01. Pendatang Baru

15 8 8
                                    

❤️Selamat datang di cerita Mahesena and Friends❤️
Jangan lupa follow, klik bintang, dan komen!! Terimakasih.

❤️Selamat datang di cerita Mahesena and Friends❤️Jangan lupa follow, klik bintang, dan komen!! Terimakasih

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

~☘️☘️☘️~

Hari yang cerah... Tapi tidak berlaku di kediaman keluarga Adhitya. Seperti biasa, pagi-pagi sudah terdengar suara teriakan yang sangat merdu bak suara burung-burung yang indah. Saking indahnya suara dari teriakan seorang laki-laki remaja itu pun berhasil membangunkan seseorang yang tengah bermimpi indah.

"WOI... MAHESA NGARET LO YA?! BANGUN KAGAK, ATAU GUA BUANG TUH NOVEL-NOVEL KESAYANGAN LO!!" Teriak seorang laki-laki yang berpakaian seragam sekolah SMA. Siapa lagi jika bukan dan tak lain adalah Maheswara. Maheswara Adhitya Putra, seorang adik yang sangat baik terhadap kakaknya, Maheswara juga seorang pelukis.

Tak kunjung mendengar suara dan respon dari kakaknya, Maheswara kembali mengetuk pintu kamarnya dengan cukup keras. Jika pintu itu roboh, jangan lupa salahkan Maheswara.

"MAHESA! BANGUN... MANDI, PAKEK BAJU, KELUAR KAMAR, SARAPAN, BERANGKAT KE KAMPUS!!" Teriak Maheswara.

Sedangkan di dalam kamar, seorang laki-laki yang semulanya tertidur kini terbangun karena mendengar suara teriakan dari adik kesayangannya... Tapi, dia masih sangat meragukan bahwa Maheswara benar-benar adiknya. Mahesa. Mahesa Adhitya Putra, seorang kakak yang sangat baik terhadap adiknya, ia juga seorang penulis novel dan anak sastra.

"Iya-iya... Udah bangun nih gue!" Ucap Mahesa sedikit berteriak.

Brak

Pintu kamar terbuka menampilkan sosok Maheswara dengan sorot mata tajamnya. Lalu ia berjalan menghampiri sang kakak dan dengan cekatan ia menarik tangan sang Kakak, saat Mahes akan kembali berbaring di kasurnya.

"Heh! Enak aja mau tidur lagi. Udah sana mandi anjir, di kira kagak capek apa gue tiap hari bangunin lo terus hah? Udah besar masih aja tidur-tiduran kek bayi," gerutu Maheswara kesal.

"Yaudah sih, kagak usah bangunin gue segala. Gue juga kagak nyuruh lo buat bangunin gue," ucap Mahesa yang masih berusaha untuk mengumpulkan nyawa nya.

"Lo ngomong enteng banget ye... Iya, gue sebenernya kagak mau bangunin lo, cuman Ibu Negara yang maksa gue buat bangunin lo, ngerti?!" Tekan Maheswara.

"Kagak,"

Dengan nyawa yang masih sedikit terkumpulkan, Mahesa pun beranjak dari kasur dan berjalan menuju kamar mandi. Sesaat sebelum masuk, Maheswara lebih dulu melemparinya handuk tepat mengenai wajahnya.

"Kalo jalan tuh di liat! Punya mata kagak lo? Awas ntar nabrak tembok," Maheswara geram melihat tingkah sang kakak yang seperti anak kecil.

"Bacot aja lo nyet, jadi bocah!"

"Di kasih tau malah nggak mau mengerti... Emang dasarnya lo tuh ya bukan Abang gue," cibir nya.

Mahesa lalu berbalik dan menatap adiknya itu sinis. "Eh? Apa-apa? Lo bilang apa tadi? Nggak salah denger kan gue? Heh, asal lo tau ya... Harusnya gue yang ngomong kek gitu, bukan lo. Kan gue yang lahir duluan, dasar si Anjing!" Ucap Mahesa kemudian ia pun segera masuk ke dalam kamar mandi.

KENANGAN TERINDAH || Kota BlitarWhere stories live. Discover now