MN 23

4K 357 177
                                    

Hai!!!

Apa kabar? Apa kalian masih ingat dengan cerita ini?

Yang lupa alur boleh baca part sebelumnya 😆

⚠️ WAJIB VOTE & KOMENTAR⚠️

*note : yang masih jadi siders mending out aja deh dari cerita gue. lo biar apa jadi siders begitu? karena cerita gue gak menarik? gak menarik tapi masih dibaca sampe part ini. lawak lo cok! sana minggat, gue cuma sudi menghargai orang-orang yang bisa menghargai tulisan gue.

Dan untuk kalian yang selalu nunggu cerita ini update, TERIMA KASIH banyak. Kalian the best karena udah VOTE & KOMENTAR. LOP YU SATU BUMI 🤟💗

oke langsung kita war aja.

••• Happy Reading •••

••• Happy Reading •••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Genta menatap lembar jawaban hasil setiap ulangan yang kini telah ternodai oleh debu bekas bakaran. Genta meremas kuat sisa bakaran yang di dalamnya masih tersisa coretan hasil nilainya yang naik belakangan ini.

Ya, Mama-Nya lah yang membakar setiap lembar jawaban hasil ulangan yang selama ini Genta simpan rapi untuk dijadikan kenang-kenangan.

Genta tak menangis. Tapi ia begitu kecewa pada Mamanya. Kenapa setega itu membakar hasil ulangannya? Padahal itu adalah motivasi Genta untuk terus melangkah dan memperbaiki nilainya.

Genta membawa semua bekas bakaran kertas itu. Ia menghampiri orang tuanya yang sedang berada di ruang keluarga sedang menonton televisi.

"Kalian kenapa tega sama Genta?" tanya Genta pelan dan tenang.

Kedua orang tuanya menoleh dan mendapati Genta sedang berdiri dengan tangan membawa bekas bakaran kertas.

MANTAN NERD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang