Chapter 11 • Makan Bersama

510 77 4
                                    

"Ayah, kenapa kita tidak mengobrol dengan Ken Gege?" tanya Keisya, padahal ia juga merindukannya.

"Tidak," tolak Zean. Ia menyuruh Keisya untuk masuk mobil yang diantarkan oleh petugas disini.

"Ayah, tapi kenapa?"

"Ayah bilang tidak ya tidak."

"Apa alasannya? Aku hanya ingin berbicara dan mengobrol," ucap Keisya. Keisya sudah mulai menunjukkan sifat keras kepalanya, ia mencoba terus membujuk Zean, bahkan ketika Lia masuk dia masih bersikeras, tetapi baik Zean dan Keisya memiliki sifat yang sama sama keras kepala.

"Mama Lia, aku ingin bercerita banyak hal dengan Ken Gege, tolong bantu aku membujuk Ayah," ucap Keisya meminta bantuan Lia, ia menoleh padanya.

Lia tidak bisa membantu banyak dan hanya menatap Zean dengan pandangan pengertian. Tetapi Keisya terus memaksa dan tentu saja topik Kenzio sedikit sensitif untuknya.

"Ayah, kali ini saja."

"Ayah, memangnya kenapa?"

"Ayah, ak--"

"Aku bilang tidak berarti tidak, apa kamu tidak pernah mengerti?!"

Suasana menjadi hening. Zean sendiri sedikit terkejut karna ucapannya sendiri sudah beberapa tahun sejak Zean mulai marah dengan hal hal yang menurutnya tidak terlalu penting, ia membentaknya padahal tidak berniat melakukan itu. Keisya terdiam, tidak lagi bersuara selama beberapa menit.

"Kei..."

"Ayah, aku minta maaf, harusnya aku tidak memaksa," ucap Keisya lebih dulu, ia memainkan jari jarinya merasa bersalah, ia tidak berniat membuat Zean marah atau kesal, ia hanya ingin bertemu Kenzio.

Zean melirik Keisya dari kaca depan, Zean tidak tahu harus mengatakan apa dan menoleh pada Lia, seakan meminta pendapat.

"Keisya, coba kamu jelaskan kenapa kamu sangat ingin bertemu dengan Ken Gege," ucap Lia ketika menatap Keisya, ia tahu alasannya tetapi lebih baik Keisya sendiri yang mengatakannya, pertengkaran ini tidak boleh terus berlanjut apalagi melihat Lei yang sepertinya merasa tertekan disini.

"Ayah, sebenarnya salah satu temanku mengirimkan foto dimana ayahnya berfoto dengan Ken Gege, aku mengatakan bahwa aku juga dekat dengannya tetapi mereka tidak percaya dan malah mengejekku, aku hanya ingin menunjukkan pada teman temanku bahwa itu benar, itu sebabnya aku sedikit memaksa, maafkan aku," ucap Keisya, ia takut bahwa Zean akan marah dan mengembalikkannya pada panti asuhan, ia cukup trauma dengan ancaman itu.

"Kapan kamu mempunyai teman dan kapan kamu mulai bermain sosial media?" tanya Zean.

"Aku tadinya hanya melihat gambar dan bertanya pada Mama Lia lalu aku mengunduh aplikasinya, aku belajar dari Mama Lia, dan kelasku mempunyai akun jadi aku mencoba mengikutinya dan aku dimasukkan kesebuah grup chat, disana banyak anak-anaknya," jawab Keisya, ia tidak menyembunyikan apapun, awalnya ia merasa keren karna disana bisa melihat banyak teman teman apalagi ketika mengklik ikon temannya itu akan mengarahkannya pada foto serta video mereka, itu terlihat ajaib, dirinya baru mengetahui itu.

"Berikan aku ponselmu," ucap Zean.

Keisya segera merogoh tasnya dan mengeluarkan benda pipih persegi berwarna pastel pada Zean. Zean memarkir mobilnya di area restoran hotpot, barulah ia membuka dan melihat apa saja aplikasi yang ada di ponselnya, Galeri, serta file lainnya sebelum akhirnya ia mengklik aplikasi instagram.

Disana ia melihat grup itu, mereka memang membahas Foto Kenzio disana belum lagi mereka sempat memberitahu Keisya tentang akun instagram Kenzio, untungnya Keisya masih amatiran di media sosial. Walau begitu, karna itulah dirinya diejek, Keisya sebagai mantan anak yang pernah dibully, menjadikan mereka masih suka menggertak dan membullynya bahkan sampai saat ini, apa karna tubuhnya kecil?

KENZE: The First And Last Love [END]Where stories live. Discover now