Beberapa cerita dikumpulkan disini,
dibuat jika mempunyai ide yang menurut saya cemerlang
dan ingin meminta maaf jika buku seperti ini membuat
anda merasa tidak nyaman dan terganggu.
Dan ingin berterima kasih jika menyukai buku ini
sepenuh hatinya...
Wonpil memulai pagi harinya yang cerah dengan berlari dari rumahnya menuju ke studio pacarnya. Gitarnya kelupaan, padahal ia akan segera mengadakan konser. Hufftt, siapa yang punya gitar siapa yang repot.
Masalah gitar Jae yang terlupakan sudah selesai, sekarang masalahnya bagaimana Wonpil harus menemui kekasihnya, ia lupa membawa ponsel pula.
"Bagaimana ya? Aku malu kalo mau bertanya." Wonpil bermonolog.
"Kau mencari siapa?"
Wonpil sedikit terkejut dengan terdengarnya suara berat dari seorang lelaki tinggi yang melebihi dirinya dengan memakai baju kaos dan celana rip jeans.
Wonpil dengan sisa-sisa keberaniannya gelagapan untuk menjawab satu pertanyaan dari lelaki yang ia tak kenal.
"Aku mencari Jae.."
Lelaki itu langsung mengetahui pria mana yang Wonpil maksud dan langsung saja mengantarkannya ke studio bernuansa serba hitam dan terlihat gelap tak ada pencahayaan terlepas dari jendela-jendela yang tembus pandang memperlihatkan sinar matahari pagi hari.
"Jae!! Ada lelaki manis sedang mencarimu!" Pria itu berseru lalu, menghilang seketika entah kemana.
Tak lama, Jae pun muncul masih dengan wajahnya yang dengan jelas menampakkan rasa panik dan khawatir jika Wonpil tidak sempat dan telat mengantarkan gitar listriknya untuk konser yang akan ditampilkan sekitar 1 jam lagi.
"He's my boyfriend, you idiot!" Jae berteriak untuk teman sebandnya, Brian.
"Ini gitarmu, lain kali tolong periksa alat apa saja yang kau bawa ke studio. Bisa-bisanya lupa dengan hal sebesar ini." Oceh Wonpil sambil mengerutkan kedua alisnya.
Dengan meniru gaya pasangannya, Jae bertanya, "Is that my newly white t-shirt?"
Wonpil melihat kembali setelan pakaiannya dan tersenyum, "hehe aku asal ambil aja tadi, mau cepet-cepet pergi kamu nelpon terus daritadi jadi ikutan panik."
Jae tersenyum sambil melihat keatas dan kebawah mendapatkan balasan tatapan kebingunan dan sedikit risih dari Wonpil. Karena, bukan hanya ditatap tapi sekarang Jae semakin mengurangi jarak antara ia dan Wonpil.
"Jae! Jaga jarak dong! Aku hampir jatuh ini."
Jae tertawa ketika didorong Wonpil, "i'm sorry i just can't resist your beauty sweetheart!" Jae berkata sambil memeluk Wonpil dan menciumi tengkuk leher Wonpil yang beraroma bayi.
"You are the first person that looks incredibly gorgeous and adorable in my clothes. And the last one that'll wear it." Ucap Jae sambil mendekatkan hidungnya dengan hidung kekasih.
"For god's sake, you waste your 20 minutes for babying your boyfriend and left us with 30 minutes untill the concert?!"
"It's not wasting, it's healing!"
"Blah blah, terserah kau saja Jae."
Jae memberikan kecupan singkat di bibir delima Wonpil, "kekasihmu ini ingin konser dulu, jika mau menonton akan ku bawakan lagu spesial untukmu."
"Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja aku akan menonton konsermu!"
Jae tertawa renyah sembari mengacak-acak rambut Wonpil yang berwarna cokelat terang, "see you in 10 minutes, sugarcoat."
Jae berjalan membawa gitar listriknya untuk bersiap-siap memulai konser kecil-kecilannya yang akan disaksikan oleh pasangannya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.