Steven Universe ❘ Jaepil

123 10 0
                                        

di rumah pasangan sweet.

Cklek!

Wonpil yang mendengar ada sebuah bunyi berasal dari pintu depan rumah mereka langsung saja berlari untuk membuka pintunya dan menampilkan senyumnya yang paling indah.

"Honey, i'm home." Ujar Jae sebelum mengecup kening sang kekasih dan mencubit pelan pipi gembil tersebut.

"Welcome home, Mr. Jae!" Seru Wonpil kembali, lalu menutup pintu depan rumahnya dan Jae, suaminya.

Televisi rumah tersebut masih menyala dari Wonpil memasak tadi, menampilkan tayangan kartun yang penuh dengan fantasi dan warna.

"Hey, itu Steven Universe ya?" Tanya Jae dengan semangat.

"Yep. Kartun favoritmu, Jae."

Jae tersenyum kemudian langsung saja melompat ke sofa ruang tamu sambil menemani Wonpil merebus suatu makanan untuk dimakan bersama.

Setelah beberapa menit hanya terdengar derasnya hujan dan sejuknya cuaca. Tak terasa, kartun itu sudah selesai dan televisi tersebut menampilkan tayangan yang lain setelah itu.

"Jae, kau tidur?" Tanya Wonpil.

"Pil, remember that song?"

"Huh?"

Jae berdiri dari posisi tengkerupnya, dan kembali ke kamar mereka berdua mengambil sebuah gitar akustik pemberian Brian sebagai hadiah pernikahan mereka bersama pasangannya yang juga merupakan gitaris, Sungjin.

"Jae?"

Jae menghembuskan nafasnya dan tersenyum, sebelum bernyanyi, "life and death and love and birth, and peace and war on the planet earth."

Wonpil menghentikan pergerakkannya, masih dengan posisinya yang sama yaitu, berdiri memegangi sebuah wortel.

"Is there anything that's worth more
than peace and love on the planet earth.
Oh-oh, come on and sing it with me~"

Jae menoleh ke belakang hanya untuk mempertemukan maniknya dengan manik coklat terang tersebut, memberi isyarat agar suaminya itu melanjutkan lirik lagu selanjutnya, yang di tangkap cepat oleh Wonpil.

"The words relate to the key
If it's a pattern, if it's a pattern
Than just repeat after me~"

Lagi. Jae memberikan kode untuk Wonpil bernyanyi bersamanya saat tangan itu membuat sebuah irama yang menenangkan.

"Life and death
and love and birth.
Life and death
And love and birth.."

Tak menyadari, Wonpil kini sudah duduk berdua di sofa ruang tamu mereka dengan jari jemarinya yang mengait kepada tangan Jae, menatap penuh kasih sayang di kedua manik gelap tersebut.

"Aku ingat." Jawab Wonpil.

Jae tersenyum kecil, "apa?"

"Lagu yang kita nyanyikan bersama ketika festival musik dimulai, dan dimulainya juga kisah cinta kita."

Keduanya tersenyum dan memberikan tatapan menghangatkan dalam waktu yang lama.

Tapi tak apa, mereka menyukai itu.

Tapi tak apa, mereka menyukai itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Jaepil's StoryWhere stories live. Discover now