Prolog

109 66 333
                                    

Kehadiranmu yang berarti. Berakhir nama indahmu menjadi Paripurna dan Amerta di setiap karya sajak-sajak sang Arutala.❞
- Mahesa Adhitya Putra -

Hadirmu yang merubah segalanya. Arunika yang indah pun telah ku lukis beserta bayangan mu.
- Sena Ayundia Saraswati -

~☘️☘️☘️~

Kota Blitar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kota Blitar. Jika kalian mengira Kota Bandung lah yang menjadi saksi cinta bisu dari kedua insan tersebut. Kalian salah, Kota Blitar lah yang menjadi saksi cinta bisu mereka yang berakhir kisah cinta mereka pun abadi di Kota tersebut.

Kota Blitar yang menjadi awal pertemuan mereka, lalu menjadi saksi bagaimana takdir dari Tuhan yang selalu saja memberikan banyak cobaan di kehidupan keduanya. Dan mereka berhasil melewati itu semua lalu keduanya bersatu atas kehendak Tuhan.

"Hadirmu yang merubah segalanya."

Hadirnya seorang lelaki di kehidupan gadis itu. Menjadi awal mulanya sang Arunika bersinar kembali setelah sekian lama menghilang.

"Nama indahmu menjadi Paripurna dan Amerta di setiap karya sajak sang Arutala."

Namanya yang begitu indah terlukis kan pada sebuah buku yang di penuhi oleh sajak buatan sang Arutala.

Keduanya memiliki kepribadian yang sama. Begitu serasi menjadi pasangan, keduanya mengabadikan pasangannya dengan cara mereka masing-masing. Menulis dan Melukis.

Penulis dan Pelukis yang di satukan oleh takdir yang telah di tentukan dan di tetapkan oleh Tuhan. Sangat beruntung keduanya menjadi sepasang kekasih yang abadi.

"Tak pernah ku bayangkan, betapa beruntungnya diriku yang telah mengenalmu."

Pertemuan yang singkat, berakhir menjadi pertemuan yang langsung membuat keduanya sama-sama mengabadikan momen tersebut. Pertemuan sesaat, tapi bermakna.

"Pertemuan yang singkat, tak pernah ku lupakan."

Penulis tentu saja akan mengabadikan momen pertemuannya dengan sang gadis yang ia temui tempo hari dengan tulisan yang ia tulis di bukunya. Begitupun sebaliknya, hanya saja gadis itu mengabadikannya dengan cara melukis.

"Akankah Tuhan mempertemukan kita kembali? Untuk yang kedua kalinya."

Jalan takdir yang diberikan oleh Tuhan tak pernah sekalipun terbayangkan oleh umatnya bukan? Lantas, akankah pertemuan kedua terjadi?

Dua insan yang memiliki nasib bertolak belakang. Tak disangka, seorang pelukis yang memiliki senyum manis nan indah itu hanyalah sebuah kebohongan belaka yang dibaliknya terdapat sebuah jiwa yang sudah benar-benar hancur. Dan itu semua karena orang-orang yang ada di lingkungannya, juga keluarganya.

"Apakah posisi ku hanyalah Fatamorgana?"

Hingga akhirnya, gadis itu memutuskan untuk mencari tempat yang dimana dapat menerima kekurangannya tersebut.

"Kau tak pernah salah untuk pergi ke tempat ini."

Lalu dengan kehendak Tuhan, seorang lelaki yang secara tiba-tiba saja datang di kehidupannya. Perlahan-lahan membuat nya mampu tersenyum tanpa paksaan apapun.

"Senyuman mu begitu indah dan menenangkan untuk dilihat. Maka aku berjanji, tak akan pernah membuat senyum indahmu itu pudar begitu saja."

Janji yang selalu ia ingat. Menambahkan kesan yang begitu romantis, walau hanya sebuah kata yang diucapkan. Akan tetapi dirinya benar-benar menempati janji yang ia buat sendiri.

"Tapi, senyum ku telah pudar karena sosok mu yang telah hilang di kehidupan ku."

Perpisahan pun menjadi akhir kebersamaan mereka. Tetapi setiap jejak langkah kebersamaan mereka tak akan pernah hilang dan pudar di Kota Blitar.

"Setiap kehidupan berakhir dengan kematian. Setiap pertemuan berakhir dengan perpisahan."

Namun, kebersamaan mereka masih berlanjut. Dan hal itu pun yang membuat seisi Kota Blitar menangis karena kehilangan dua sosok sepasang kekasih yang begitu dicintai oleh ribuan orang yang telah menyaksikan perjalanan hidup mereka dari sebuah karya pahatan keduanya.

"Aku yang menjadi saksi bisu perjalanan dari dua insan tersebut. Yang akhirnya anugerah yang diberikan oleh Tuhan itu pun terlahir ke dunia ini."

Sosok seorang adik dari Penulis yang juga menyukai seni lukis sama seperti Kakak iparnya.

"Walaupun dirimu telah pergi. Tetapi bayangan mu akan ku pastikan masih ada di sekeliling ku."

Seorang adik yang memiliki wajah yang serupa dengan Kakaknya, akan tetapi mereka bukanlah saudara kembar. Jarak diantara mereka adalah dua tahun. Dan seiring berjalannya waktu, wajah sang adik yang begitu mirip dengan Kakaknya itu pun perlahan pudar. Meski begitu, masih samar-samar rupa wajah sang Kakak yang terpahat di wajahnya.

"Sebagai saksi perjalanan cinta mereka. Maka aku akan melukis dan menuliskan perjalanan kalian berdua sedari awal hingga akhirnya bersatu dan Tuhan pun memberikan sebuah anugerah yang pastinya itu adalah anugerah yang sangat kalian nantikan di kehidupan kalian."

Semuanya telah tertulis dan terlukis kembali berkat sosok seorang adik yang begitu baik dalam memperhatikan perjalanan kisah cinta dari seorang Penulis dan Pelukis.

~☘️☘️☘️~

BERTEMU KEMBALI DENGAN KAMI MAHESENA AND FRIENDS!!! DAN SELAMAT DATANG KEMBALI DI ERA YANG PENUH DENGAN SAJAK DAN LUKIS INI❤️❤️❤️

DALAM SEMINGGU KEDEPANNYA, KALIAN SEMUA AKAN MENYAKSIKAN KEMBALI TOKOH-TOKOH DARI CERITA INI!!

JADI, APAKAH CERITA INI DAPAT BERLANJUT??
Spam : NEXT disini ➡️

See you next chapter 😘
BYE STARLIGHT 👋🏻❣️

KENANGAN TERINDAH || Kota BlitarWhere stories live. Discover now