Chapter 01 • Saingan Kenzio

2K 201 8
                                    

Dua bulan yang lalu...

Zean baru saja keluar dari pesawat. Duduk dikursi pesawat yang hanya bisa melihat awan membuatnya bosan, apalagi sepanjang penerbangan Zean hanya bisa menguap karna mengantuk.

Kedatangannya kembali tidak diketahui oleh siapapun kecuali beberapa orang. Bagaimanapun setelah lulus S1 Zean istirahat setahun sebelum kembali melanjutkan S2, hanya tinggal beberapa bulan lagi untuk dirinya lulus.

Zean berjalan dibandara yang lumayan padat, ketika berjalan dilorong ia bisa melihat mobil yang sudah terparkir di depan. Tanpa menunggu lama Zean langsung masuk ke kursi penumpang.

"Mas---"

"Jangan bicara, anter gue ke restoran Lin dulu," ucap Zean memotong ucapan orang yang sedang menyetir.

Zean tidak peduli padanya, ia kelelahan dan memutuskan untuk memakai headseat sambil memejamkan matanya, musik yang mengalun lembut terdengar ditelinganya. Orang yang menyetir itu langsung membungkam mulutnya ketika hendak bertanya. Dengan tergesa-gesa langsung mencari di maps dimana letak restoran yang dimaksud.

Ada rasa sungkan di dirinya, bagaimanapun dia sangat mengagumi Zean sedari dulu. Dengan hati-hati dia mulai mengikuti arahan maps tetapi siapa yang menyangka mereka akan tersesat sebanyak 2 kali karna salah jalan sebelum akhirnya ingat bahwa restoran Lin yang dimaksud adalah restoran kakaknya, Ia kira ada restoran Lin lain disini, lagipula Zean sudah lebih dari setahun tidak pulang membuat Meirin atau mungkin yang lainnya melupakan hal hal lain.

Untungnya sedari tadi Zean tertidur dimobil jadi rasa malu yang muncul sedikit berkurang. "Master sudah sampai," ucapnya.

Zean membuka matanya dan menatap orang yang menyetir dengan diam, hal itu membuat Zean terlihat seperti mengintimidasi. Meirin meneguk ludahnya dengan kaku.

"Kasih tau yang lain kalo besok gue bakal adain rapat," ucap Zean dan keluar mobil tetapi baru berjalan beberapa langkah, ia balik lagi dan mengetuk pintu pengemudi, memintanya untuk menurunkan kaca. "Lo udah bekerja keras, Meirin," ucap Zean dan langsung pergi.

Yang dipanggil Meirin langsung tersenyum senang, ia memegangi pipinya, "Master memujiku!"

***

Zean memasuki restoran dan terlihat Lin Qi sedang sibuk di dapur. Seorang anak kecil datang padanya dan langsung memeluk pahanya.

"ZEAN GEGE!!!"

Melihat itu Zean langsung menggendongnya dan mencium pipinya dengan gemas, anak kecil itu masih sangat lucu ketika berbicara "Apa kabar, Lian?"

"Baik! Gege! Selamat datang!" Ucapnya dengan riang. Ia mencium pipi Zean.

Anak berumur 4 tahun itu sangat lucu, bahkan Zean hampir saja ingin mencubit pipinya dengan keras. "Lian, dimana papa mu?" tanya Zean.

"Bekerja! Lian bersama dengan paman Qi Qi!"

Mendengar itu Zean membenarkan gendongannya dan berjalan ke dapur, disana sudah ada Lin Qi yang sedang memasak. Sudah bertahun-tahun tetapi Lin Qi masih saja sibuk dengan restorannya bahkan ia bisa mendapat banyak pesanan sekaligus, setiap hari restoran Lin tidak pernah sepi pengunjung apalagi itu sudah terkenal, makanan yang paling banyak diminati tentu saja ayam asam manis pedas.

Tetapi walau begitu Lin Qi tidak berniat membuka cabang, menurutnya membuka cabang hanya akan merepotkan, ia berprinsip bahwa jika ingin makan masakannya maka datanglah sendiri. Bahkan beberapa tahun terakhir ini banyak investor yang ingin menginvestasikan uangnya pada restoran Lin Qi tapi Lin Qi menolak, ia merasa ia bisa mengatasi restorannya sendiri.

"Paman Qi Qi! Paman Qi Qi!" Panggil Lian digendongan Zean.

Mendengar itu Lin Qi menoleh, ia menatap Lian dengan wajah pura-pura marah. "Kenapa kamu begitu pilih kasih, Lian? Memanggil Zean, Gege dan memanggilku Paman, bukankah aku dengannya hanya bera beberapa tahun?"

KENZE: The First And Last Love [END]Where stories live. Discover now