ibu-ibu tukang gosip!. Menyerbunya dengan berbagai cerita mengenai Arnav yang beredar di seputaran kampus.

Winter in Sola's HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang