MN 5

10.9K 650 19
                                    

Heppy Reading<3

***

"Siapa yang bisa menjawab soal ini? Yang bisa akan saya beri point tambahan" Bu Ellis selaku guru fisika memberikan soal yang tadi ia terangkan contohnya.

Belum ada yang menjawab.

Ayara terus memikirkan, sebenarnya ia tahu. Namun ia kurang yakin dengan jawaban yang bu Ellis berikan.

"Di kelas ini, tidak ada satupun yang bisa?" Tanya bu Ellis lagi.

Ayara menarik nafasnya pelan dan mencoba rilex "Saya, bu!" Ujar Ayara sambil mengangkat tangannya.

Bu Ellis mengangguk "Silahkan, Ayara".

Ayara bangkit dari duduknya. Melangkahkan kakinya ke depan di mana tempat adanya papan tulis.

Saat ingin sampai depan, Ayara terjatuh akibat ada yang menengkas kakinya.

" Awsss" Tangan Ayara terkena meja di sebelahnya.

"Kalo jalan pake mata, tolol!" Ujar Sisil, orang yang menengkas Ayara.

"Sisil. Jagan bicara, kamu!" Bu Ellis menegur Sisil "Sesama teman jangan usil".

"Ya elah si ibu. Saya cuman bercanda aja ko, bu" Jawab Sisil tanpa rasa bersalah. "Lagian si Freak nya aja yang tolol. Jalan ko matanya ga di pake" Lanjutnya sambil mentap Ayara remeh.

Bu Ellis hanya menghembuskan nafasnya kasar "Sudah, Ayara cepat kamu bisa jawab soal ini?" Tanya bu Ellis memastikan.

"Saya akan berusaha, Bu" Ujar Ayara meyakinkan bu Ellis.

Ayara mulai mengerjakan soal di papan tulis. Aga sedikit kesusahan, namun semuanya bisa ia atasi.

"Sudah, bu" Ujar Ayara.

Bu Ellis melihat jawaban yang Ayara kerjakan di papan tulis. Ia menganggukan kepalanya "Bagus. Jawabannya benar semua".

" Coba beri tepuk tangan untuk Ayara" Lanjut bu Ellis memerintah pada teman Ayara di kelas.

Tak ada yang merespon bu Ellis. Hening.

Mereka mana mau memberi penghargaan pada Ayara, sedangkan mereka sangat membenci gadis itu. Entah apa alasannya.

Ayara merasa sedih saat tak ada yang menganggap dirinya satupun di kelas ini, terkecuali bu Ellis "Baik bu, saya permisi balik ke tempat" Ujar Ayara sopan.

"Silahkan Ayara. Dan selamat, saya bangga mempunyai murid pintar seperti, kamu" Kata bu Ellis yang secara langsung memberi penghargaan pada Ayara.

"Pinter doang. Tapi jelek, buat apa?" Celetuk salah satu murid laki-laki di kelas.

"Hahaha udah jelek. Ga punya temen" Ujar murid laki-laki lainnya.

Ayara hanya menunduk menahan air mata yang hendak keluar.

"Hilih sok banget Lo, nerd!" Ujar Sisil yang mengetahui Ayara hendak menangis.

"Kasian deh Lo. Udah jelek, gapunya temen. Cuman modal otak doang hahaha".

Warga kelas semakin ricuh dan Ayara semakin merasa di pojokan.

" Sudah! Cukup! Kalian ini apa-apaan? Kalian tidak boleh berkata seperti itu pada teman kalian!" Bu Ellis menggelengkan kepalanya saat melihat tingkah laku anak muridnya yang terbilang kekanak-kanakan.

"Najis banget bu punya temen kaya si nerd! Hahaha" Celetuk anak kelas lagi.

"Huuuuu dasar nerd! Jelek!"

MANTAN NERD Where stories live. Discover now