15. Danindra to the rescue

Mulai dari awal
                                    

Zizi menerima walau hati nya meragu tapi di satu sisi ia sangat penasaran berkah apa yang mereka berikan. Sebelum membuka berkasa nya Zizi justru kembali meminta mertua nya agar duduk kembali di sofa begitu pun dengan dirinya yang kembali terduduk si sofa panjang.

"Buka aja" ucap Sanya yang kini duduk disamping Zizi.

Perlahan Zizi membuka map berwarna biru itu dengan rasa ketakutan, ia takut kalau ternyata itu adalah surat cerai yang mereka berikan. Sebenarnya Zizi memang ingin menceraikan Gavin seperti ucapan nya pada sahabat-sahabat suami nya tempo hari tapi dihati kecil wanita itu masih sangat tersimpan rasa cinta yang besar pada suaminya. Tak ayal saat ini Zizi masih membutuhkan waktu setidaknya untuk sedikit menghilangkan rasa cinta itu terhadap Gavin, agar saat waktu nya tiba ia mengajukan perceraian hati nya tidak akan merasakan sakit yang dalam.

Zizi merasakan kaki nya lemas dan  mata nya pun terbelalak kaget saat di tangan nya ada sebuah akta kelahiran anaknya yang resmi dari dinas pecatatan sipil tertanggal 12 maret 2020 akta itu dibuat. Itu artinya sudah dari tiga tahun lalu akta itu dibuat. Air mata Zizi tanpa terasa menggenang dari pelupuk matanya, inilah yang selama ini ia inginkan. Ia ingin putranya mendapatkan hak yang sama seperti anak-anak lain nya di bumi ini, tercatat kelahiran nya dan si akui oleh negara.

Gavriel Pratama nama yang ia berikan untuk putranya sangat mirip dengan nama suami nya, ia dedikasikan nama itu untuk sang suami karna rasa cinta nya yang besar terhadap Gavin agar suatu saat suami nya bisa membalaskan rasa cinta itu kepada putra mereka. Putra yang selalu terabaikan, dan begitu malang nasib nya, memiliki ayah yang kaya raya tidak serta merta Gavriel seberuntung itu.

Jangan kan membeli mainan bahkan untuk sekedar membeli baju baru pun Gavriel sangat jarang, mengingat keuangan Gavin sangat di atur oleh Sanya. Jadi aliran dana yang dikeluarkan Gavin sangat dipantau oleh wanita parubaya itu. Jadi agar bisa mengelabuhi Sanya terkadang Gavin mengambil uang yang nominalnya besar di bank lalu ia berikan pada Zizi sebagai nafkah nya. Tapi itu terhitung sangat jarang. Karna lagi-lagi uang itu bisa kapan saja di ambil paksa oleh Sanya, dan tentunya Gavin yang terlihat tega mengambil uang itu lagi dari istrinya secara paksa. Padahal Sanya lah yang jahat.

Sanya menunduk tak kuasa menahan tangis nya yang kian menyesakkan dada, terlalu banyak dosa yang ia lakukan pada menantu nya itu sehingga hanya sebuah akta pun berhasil membuat Zizi tersenyum hingga terharu. "Itu Gavin yang buat diawal pandemi kemarin. Tapi keburu ketahuan sama kami, jadi berkas itu kami ambil, termasuk surat nikah kalian, bahkan ada kartu keluarga kalian juga kita ambil. Kami minta maaf atas sikap jahat kami. Saya atas nama keluarga Gavin memohon maaf dengan sangat, saya yakin pasti sikap Gavin terlihat menyakiti hati kamu, apalagi momen-momen penting anak kalian yang juga cucu kami harus tanpa adanya Gavin di tengah-tengah kalian. Itu bukan salah Gavin. Ini adalah murni kesalahan kami yang menahan Gavin di rumah bahkan mengancam membunuh kamu dan anak kamu kalau Gavin tetap pergi. Maafkan kami, nak." Ucap Pandji dengan tertunduk.

Zizi diam, bibir nya benar-benar bergetar karna tangis yang susah ia tahan. Hatinya sesak sekali, kenapa nasib pernikahan nya seperti ini? Tidak bisa kah normal seperti orang kebanyakan? Kenapa mertua nya sejahat itu pada dirinya? Memang apa salah nya?

Lalu Jonathan kakak tertua Gavin memberikan sebuah kotak beludru dari jas nya.  "Ini"

Zizi menatap kotak itu dan Jonathan bergantian, masih ragu ia ambil atau tidak. Tapi Jonathan tetap meyakinkan Zizi untuk mengambil beludru itu. "Ambil, ini punya kamu"

Dengan tangan bergetar Zizi mengambil kotak itu perlahan. "Sebenarnya itu cincin yang sudah di siapin Gavin buat nikahin kamu enam tahun lalu. Tapi di ambil sama Mama. Maafin kami juga sebagai abang-abang nya Gavin yang gak ada bantu sama sekali, kita malah nyaksiin dan sibuk sama hidup kita masing-masing. Maafin kami juga dulu kalian nikah tanpa ada cincin nikah. Padahal Gavin waktu itu mau minjem uang sama kita buat beli cincin nikah lagi tapi kita cuekin karna kita takut nasib nya sama kaya Gavin. Kami minta maaf atas keegoisan kami."

Pengabdi Istri (The Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang