Part 11

52 7 0
                                    

Happy Reading!!!

🍁🍁🍁

Hari-hari telah Ara lewati dengan sebaik mungkin, sama seperti halnya dia bekerja di perusahaan ternama itu tak terasa sudah beberapa bulan dia disana dan dia merasa cukup nyaman dan senang selama bekerja di perusahaan itu. Banyak bertemu dengan orang-orang baik yang selalu menolongnya ketika dia sedang kesulitan dalam pekerjaannya.

Seperti sekarang, Ara sedang beristirahat makan siang di kantin kantor karena waktu sudah menunjukkan jam istirahat. Hari ini kantin sangat ramai dan meja pun sudah terisi semua karena orang-orang kantor yang biasa makan diluar entah kenapa hari ini semua orang makan di kantin kantor.

Ara duduk sendiri di meja paling pojok karena hanya tersisa ini saja. Ara makan siang sendiri karena Mella teman seruangan dengannya sedang ada pekerjaan di luar kantor. Sembari menunggu pesanannya yang cukup lama karena banyak pesanan yang lain Ara membuka ponselnya dan memainkannya.



Di sisi lain Arvin yang baru saja selesai dengan pekerjaannya dan melihat jam tangannya sudah menunjukkan waktu istirahat. Dia memutuskan untuk makan siang di kantin kantor saja.

Arvin berjalan menuju kantin dan sampai di pintu masuk dia melihat kantin hari ini sangat penuh. Dia berjalan mendekati salah satu stand makanan yang ingin dia makan dan setelah makanannya sudah jadi dia berjalan mencari meja yang kosong.

Dan matanya berhenti di salah satu meja yang berada di pojok kanan, di meja tersebut hanya ada satu orang dan Arvin sangat mengenali siapa orang itu. Arvin perlahan mendekat sambil membawa makanan yang tadi dia pesan.

"Ekhem, saya izin duduk di sini karena meja sudah penuh semua tidak ada yang kosong hanya ini" ucap Arvin kepada Ara yang tengah sibuk makan.

Lalu Arvin duduk di hadapan Ara tanpa menunggu respon Ara.

Ara yang sedang fokus makan tidak melihat sekitarnya sangat terkejut dengan suara itu. Dia mendongak dan ternyata bosnya. Entah kenapa Ara merasa akhir-akhir ini dia selalu bertemu dengan bosnya baik di luar maupun di kantor.

Apalagi sekarang ini bosnya itu dengan santainya makan di hadapannya tanpa memperdulikan orang-orang di sekitar yang ramai berbicara aneh-aneh tentang mereka karena melihat dia dan Arvin makan berdua satu meja walaupun sebenarnya itu tidak sengaja dan kondisi yang terpaksa.

Ara yang masih terkejut dan gugup pun segera menghabiskan makanannya dengan pak Arvin yang sibuk dengan makanannya tanpa ada sepatah katapun yang keluar dari mulutnya. Sungguh Ara tidak suka dengan situasi seperti ini. Dan segera mungkin menghabiskan makanannya agar cepat keluar dari kantin ini.

Tak lama Ara sudah selesai menghabiskan makanannya dan dia pun berpamitan kepada bosnya sambil menahan gugupnya.

"Emm pak saya sudah selesai, saya permisi duluan" ucap Ara dengan segala kegugupannya.

"Silakan" balas Arvin sangat singkat. Lalu Ara segera keluar dari kantin meninggalkan Arvin yang belum selesai dengan makanannya.

Di tengah perjalanan Ara pun menghembuskan napasnya dengan lega karena sedari tadi dia sangat gugup satu meja dengan bosnya.

"Huh lega banget, kenapa bisa pas banget satu meja sama pak Arvin sih" ucapnya pelan sembari berjalan.

Ara cepat-cepat berjalan menuju meja kerjanya karena masih banyak pekerjaan yang belum dia selesaikan.

Terimakasih sudah membaca, see you 👋.

Wanita TangguhWhere stories live. Discover now